Jeon Jungkook
Sifra marah padaku. Entah sampai kapan dia akan terus begitu padaku.
Hari ini adalah hari jadi pernikahan kami yang ke-15 tahun. Percayakah kalian bahwa mantan bintang porno akhirnya menikah juga? Bahkan aku sudah memiliki 4 anak.
Oke, lupakan permasalahan bintang porno. Ini semua karena Junghyun. Kalau saja dia tidak membuka akun Facebook-ku, mungkin saja tidak akan terjadi seperti ini.
Aku tidak pernah memarahi anak-anakku. Serius, aku sama sekali tidak pernah. Sifra selalu mengatakan bahwa anak melakukan kesalahan karena pengaruh orang tuanya. Jadi, aku tidak akan pernah bisa menyalahkan anak-anakku.
Terlebih lagi Junghyun.
Dia menonton video pornoku karena memang dia sudah pintar membuka akses ke akun Facebook milikku. Dan bodohnya, situs itu masih bisa diakses.
Ya sudah, lupakan permasalahan situs porno, lupakan Junghyun. Fokusku sekarang hanyalah Sifra. Oke, Sifra, suamimu ini akan membuktikan betapa dia hanya mencintaimu.
Aku menyuruh anak-anakku untuk ke rumah Jimin selama satu hari saja, karena aku ingin membuat kejutan untuk Sifra.
Tapi seperti biasa, Jungwoo bersama dengan Jung Hana. Dia itu sudah bucin sekali. Meski belum berpacaran, tapi Jungwoo selalu membawa Jung Hana ke mana saja.
Sedari pagi, aku membuat kue dengan bantuan Google dan YouTube. Lalu, aku merias ruangan studio-ku di lantai dua.
Sifra tidak keluar dari kamar sejak pagi. Entah apa yang dilakukannya.
Aku menunggunya di ruang tamu. Aku sudah berpakaian rapih dengan memakai tuksedo dan menata rambutku serta memakai parfum kesukaan Sifra.
Pukul 6:30 p.m., Sifra keluar dari kamar. Sepertinya dia ingin menyiapkan makan malam.
Aku menahannya. “Sif,”
“Ke mana anak-anak.”
“Di rumah Jimin.”
“Oh.” Katanya, lalu, dia beranjak ingin masuk ke kamar lagi. Tapi aku mencekal lengannya. “Lepas,”
“Tidak, sampai kau mau dengar aku dulu.”
Sifra menghela napas. “Jungkook, aku lelah.”
“Kau sudah tidur seharian. Mana mungkin kau lelah?”
“Ya—aku lelah, intinya lepas tanganku atau aku akan teriak.”
Aku terkekeh. “Percuma saja kau berteriak. Tidak akan ada yang datang menolongmu, Sifra.”
“Ugh!”
“Yeah, ugh!” ledekku. “My wife, happy anniversary.” Aku mendekat untuk mencium pipinya. “Aku buat kue untukmu. Mari kita rayakan hari jadi pernikahan kita di dapur.”
Sifra menaikkan alisnya. “Tidak romantis sekali merayakannya di dapur?”
“Dapur itu tempat paling romantis, tahu.”
“Apa romantisnya?”
“Di tempat itu, kau memasakkan makanan pertama kali untukku. Di dapur juga, aku pertama kali mencium keningmu dan mengecup lehermu. Jadi, bisa kukatakan kalau dapur adalah tempat spesial untuk kita.”
“Oh, begitu.”
Aku memanggil namanya dengan lembut. “Sifra.”
“Apa?”
“Please forgive me,”
Ia menghela napas. “Jungkook—”
“Aku sayang padamu, aku cinta padamu. Sampai kapan pun itu. Dan kau tahu, Sifra, tidak ada wanita selain dirimu di hatiku. Jadi, kumohon, maafkan aku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER
FanfictionMenjadi babysitter bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi menjadi babysitter untuk tiga bayi kembar milik pria tampan seperti Jeon Jungkook. It was all fun, until one of them started to fall in love. STARTED: June 24th, 2019. FINISHED: September 26t...