Sifra Jeon
Agak aneh sebenarnya. Nama belakangku telah berubah sejak dua tahun lalu menjadi Jeon, dikarenakan aku menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak kuekspektasikan sebelumnya.
Jungwoo, Jungyeon dan Junghyun sudah beranjak dewasa sekarang. Usia mereka hampir mendekati empat tahun. Dan jangan lupakan, mereka sudah mempunyai adik juga, bernama Jeon Hanbyul, yang lahir satu tahun lalu. Hanbyul kini berusia satu tahun tiga bulan.
Bisa dikatakan bahwa suasana rumah setiap harinya selalu ramai dan dipenuhi dengan canda, tawa, namun tak jarang bahwa tangisanpun ikut serta. Karena Jungwoo, Jungyeon dan Junghyun begitu senang memiliki seorang adik, mereka sangat bersemangat untuk menjaga Hanbyul.
Hanbyul memang masih sangat kecil, namun bukan berarti dia tidak bisa bermain dengan kakak-kakaknya. Ketiga kakaknya itu selalu mengajarkan Hanbyul untuk berjalan dengan lancar, serta mereka juga mengajarkan banyak sekali kosakata baru untuk Hanbyul.
Hari ini, seperti biasa, aku harus menyiapkan sarapan untuk ke-lima bayiku. Tentu. Jungkook juga termasuk bayi, karena dia yang paling rewel dan rusuh. Senang sekali mencari perhatian.
Setelah selesai menyiapkan sarapan, aku membangunkan Jungwoo, Jungyeon dan Junghyun, lalu berikutnya Hanbyul. Aku menyuruh Jungwoo, Jungyeon dan Junghyun untuk membersihkan diri mereka terlebih dahulu. Akupun memandikan Hanbyul, memakaikan pakaian untuknya, lalu menaruhnya dikursi bayi.
Tak lama kemudian, Jungwoo, Jungyeon dan Junghyun sudah selesai mandi. Merekapun bergabung bersamaku untuk sarapan.
"Mom, I want to feed Hanbyul," ujar Jungwoo.
Tapi Jungyeon sudah lebih dulu mencegah. "Andwae! Hari ini, aku yang akan menyuapi Hanbyul makan. Jungwoo Hyung sudah kemarin. Hari ini pokoknya aku!" Jungyeon berdecak sebal.
Lain lagi dengan Junghyun yang justru sibuk melahap makanannya dan memperhatikan kedua kakaknya yang tengah berdebat tentang siapa yang akan menyuapi Hanbyul pada pagi hari ini.
Aku menghela napas. "Bagaimana kalau kalian bersama-sama menyuapi Hanbyul? Mama akan membangunkan Papa dulu, ya."
"Kenapa harus bersama-sama? Aku mau menyuapi Hanbyul seorang diri, Ma!" Jungyeon menyilangkan tangannya didadanya. "Jungwoo Hyung saja yang disuruh untuk membangunkan Papa!"
Jungwoo menggeleng. "Aku tidak mau. Aku yang akan menyuapi Hanbyul!"
"Andwae!"
"Hei, aku lebih tua, ya." Kata Jungwoo, membela diri.
"Ya, tua hanya beberapa menit saja." Jawab Jungyeon, tidak mau kalah.
Junghyun memutar bola matanya. Kulihat, piringnya sudah habis. Lalu ia menyodorkan piringnya kepadaku, "aku mau makan lagi, Ma." Katanya. "Setelahnya, aku akan membangunkan Papa. Janji." Junghyun pun memberikan kelingkingnya untuk ditautkan dengan kelingkingku.
Aku tersenyum, kemudian aku mengangguk. "Lagi? Oke."
Kuambilkan makanan untuk Junghyun lagi. Sementara Jungwoo dan Jungyeon masih berdebat. Junghyun tidak ikut berdebat untuk menyuapi Hanbyul bukan karena ia tidak peduli, tapi karena ia tidak suka berisik.
![](https://img.wattpad.com/cover/191823078-288-k143962.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER
FanfictionMenjadi babysitter bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi menjadi babysitter untuk tiga bayi kembar milik pria tampan seperti Jeon Jungkook. It was all fun, until one of them started to fall in love. STARTED: June 24th, 2019. FINISHED: September 26t...