“You’re beautiful. What will we be like together? I always imagine it like this . . . you be with me with me.”
—BTS, Beautiful—-
Sifra Lee
Setelah selesai bernyanyi, Jungkook melirik jam tangan yang dikenakannya. Kami menghabiskan sekiranya empat puluh lima menit di studionya. Ia menoleh padaku dan tersenyum. And oh God, that was the sweetest smile I’ve ever seen.
Ia pun menghela napas dan meregangkan otot-ototnya. Kemudian, ia kembali tersenyum lagi. Oh Tuhan, jika senyum bisa membunuh, maka aku tidak masalah untuk mati sekarang. Senyumnya telah membawaku menuju Surga. And I love it.
Jungkook pun bertanya padaku, “we still have two more hours to spend before I pick up my children.” Ujarnya. “So, beautiful lady, what song do you want me to sing now?”
“Anything.”
“Eh, tapi sedari tadi, aku yang bernyanyi untukmu. Sekarang, aku ingin kau yang bernyanyi untukku. Aku akan mengiringimu dengan piano. Bagaimana?”
Karena ia memang sudah bernyanyi untukku, apa salahnya jika aku bernyanyi untuknya? Aku pun mengangguk dan memberitahunya lagu apa yang akan kunyanyikan.
Jungkook terlihat begitu antusias. Aku harus menahan diri untuk tidak mencubit kedua pipinya sekarang. Percayakah kalian jika kuberi tahu bahwa lelaki disampingku yang berumur dua puluh satu tahun dan sudah memiliki tiga orang anak ini justru berkelakuan seperti anak kecil? Menggemaskan sekali. Gigi kelincinya, senyumnya yang mampu membuat bagian hidungnya tertarik keatas dan sedikit lesung pipinya itu sangat menarik perhatian. Everyone would definitely fall in love with him.
Aku menarik napas dan mengetes suaraku terlebih dahulu. Ketika sudah pas, aku pun mulai bernyanyi.
I'm so into you, I can barely breathe
And all I wanna do is to fall in deep
But close ain't close enough 'til we cross the line, hey, yeah
So name a game to play, and I'll roll a dice, heyJungkook memastikan bahwa dirinya tidak akan memalingkan wajahnya dariku. Karena sedari awal aku mulai bernyanyi, tatapannya selalu mengarah kepadaku. Bukan ke piano. Hal itu membuatku sedikit gugup, namun aku tetap berusaha menyeimbangkan suaraku.
Oh, baby, look what you started
The temperature's rising in here
Is this gonna happen?
Been waiting and waiting for you to make a move
(Woo, oh, oh, oh)
Before I make a move
(Woo, oh, oh, oh)Ia juga tidak lupa memberikan backsound untukku.
So, baby, come light me up, and maybe I'll let you on it
A little bit dangerous, but, baby, that's how I want it
A little less conversation and a little more "touch my body"
'Cause I'm so into you, into you, into youAku juga tidak mengerti mengapa aku memilih untuk menyanyikan lagu ini. Maksudku—aku bahkan tidak bisa memikirkan apa pun lagi sekarang, dikarenakan Jungkook sudah memenuhi otak dan pikiranku, meski ia berada tepat disebelahku.
Ia memiliki pengaruh besar dalam hidupku. Mampu melumpuhkan kinerja otakku dan hanya bisa memikirkan dirinya saja.
Got everyone watchin' us, so, baby, let's keep it secret
A little bit scandalous, but, baby, don't let them see it
A little less conversation and a little more "touch my body"
'Cause I'm so into you, into you, into you, oh yeah
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER
FanfictionMenjadi babysitter bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi menjadi babysitter untuk tiga bayi kembar milik pria tampan seperti Jeon Jungkook. It was all fun, until one of them started to fall in love. STARTED: June 24th, 2019. FINISHED: September 26t...