P A R T - 17

56 5 0
                                    

Part ini dibuat khusus menceritakan Agustin.
Happy reading yaww💕


Malam ini menjadi malam yang sulit bagi Agustin untuk tidur, buktinya saat ini Agustin masih saja duduk di  kursi dekat jendela, matanya menerawang keluar jendela dengan tatapan kosong.

Jam weker berwarna putih berbentuk kotak di sampingnya sudah menunjukan pukul 1.15 dini hari, padahal di jam-jam seperti ini kebanyakan orang-orang sedang tertidur pulas, sedang bermimpi bahkan mungkin sedang membuat pulau pribadi, luar biasa bukan? tapi tidak dengan Agustin, ia memilih melamun tanpa tujuan, memikirkan hal-hal yang membuatnya tak kunjung tidur.

Sudah sekitar dua jam ia hanya duduk disana tanpa melakukan apa-apa. Bahkan tiga jam yang lalu ia sempat mendengar Radit memanggilnya dan mengetuk pintu berkali-kali. Laki-laki yang berada di dalam kamar itu tak menjawab apapun apalagi membukakan pintu.

Agustin butuh waktu untuk sendiri. Agustin ingin berdamai dengan hati dan pikirannya tanpa harus ada yang mengganggu.

Tubuhnya lelah dan sudah memintanya untuk beristirahat tetapi pikirannya bersikeras terus bekerja memikirkan seorang gadis yang sejak lama mengisi hatinya. Dan entah tanpa alasan yang jelas akhir-akhir ini gadis yang ia suka tiba-tiba berubah.

Dalam hati ia ingin semuanya kembali seperti dulu, ketika Chelsea dekat dengannya, ketika semuanya baik-baik saja tanpa ada yang menghindar atau pun menjauh, bukan keadaan seperti ini yang Agustin inginkan.

Bahkan Agustin berpikir apakah dirinya kurang baik untuk Chelsea? Apakah Agustin melakukan kesalahan sampai Chelsea berubah seperti ini? Apakah perasaan yang Agustin berikan pada Chelsea belum bisa Chelsea rasakan? Sedikitpun.

Agustin optimis bahwa Chelsea memiliki perasaan yang sama terhadapnya, hanya saja menurutnya Chelsea malu mengungkapkan semua yang ia rasakan, Chelsea malu mengungkapkan isi hatinya pada Agustin. Dan Agustin tak akan berhenti sampai disini. Ia percaya Chelsea akan mengungkapkan perasaannya, suatu hari. Agustin hanya butuh waktu untuk menunggu dan itu tak masalah baginya. Seperti Edward Cullen yang rela menunggu Bella selama 1000 tahun lamanya. Begitulah perasaan cinta Agustin terhadap Chelsea tak terbatas ruang dan waktu. Hatinya sudah terpatri untuk satu orang dan  tak akan goyah sampai kapanpun.

Selama Agustin bisa melihat Chelsea hidupnya akan baik-baik saja, meskipun terkadang sikap Chelsea membuat Agustin bertanya-tanya? Mengapa? Kenapa? Bagaimana? 5W+1H. Jika kalian pernah belajar Bahasa Indonesia pasti kalian mengerti. Perasaannya pada Chelsea tak akan pernah berubah. Tak akan pernah!

Agustin butuh Chelsea, ia ingin Chelsea berada di dekatnya, setiap hari melihat Chelsea, bahkan ia merindukan Chelsea setiap waktu. Tak ada kata berhenti baginya.

Rupanya sejak SMA ternyata Agustin diam-diam menaruh perasaan pada Chelsea. Ia tak mengungkapkan perasaannya, bukan karena ia tak cinta hanya saja perasaan malu saat masa-masa ABG labil membuatnya takut mengungkapkan perasaannya.

Berawal ketika Chelsea menjadi anak baru di Sekolah, Chelsea pindah sekolah pada saat kelas XI. Dan entah itu takdir atau hanya kebetulan, selama dua tahun berturut-turut Chelsea selalu satu kelas dengan Agustin.

Saat Agustin tersungkur karena kepala Agustin terkena bola basket ketika olahraga, perempuan pertama yang menghampiri dan menanyakan keadaannya adalah Chelsea. Agustin masih mengingatnya dengan jelas.
Saat Agustin pingsan ketika upacara bendera hari senin, perempuan pertama yang ia lihat saat sadar adalah Chelsea.
Saat ia dihukum karena tak memakai atribut lengkap saat upacara hari senin, perempuan yang menyemangatinya dan selalu melihat keadaan Agustin saat dirinya di hukum adalah Chelsea.
Saat ia kesusahan mengerjakan tugas, perempuan yang membantunya adalah Chelsea.

Banyak sekali hal yang berkaitan dengan Chelsea saat itu, sepertinya jika di sebutkan satu per satu maka cerita ini tidak akan ada habisnya. Hal apapun itu yang berhubungan dan berkaitan dengan Chelsea bagi Agustin akan menjadi hal yang tiada habisnya dan tak akan pernah bosan pula untuk mengingatnya.

Dan

Bukankah seiring berjalannya waktu dan semakin lama kita mengenal seseorang maka tidak menutup kemungkinan sebuah perasaan yang berbeda akan muncul? Ketika kita merasa nyaman saat bersamanya, tertawa bersama saat mendengar lelucon, menangis bersama saat menonton drama korea, bahagia bersama saat nilai ujian fisika 90, dan segala hal di lakukan bersama seperti pulang sekolah? berangkat sekolah? istirahat? jajan? mengerjakan tugas? dihukum? kabur saat pramuka? saat itu, segala sesuatu terasa klop ketika bersama? Apakah itu langkah awal yang baik?

Bagi Agustin
itu adalah langkah awal yang luar biasa.

Tak hanya itu!

Bahkan

Dirinya menjadi tempat curhat teman laki-laki sekelas nya, sepertinya tipe wajah macam Agustin ini terlihat bisa menyimpan rahasia dan bisa di jadikan tempat curhat.

Mereka menceritakan semua hal tentang game, travelling, olahraga, dan tentunya perempuan.

Dan tentu saja mereka curhat masalah perempuan pada Agustin ketika Agustin tak bersama Chelsea, bagaimanapun juga laki-laki mempunyai rahasia yang tak ingin diketahui oleh perempuan.

Tak hanya perempuan yang hobi curhat bersama geng-geng squadnya, lelaki pun sama. Butuh tempat untuk bercerita, berbagi kisah dan banyak hal.

Sampai pada suatu waktu Aldi teman yang duduk dengan Agustin saat kelas XI bercerita bahwa dirinya menyukai seorang gadis di kelas yang berbeda dan Aldi berencana akan menyatakan perasaannya pada gadis yang ia incar sejak masuk SMA itu. Dengan senang hati pula Agustin mendengarkan dan memberikan berbagai macam saran kepada temannya yang sedang kasmaran. Esok harinya Aldi berkencan dengan gadis yang di sukainya. dan tentu saja sejak saat itu Aldi menyatakan pada Agustin bahwa dirinya resmi berpacaran dengan gadis itu. Menurut Aldi status berpacaran nya itu sangat penting, status itu layaknya menaikan eksistensi dirinya bahkan Aldi sempat mengejek Agustin yang masih belum juga mempunyai pacar.

Beberapa minggu kemudian, Aldi terlambat masuk ke kelas, ia masuk ke kelas ketika pelajaran sudah di mulai, matanya sembab, kantung matanya menghitam dan terlihat begitu jelas seperti orang kurang tidur. Dan ternyata ia bercerita kembali pada Agustin bahwa dirinya sudah putus dengan gadis itu. Bahkan hubungan Aldi dan gadis itu menjadi canggung dan sekarang benar-benar lost kontak. Tak bisa di hubungi. Dan tak ada hubungan apa-apa lagi.

Agustin yang mendengarkan cerita temannya, membayangkan  jika dirinya menyatakan perasaan pada Chelsea dan bernasib sama dengan Aldi, saat membayangkannya saja membuat bulu kuduk Agustin berdiri. Ia benar-benar tak ingin hal itu terjadi padanya.

Agustin sering mendengar hal-hal semacam itu dari beberapa temannya, tak hanya Aldi saja. Hal ini membuat Agustin takut mengungkapkan perasaannya pada Chelsea.

Agustin tersenyum-senyum sendiri saat mengingat masa lalunya itu. Ia menghela nafas panjang dan bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah dengan gontai menuju tempat tidur.

.
.

~Tobecontinue~

CHELSEA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang