Chelsea melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, ia bergegas keluar sebelum Siska datang.
"Siska!"
Ia kalah cepat, sebelum Chelsea membuka pintu kamar, Siska sudah lebih dulu membuka knop pintu itu. Siska berjalan melewati Chelsea yang saat ini sedang berdiri.
"Sis... Maafkan aku, kamu hanya salah paham, aku kira kamu hanya menelpon Rio, dan aku enggak tahu Agustin akan datang lalu..."
Chelsea berusaha meyakinkan Siska atas kejadian kemarin yang membuat hubungan mereka renggang sampai saat ini.
"Cukup!" belum sempat Chelsea melanjutkan perkataannya, Siska menyelanya ia benar-benar tak ingin mendengar penjelasan apapun dari Chelsea, suaranya terdengar begitu ketus dan sinis.
Chelsea tak pernah menyangka Siska akan semarah ini padanya, padahal Chelsea benar-benar tak memiliki perasaan apapun pada Agustin. Ia hanya mengganggap Agustin sebagai temannya, sebagai teman baiknya yang selalu menolongnya dan satu-satunya teman baiknya. Chelsea hanya sedang berusaha mencari cara untuk membalas budi terhadap kebaikan yang sudah Agustin lakukan.
Siska salah paham atas apa yang ia lihat, perlu di ingatkan kembali Chelsea tak memiliki perasaan apapun pada Agustin. Seharusnya Siska bisa menilai sikap Agustin terhadap Chelsea, dan sikap Chelsea kepada Agustin. Chelsea tak pernah merasakan debaran atau detakan jantung yang berbeda ketika bersama Agustin.
Hati Siska sekarang benar-benar telah di butakan oleh cinta, cinta yang sudah menghilangkan rasa malunya dan melakukan segala cara demi laki-laki yang di cintainya. Bucin sekali!
"Gue kasih lo satu kesempatan lagi" tegas Siska, matanya menatap tajam ke arah Chelsea.
"Gue minta lo jauhi Agustin!" lanjutnya.
Chelsea mematung mendengarkan perkataan konyol yang baru saja keluar dari mulut Siska.
Chelsea tak bisa segampang itu menjauhi Agustin, ini bukan tentang perasaan Cinta, hanya saja ini tentang kebaikan yang sudah Agustin lakukan untuk nya, Chelsea hanya sebatas menumpang di rumah Agustin dan ia harus menjauhi orang yang sudah menolongnya selama ini? Konyol bukan? Disisi lain Siska adalah teman Chelsea dan satu hal yang sangat ia sayangkan adalah bahwa Siska terlalu egois, Siska terperangkap dalam cintanya sendiri. Ia salah dalam mengartikan perasaan cintanya.
Jika Chelsea menjauhi Agustin, berarti ia tak tahu diri, bukan kah begitu?
"Akan ku coba"
ucap Chelsea lirih dan segera meninggalkan kamar itu.***
"Woy ngelamun aja lo" Suara Radit 100 persen mengejutkan Agustin yang saat ini sedang duduk di kursi taman belakang rumah.
"Gak usah teriak kayak juga dit, telinga gue masih normal"
Radit tertawa melihat ekspresi Agustin yang terkejut.
Banyak sekali pertanyaan dalam benak Agustin yang ingin ia tanyakan pada Radit, ia tak mengerti mengapa tadi Chelsea berkata berbeda pada Siska.
"Gue heran kenapa Chelsea bohong sama Siska, lo denger kan tadi Chelsea bilang apa sama Siska? Dia bilang kita berantem kan?" jelas Agustin sambil menerka-nerka pikirannya.
Radit tahu betul, pasti hal itu yang sedang dipikirikan oleh Agustin, bahkan sejak Chelsea berkata seperti itu Radit melihat Agustin seperti sedang mencari-cari ada kejanggalan yang terjadi. Radit yakin ketika Chelsea mengedipkan mata padanya itu adalah kode darinya. Kode Agar Radit menutupi apa yang sebenernya terjadi. Hanya saja Radit belum sempat menanyakan hal ini pada Chelsea.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHELSEA [Completed]✔
Roman pour AdolescentsKatanya sejauh apapun dan diujung dunia manapun mereka berada jika keduanya ditakdirkan bersama maka mereka akan bersama. Seperti itukah? Lalu bagaimana dengan takdir seorang gadis bernama Chelsea yang benar-benar sudah kehilangan segalanya, keluarg...