🎵Teater satu telah dibuka
Kepada penonton yang telah memiliki karcis dipersilahkan masuk melalui pintu teater 🎵Setibanya Prima di dalam, dia terkejut sebab hanya dia sendiri. Deretan kursi penonton tampak kosong, tidak ada siapa-siapa.
Apa iya cuma aku sendiri?
Prima segera memutar arah, kembali lagi menuju pintu masuk.
Namun, tiba tiba gelap.
"Mall mati lampu?! Mami! Mami! Prim takut gelap, Mi! Ya Allah, ya Allah."
Jleb. Lampu kembali menyala.
Timbullah sosok yang memakai pakaian serba putih.
"Kunt... Kunt...." Prima gemetaran, tak mampu melanjutkan ucapannya, bahkan tak mampu melangkah.
Sosok itu pun bicara, "Maaf, saya laki-laki. Lihat ini, saya pakai kain sarung."
Prima mengelus dada. Entah kenapa dia berhalusinasi seperti ini.
"Kamu siapa?" tanya Prima.
"Saya petugas teater ini."
"Ini teater atau bioskop?"
"Anggap saja itu sinonim."
Prima mengangguk. Meski bukanlah sosok hantu yang ia lihat, tetapi ia masih merasa gemetar, sebab ia lapar.
"Mari duduk," ajak laki-laki itu.
👫
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAVELPRIM [TAMAT]
Fiksi RemajaHighest rank 🏆 #1 novelhumor (11/1/2021) "Gue mau ajak lo pergi ke India!" ujar Prima pada sepupunya, Bagas. "Serius? Alhamdulillah, ya Allah. Nggak sia-sia gue lulus dari akademi bahasa asing, akhirnya bisa juga ke negeri nehi-nehi," ucap Bagas. P...