12: Drunk Kiss

8.5K 623 46
                                    

“I sometimes miss you, I wonder why?”
—BTS, Coffee—

-

Jeon Jungkook

“Ya, just like that. Go on. Yeah, suck more!” Aku mendesah dengan keras. Membuat suaraku kini terdengar hingga keseluruh ruangan. Take kali ini pada akhirnya berhasil juga. I got my dick sucked by a sexy blonde woman—atau mari kita sebut saja sebagai Lorena, karena itu nama perannya.

Aku menghela napas. Lorena terus menggerakkan mulutnya untuk menghisap penisku, sementara tangannya menjalar untuk meraba tubuhku. Aku mencium Sifra kemarin, dan ketika aku memikirkan hal itu, penisku berdiri tegak. Makanya sang sutradara memintaku untuk segera take. Selama proses shooting, aku selalu memikirkan Sifra. Membayangkan dirinya yang memberikanku blow-job sekarang. Oh, itu akan menjadi hal terindah untukku.

“Oh, yes! Here it comes. You ready? I’m gonna come. Take my come. Swallow it all,” ujarku sembari menjambak rambut Lorena dan membawa kepalanya untuk bergerak maju, membiarkan mulutnya menghisap keseluruhan penisku. “Swallow it now.

Aku orgasme dimulutnya. Akhirnya, aku bisa bernapas lega sekarang. Shooting berhasil, hormonku juga teratasi. Sedari kemarin saat ada Sifra, aku hampir kehilangan akal dan berpikir akan menyetubuhinya secara paksa karena hormonku meledak-ledak.

Sutradara mengucapkan kata "CUT!" dan semuanya seketika berhenti. Lorena—atau wanita bernama asli Andrea ini pun membersihkan cairan spermaku yang mulai keluar dari mulutnya, karena terlalu banyak dan sepertinya, mulutnya tidak mampu untuk menampung sebanyak itu.

Stylish pun mulai berdatangan dan mereka memberikanku handuk. Aku segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku terlebih dahulu, lalu setelahnya kembali ke area shooting untuk menonton video yang tadi sudah di-take. Video nya akan di upload malam ini, pukul 00:00 AM—karena memang sudah ketentuan dari pihak produsernya.

Film berdurasi tiga puluh tujuh menit lebih dua belas detik ini diharapkan akan mendapatkan banyak respon dari masyarakat pecinta film dan video porno diluaran sana. Demi bisa melakukan akting yang sempurna untuk adegan blow-job disini, dibutuhkan waktu dua minggu. Pasalnya, penisku baru bisa berdiri tegak setelah aku mencium Sifra.

Selesai mandi, aku dan Andrea kembali ke area shooting dimana sang sutradara beserta semua crew film tengah sibuk menonton video yang sudah di take tadi. Aku malu, tentu saja. Penisku diumbar pada dunia luar dan seorang wanita memberikanku blow-job, lalu aku orgasme. Bayangkan betapa malunya aku. Jika bukan karena bayarannya yang fantastis, aku tidak akan pernah mau untuk melakukan hal ini.

“Kerja bagus. Apa yang membuatmu bisa kembali terangsang lagi? Cukup lama sekali kita semua disini harus menunda selama dua minggu.”

Aku menggaruk tengkukku, “kurasa, mungkin itu hanya karena mood-ku sedang bagus dan aku juga ingin untuk lebih profesional pada pekerjaan. Bagaimana pun juga, aku dibayar untuk ini. I’ll try to give my best.”

You’re the best, Jungkook!” Sutradara Lee menepuk pundakku. “Jika boleh jujur, kau bahkan lebih baik dari Bruce Venture—aktor porno diluar sana.”

Aku dibandingkan dengan Bruce Venture? Jelas aku kalah. Aktor porno sepertinya sudah kelewat senior. Sedangkan aku masih bocah kemarin. Tidak pantas juga untuk dibanding-bandingkan dengannya. Skill akting-nya diluar rata-rata, sangat luar biasa. Venture sangat profesional. Dia bisa menyesuaikan keadaan—apapun itu. Mampu menyesuaikan dirinya dengan wanita dan rekan kerja lainnya.

BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang