“You’re the medicine and the pain, the tattoo inside my brain and baby, you know it's obvious.”
—Jonas Brothers, Sucker—-
Sifra Lee
Aku menghapus air mataku. Aku menolak panggilan dari Jungkook dan aku berdiri dari kursiku. Kemudian kukatakan kepada Taehyung, “aku harus pergi.”
“Sif—”
“Don’t chase after me.” Ujarku. Taehyung berusaha untuk menahan lenganku, tapi aku menggeleng. “Please?”
Aku pun segera pergi. Di saat aku berada di lantai satu dan ingin cepat-cepat pergi dari area kafe ini, lenganku ditarik dan dibawa menuju keluar kafe.
Jimin. Ia yang menarikku.
Ia membawaku ke tempat yang cukup sepi—di belakang kafe—dan ia menyudutkanku pada dinding. Lampu remang-remang dan dinginnya malam menemani kami berdua.
Entah mengapa, air mataku kembali turun. Jimin menangkup wajahku dan ia mengatakan, “please, don’t cry. I’m so sorry. Please forgive me.”
“Kau tahu bahwa aku menyukaimu, Jim! Kau tahu soal itu. Kau juga tahu bahwa aku mencintai dirimu. Sampai kapan kau akan terus menyiksaku seperti ini? Mengapa kau terus muncul di saat aku memintamu untuk memberiku waktu selama seminggu dengan menjaga jarakmu dariku? Mengapa, Jim?”
Jimin membasahi bibirnya. Ia ingin mengatakan sesuatu—tapi tak sepatah kata terucap. Aku menghela napas. “Mengapa di saat aku sedang bersama dengan Taehyung, kau selalu muncul? Kali ini, apa lagi yang kau inginkan, huh? Does my suffering amuse you?”
“No. Bukan begitu. Aku hanya—”
“Kau tidak mau kehilanganku karena aku satu-satunya sahabatmu?”
“Taehyung itu mantan kekasih Seolhyun juga. Dan kau tahu apa—dia masih dekat dengan Seolhyun. Seolhyun mengakhiri hubungan denganku karenanya. Karena Taehyung.”
Apa? Taehyung mantan kekasih Seolhyun? Bagaimana bisa? Taehyung tidak mengatakan apapun padaku tentang hal itu.
Pantas saja Jimin sedikit kesal kalau aku dekat dengan Taehyung. Apa ini semua akan terus dikaitkan dengan Seolhyun? Kedua lelaki yang sekarang dekat denganku—mereka masih mencintai Seolhyun? Apakah itu artinya hanya Jungkook saja yang bisa kupercaya?
“Lantas, kalau dia memang mantan kekasih Seolhyun, apa urusannya denganmu? Hubungan mereka sudah berakhir, bukan? Taehyung juga terlihat tidak terlalu peduli pada Seolhyun. Tidak seperti dirimu.”
“Kau salah!” Ujarnya dengan menaikkan nada suaranya. “Aku—aku hanya khawatir, Sifra. Aku tidak mau kau dekat dengan Taehyung, karena aku takut kau akan dipermainkan.”
“Dipermainkan bagaimana? Kami hanya teman!”
Jimin menyisir rambutnya dan menghela napas berat. “Apa itu masuk akal? Dia tiba-tiba mengajakmu berteman dan kalian menjadi dekat dengan satu sama lain secara instan? Kau tidak mengenal siapa dia, kau tidak tahu seperti apa kepribadiannya, Sifra Maree Beaumont Lee! Apa aku harus menjelaskannya kepadamu? Kau sudah besar dan sudah dewasa, bahkan umurmu hampir mendekati 25 tahun. Kau bukan anak kecil lagi yang dengan mudahnya dibodohi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER
FanfictionMenjadi babysitter bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi menjadi babysitter untuk tiga bayi kembar milik pria tampan seperti Jeon Jungkook. It was all fun, until one of them started to fall in love. STARTED: June 24th, 2019. FINISHED: September 26t...