“She helps me be a better man. She's so beautiful, sometimes I stop to close my eyes. She's exactly what I need.”
—Jeremy Passion, Lemonade—-
Sifra Lee
Semenjak kejadian pada malam itu, aku tidak datang lagi kerumah Jungkook. Bahkan ini hampir sebulan lamanya kami tidak bertemu dan aku tidak mengurus the triplets. Sejujurnya, aku rindu mereka bertiga. Aku juga rindu pada Jungkook dan semua perlakuan jahilnya padaku. Tapi—aku sama sekali tidak berniat untuk menemuinya untuk saat ini. Aku butuh waktu untuk menenangkan diri. Dan menjauhi Jungkook adalah pilihan yang terbaik. Lagipula, aku juga harus fokus pada kuliahku dan semua tugas-tugasku yang sudah mulai menumpuk dan mengharuskanku untuk menyelesaikannya.
Jimin datang kerumahku dan membawakan makanan untukku. Ia menghela napas, “meogeo.” Perintahnya, sembari duduk diranjangku. “Jangan membuat dirimu sendiri lelah dan stress hanya karena tugas kuliah, Sifra. Pikirkan juga kesehatanmu. Makan yang banyak, oke?”
“Jim,”
“Apa?”
“Menurutmu, apa aku salah sudah bertindak seperti ini? Ya—aku menghindari Jungkook dan melalaikan tugasku, namun Jungkook tetap mengirimkan bayaran untukku bulan ini.”
“Tunggu dulu—kau memang sudah tidak pergi ke sana selama . . . sebulan, bahkan lebih? Tapi kau tidak memberitahuku alasan yang sesungguhnya. Mengapa kau menghindarinya? Mengapa kau tidak mau datang lagi kerumahnya?”
Jika aku menceritakannya pada Jimin, kurasa Jimin akan marah nantinya. Dikarenakan pada malam itu aku berbohong padanya, namun kenyataannya justru aku bermalam dirumah Jungkook dan mabuk. Jimin tentu saja akan melarangku untuk datang kesana lagi dan berhenti menemui the triplets.
Aku menggeleng pelan. “Hanya soal hal kecil saja. Tidak perlu khawatir.”
“Ya, bagaimana aku tidak khawatir? Semenjak kau berhenti datang kesana dan kau mulai menyibukkan diri dengan kuliah, wajahmu terlihat lebih lesu dan lelah. Tidak ada senyum lagi yang terpancar disana. Aku rasa, mungkin ada sesuatu yang terjadi diantara kau dan Jungkook.”
Aku memang sering menceritakan segala hal tentang Jungkook dan triplets pada Jimin. Walau Jimin belum pernah bertemu dengan Jungkook, tapi ia selalu beranggapan bahwa Jungkook adalah laki-laki baik dan tidak akan berbuat macam-macam padaku.
Tapi kali ini, jelas terpancar kekhawatiran diwajah Jimin. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres diantara aku dan Jungkook. Jika aku sedang stress dan pusing, aku selalu menyibukkan diri—atau berpura-pura menyibukkan diri dan melupakan kegiatan dunia. Memilih untuk tetap menyendiri dan menjauhi semua orang.
Ah, mengapa jadi rumit begini, ya?
“I’m here. Just lean on me. Tell me everything and I promise, I’ll help you. Apapun caranya—bagaimana pun keadaannya, aku berjanji akan selalu berada disampingmu dan mendukungmu. I’ll never leave your side.”
“Terima kasih, Jim, tapi serius, tidak ada hal yang terjadi diantara aku dan Jungkook. Kami berdua baik-baik saja. Kurasa, aku hanya butuh waktu untuk menenangkan diri dan fokus pada semua tugas kuliahku terlebih dahulu.”
![](https://img.wattpad.com/cover/191823078-288-k143962.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER
FanficMenjadi babysitter bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi menjadi babysitter untuk tiga bayi kembar milik pria tampan seperti Jeon Jungkook. It was all fun, until one of them started to fall in love. STARTED: June 24th, 2019. FINISHED: September 26t...