"Tadi malam, kayaknya Prim mimpi."
"Kamu kan, cowok. Wajar mimpi," ucap Mami.
"Bukan mimpi 'itu', Mi, tapi ini beda."
"Mimpi apa sih?"
"Mami ingat kan, sore kemarin Prima tanya sama Mami tentang salat istikharah. Nah, tadi malam Prim salat. Terus tidur."
"Terus mimpi?"
"Iya. Mimpinya aneh."
"Aneh gimana?"
Prima mulai bercerita soal mimpinya secara detail kepada Mami. Tentang bioskop, tentang sosok laki-laki misterius, dan tentang tayangan yang dia tonton dalam mimpi itu.
"Mi. Apa iya mimpi itu jawaban dari istikharah?" tanya Prima usai bercerita.
"Hm, menurut Mami iya. Itu jadi petunjuk buat kamu, Prim."
Prima merasa kebingungan. "Tapi ada tentang Bagas di mimpi itu, Mi."
"Nah iya. Kalau memang kamu mau pergi, harus ajak dia."
"Mami izinin aku pergi? Aku rasa seminggu cukup."
"Iya. Mami izinin. Kamu juga udah sering traveling. Jadi Mami nggak khawatir lagi."
Prima bertanya lagi, "Mami yakin aku bisa ketemu perempuan itu di sana?"
"Iya. Mami yakin."
Prima tersenyum. Jika sudah mendapat izin Mami dalam hal apapun, maka tentu rasanya lebih tenang.
"Jadi kapan mau pergi?" tanya Mami.
"Izin dulu sama bos kantor. Terus temui Bagas."
"Temui Bagas dulu. Kalau udah fix, baru izin ke bosmu," pesan Mami.
Prima pun berniat akan menemui Bagas hari itu di rumahnya.
👫
CAS: mintalah rida orangtua dalam hal menuju kebaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAVELPRIM [TAMAT]
Teen FictionHighest rank 🏆 #1 novelhumor (11/1/2021) "Gue mau ajak lo pergi ke India!" ujar Prima pada sepupunya, Bagas. "Serius? Alhamdulillah, ya Allah. Nggak sia-sia gue lulus dari akademi bahasa asing, akhirnya bisa juga ke negeri nehi-nehi," ucap Bagas. P...