Epilogue

5.2K 333 3
                                    

“Kiss me under the light of a thousand stars.”
—Ed Sheeran, Thinking Out Loud—

-

Jeon Jungkook

Dear Past "Douchey" Me,

Aku, Jeon Jungkook merasa bahwa sebelum mengenal Sifra, hidupku itu kacau. Aku hidup dalam penuh tekanan dan banyak sekali hal yang harus kupikirkan. Hamilnya Aera karenaku merupakan awal dari kehancuran hidupku.

Tapi tidak seharusnya aku merasa begitu. Karena aku tahu, Tuhan menyiapkan banyak sekali kejutan untuk setiap makhluk ciptaan-Nya. Banyak sekali pengorbanan yang harus kulewati demi menghidupi anak-anakku. Pekerjaanku memang sangat memalukan, kalau boleh jujur. Bekerja sebagai bintang porno tidak menjamin bahwa hidupmu akan bahagia karena berlimpah uang.

Nyatanya, aku kehilangan quality time bersama dengan anak-anakku karena aku begitu sibuk dengan pekerjaanku. Meski sebenarnya aku menikmati saat-saat dimana aku bisa menyetubuhi wanita lain tanpa harus terikat dengannya.

I was once a bad guy. A really bad guy. Kelakuanku benar-benar tidak patut untuk ditiru atau diteladani. Banyak tawaran untukku bermain disebuah film layar lebar yang besar dengan bayaran mahal. Aku menikmati vagina dari lawan mainku, kemudian setelahnya aku menganggap tidak ada yang terjadi sama sekali.

Aku benar-benar tidak peduli pada apapun lagi.

Setelah aku bertemu dengan Sifra dan mengenal sosoknya lebih dalam lagi, aku baru sadar bahwa dia mampu mengubah hidupku. Sifra satu-satunya wanita yang mengerti diriku. Namun kesalahanku adalah aku selalu menyakitinya, baik secara langsung ataupun tidak.

Aku mengacaukan semuanya.

Aku menyakiti hatinya. Namun aku tidak ingin melepasnya. Aku ingin Sifra bersamaku, walau pada waktu itu aku belum memiliki perasaan apa-apa padanya.

Setiap kali aku bersamanya, aku merasa menjadi diriku sendiri. Aku tidak perlu berpura-pura menjadi Jungkook si bintang porno, atau Jungkook yang berperan sebagai bad guy. Aku hanya perlu menjadi Jeon Jungkook—diriku, jiwaku—saat bersamanya.

Sifra mengerti diriku. Sifra memahami aku dan menerima keadaanku apa adanya.

Tiap kali aku melihatnya, aku merasa bahwa dia memang ditakdirkan Tuhan untuk bersama denganku.

Walau tiap kali juga aku selalu menyangkal bahwa aku tidak mencintainya. Ternyata aku salah besar. Rasa cintaku melebihi keegoisan dari dalam hidupku. Aku kalah ketika Sifra meminta hubungan kami berakhir. Aku tahu pada saat itu bahwa aku benar-benar mencintainya.

Banyak sekali rintangan yang harus kulakukan demi bisa kembali bersama dengannya, demi bisa mendapatkan kepercayaan darinya lagi.

Aera memang dulu pernah mengisi hatiku. Namun Sifra lebih berharga dari siapapun didunia ini. Aku tidak mau melepas Sifra demi mempertahankan Aera yang pernah menyakitiku.

Aku benar-benar berterima kasih pada Tuhan karena telah membawanya datang padaku, dan mempersatukan kami berdua.

Aku juga berterima kasih pada semua laki-laki yang sempat menyakitinya. Karena memang hanya aku yang ditakdirkan untuk membahagiakannya.

Dan aku ingin berterima kasih plada semua laki-laki yang melepaskannya.

Jeez, how did I ever get so lucky. That she wasn’t with somebody? So I could have her for my own.

Sifra bersamaku sekarang. Dan aku berjanji, aku akan menjadi sosok lelaki sempurna untuknya, untuk membahagiakannya, berada disisinya, menemaninya hingga maut memisahkan.

So,

To the man who let her go, I’m thanking you the most.

Aku berjanji, aku tidak akan pernah menyakitinya. Aku tidak akan pernah membuatnya menangis. Itu janjiku. Untuk setia padanya.

Satu dan selamanya. Hanya dia.

And to the past douchey me,

Thank you for all the mistakes you've made.

Sincerely,
Jeon Jungkook.

BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang