2 ✈ Ada Adabnya

550 53 0
                                    

Acara yang rusuh itu ternyata sebuah mimpi, dialami oleh seorang lelaki bernama Prima Rafideswira. Ia kini tampak terjatuh dari tempat tidurnya. Tidur siangnya kali itu begitu rusuh. Sangat rusuh.

Ditambah lagi terdengat teriakan yang terdengar nyata, "Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumussalam!" balasnya tidak kalah nyaring. Ia beranjak menuju pintu rumah sembari mengomel, "nggak di mimpi, nggak di dunia nyata, itu orang siapa sih ribut terus?!"

Prima membuka pintu dan dilihatnya seorang pemuda yang mengenakan topi. Pemuda itu tersenyum. "Permisi, Bang. Saya mau antar undangan," ucap pemuda itu lalu menyerahkan surat undangan.

"Iya, makasih," jawab Prima datar.

Pemuda itu lalu mengamati Prima dari atas kepala hingga ke kaki. Prima yang hanya mengenakan kaos singlet putih dan celana selutut tentu merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu.

"Ada apa?"

"Tadi tidur, ya, Bang?"

"Iya, kenapa?"

"Oh, pantasan ada itu, Bang."

"Hah? Itu apa?"

Pemuda itu dengan sedikit takut menunjuk pipi Prima. Prima pun menyentuh pipinya.

"Oh, ini tadi saya pakai baby oil sebelum tidur. Nggak usah su'uzon, ya," sahut Prima.

Pemuda itu tersenyum lalu berpamit. Ia juga memberikan pesan sebelum pergi, "Kalau mau ketemu tamu, cuci muka dulu, Bang."

Prima menatapnya datar. Saran pemuda itu memang tepat sekali. Namun, siapa yang tidak malu atas kejadian barusan? Tampak tetesan iler yang offside di pipi?

"Iya, makasih."

"Sekalian ambil wudu juga bagus, Bang. Jadi lebih suci."

Prima berusaha tersenyum. "Iya, makasih sarannya."

"Saya pulang dulu, Bang."

"Iya, tadi juga kamu udah pamit."

"Saya mau salamin tangan Abang tapi tangan Abang pasti udah kena ...."

"Oke, dah, assalamu'alaikum," Prima mengucap salamnya lebih dulu dan menutup pintu. Ia kembali ke kamar sembari mengomel, "baru kali ini ketemu pengantar undangan bawel banget."

TRAVELPRIM [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang