P A R T - 1

298 18 2
                                    

13 tahun kemudian

Ting Tong...

Suara bel yang terdengar dari pintu depan berhasil mengusik penghuni yang berada didalam rumah tingkat dua lantai yang di dominasi dengan warna cat putih itu.

"Dia datang!" raut wajah laki-laki yang saat ini keluar dari kamarnya begitu semangat mendengar bel berbunyi, dia yakin orang yang berada di balik pintu itu adalah orang yang selama ini ia tunggu. Langkahan kaki Agustin yang terkesan terburu-buru ingin segera membuka pintu membuat teman-temannya heran.

"Siapa?" tanya seorang gadis berkulit putih, hidung mancung, tubuh langsing dan tentunya berparas cantik.

"Biasa, paling kurir" celetuk Radit, laki-laki yang tinggal di Rumah Agustin.

Sedangkan Rio?? Dia tak menghiraukan mereka sama sekali, dia lebih memilih fokus pada game mobile legend yang sedang ia mainkan.

Tak lama kemudian

"Mulai hari ini, dia akan tinggal disini".

Rupanya laki-laki bermata coklat itu membawa seorang gadis bertubuh langsing, memakai dress selutut berwarna biru muda, dan rambut yang dibiarkan terurai, Yah! gadis itu terlihat feminim.

"Bro dia pacar lo?"
pertanyaan Radit membuat Agustin kaget sekaligus melebarkan senyumannya.

"I-" belum sempat Agustin menjawab, kata yang akan diucapkannya terpotong oleh gadis itu.

"Ah bukan... Kita hanya teman" gadis itu spontan langsung menjawab pertanyaan Radit.

Penjelasan gadis itu membuat Radit tertawa dan langsung menghampiri mereka.

"Berarti masih sendiri alias jomblo dong?" ucap Radit menggoda dan langsung to the poin pada intinya.

Plakk

Tangan Agustin mendarat tepat di kepala Radit.

"Eh buset, bro... Lo gimana sih kan gue cuma tanya, sakit tau!".

Radit langsung memegang kepalanya yang baru saja di pukul oleh temannya sendiri, Radit meringis kesakitan tapi Agustin tidak menghiraukannya sama sekali. Tega!.

"Maaf yah, dia emang kayak gitu" suara Agustin terdengar begitu lemah lembut pada gadis yang saat ini berada di sampingnya.

"Gak apa-apa ko" gadis itu melemparkan senyuman pada Agustin dan Radit.

Sementara suara deheman seseorang membuyarkan suasana antara mereka bertiga.

"Kita belum kenalan, gue Siska" gadis yang tinggal dirumah Agustin itu mengulurkan tangannya, hal umum yang dilakukan setiap orang ketika bertemu.

"Aku..."

"Eh gue dulu, gue yang pertama samperin dia" ucap Radit memotong pembicaraan gadis itu dan menepiskan tangan Siska.

"Kalian apa-apaan sih? Udah... Udah... dia itu Chelsea temen gue! Chelsea ini Radit, ini Siska dan... itu Rio"

Entah apa yang membuat Rio tak melirik sama sekali, raut wajahnya begitu datar tanpa ekspresi ia benar-benar tak peduli bahkan sekarang dia berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan mereka, Rio langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar dan menutup pintu dengan kasar. Ketiga temannya termasuk gadis itupun merasa bingung dengan sikap Rio.

"Kenapa dia? Aneh" Radit mengerenyitkan dahinya ketika melihat sikap Rio yang tiba-tiba seperti itu.

Siska mengendikan bahunya dengan ekspresi tak peduli. "Ayo gue antar ke kamar" ajaknya pada Chelsea.

CHELSEA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang