Hari ini akan menjadi hari sakral bagi Kevin, wanita yang dicintainya akan menjadi istri sah nya.
Dress selutut berwarna abu tua sudah melekat di tubuh Chelsea, gadis itu memoles sedikit wajahnya, ia menggunakan lipstik berwarna merah. Tak lupa tas berwarna abu muda dan high heels berwarna putih.
Sudah beberapa kali kekasihnya mengetuk pintu namun tak kunjung ia buka, karena memang dirinya belum selesai, cermin dihadapannya memperlihatkan betapa anggunnya gadis itu.
Bertubi-tubi pujian sudah melayang-layang di pikiran Chelsea, bahkan belum sempat Rio melayangkan pujian kini hatinya sudah berdebar-debar. Laki-laki itu menatap kekasihnya ketika pintu terbuka.
Ekspektasi terlalu tinggi ternyata tidak baik.
"Kenapa kau memakai baju seperti itu?"
Chelsea segera memeriksa baju yang ia kenakan, ia merasa apa yang dikenakannya tak salah tapi kenapa Rio seperti ini?
"Dan lihat! Bibirmu merah sekali. Ya ampun! Kau terlihat lebih tua jika seperti ini"
Seketika mata Chelsea membulat ketika mendengar perkataan terakhir Rio.
"Cepat ganti, lima menit"
"Aku menghabiskan waktu lama untuk memilih baju dan memakai make up serta mencocokan semua yang ku pakai ini. Apa aku terlihat jelek?"
Rio tak menjawab ia hanya bergumam dalam hati
Jelek? Kau begitu cantik Chelsea. Aku hanya tak terima jika laki-laki lain menatapmu."Tetaplah bersamaku dan tetaplah didekatku" tegas Rio yang segera menggenggam tangan Chelsea dan mulai berjalan.
Chelsea melihat seorang laki-laki melambaikan tangan di sebrang jalan.
"Itu dia" ucapnya pada Rio dan segera melambaikan tangan pula pada Radit yang saat ini menunggunya di sebrang jalan.
Mereka bertiga berencana datang ke pesta pernikahan kevin, bagaimanapun juga Radit sudah berkenalan dengan Kevin beberapa waktu lalu ketika mengunjungi cafe dan percayalah mereka cepat sekali akrab lalu berteman.
Rio sengaja tak membawa motor karena memang mereka akan pergi menggunakan mobil milik Radit.
Rio meraba-raba saku celananya, "Ada apa?" tanya Chelsea
"Dompetku tertinggal, sebentar akan ku ambil" ucap Rio pada Chelsea yang langsung berlari. Pantas saja Rio merasa hampa ketika ia akan pergi, ternyata sumber uang yang tak seberapa namun berharga tertinggal di dalam kamar.
Radit terlihat mengucapkan sesuatu pada Chelsea, namun Chelsea tak mengerti apa yang di maksud oleh Radit.
Dimana Rio? Kenapa lama sekali
Chelsea melihat ke kanan dan kiri jalan, aman! Ia melihat mobil dari arah kanan namun itu masih jauh. Perlahan ia melangkahkan kakinya.
Teriakan Radit dari sebrang jalan membuat Chelsea kaget, mobil dari arah kanan yang sebelumnya terlihat masih jauh kini tepat berada di depannya, entah mengapa mobil itu tiba-tiba melaju sangat cepat.
Aku mati!
Suara pekikan mobil yang mengerem mendadak dan suara teriakan Radit memanggil nama Chelsea membuat jantung Rio seakan berhenti berdetak.
Kakinya terasa lemas ketika melihat kekasihnya tergeletak di atas aspal yang membuatnya lebih menohok adalah ketika melihat laki-laki disamping Chelsea.
Dengan cepat ia menghampiri Chelsea melihat keadaannya, tangannya segera memegang kepalanya dan mengangkat ke pangkuan pahanya, rasa gemetar mulai menjalar diseluruh tubuh Rio ketika merasakan sebuah cairan membahasi tangan Rio.
Bagaimana bisa dia ada disini?
Radit melihat dengan jelas disana tak hanya Chelsea yang tergeletak dijalanan, ia mengambil handphonenya dengan tangan yang begitu gemetar Ambulans dan Polisi sudah ia telpon. Dengan cepat ia berlari menyebrang jalan dan menghampiri Rio.
Tatapan Radit berpaling ke arah laki-laki yang kini tergeletak disamping Chelsea seketika lututnya terasa lemas.
***
Seorang perempuan terlihat sedang memata-matai gadis yang menjadi incarannya, ia tak bisa terus menerus menerima kenyataan yang begitu menyedihkan ini.
Ia ingin merubah kenyataan menyedihkan itu menjadi kebahagiaan.
Dan cara merubahnya adalah dengan melenyapkan gadis itu dari dunia ini. Tekad itu sudah bulat terpatri dalam jiwanya dan sulit untuk di ubah kecuali hatinya bisa menerima. No! Impossible. Selama ia masih melihat gadis itu semuanya tidak akan pernah baik-baik saja.
Ia memegang stir mobil dengan kuat dan tatapan mata yang tajam menatap ke depan. Mencari aba-aba kapan ia mulai beraksi.
Radit? Kurang ngajar, ngapain dia disana?
Perempuan itu melihat Radit yang baru saja keluar dari mobilnya di sebrang jalan hotel. Laki-laki itu melambaikan tangan tepat ke arah gerbang hotel.
Gadis dengan balutan dress berwarna abu dan seorang laki-laki baru saja muncul dari dalam hotel itu, kini mereka terlihat di depan gerbang hotel. Namun laki-laki yang bersama gadis itu tiba-tiba masuk kembali ke dalam hotel.
Baiklah ini akan menarik!
Gadis itu menyebrang sendiri, mendahului laki-laki yang saat ini belum juga keluar dari hotel.
Waktu yang tepat!
Ia mulai menyalakan mesin mobil dan melaju perlahan, ketika sasarannya sudah mulai menyebrang ia langsung melaju kencang.
Kena!
Mobil yang semula melaju kencang tiba-tiba mengerem mendadak, ia tersentak kaget melihat seorang laki-laki menyelamatkan gadis yang menjadi sasarannya.
Tatapannya begitu sayu ketika melihat siapa yang akhirnya tertabrak, kakinya terasa kaku dan sulit di gerakan, tangannya mulai gemetar menutup mulutnya ia tak percaya apa yang ia lihat saat ini.
Ia melihat laki-laki itu dibawa ke dalam ambulans seketika air matanya keluar dengan deras.
Suara polisi yang sedaritadi mengetuk-ngetuk kaca mobilnya terdengar samar-samar, jiwa dan raganya hanya fokus melihat laki-laki yang kini sudah di bawa mobil Ambulans.
***
Padahal masih pagi bahkan saat ini ia baru saja bangun tidur tapi Siska sudah pergi dari rumahnya.
Dengan cepat perempuan itu segera memeriksa garasi melihat mobil yang sebelumnya akan dipinjam Siska.
Kemana anak itu!
Ia menutup pintu dan melangkahkan kaki menuju dapur mengambil gelas dan susu.
Prang!
Segelas susu yang sedang ia pegang tiba-tiba jatuh begitu saja. Ia meringis kesakitan.
"Evelin! Kita harus pergi sekarang"
Evelin heran melihat ibunya terlihat panik dan tergesa-sega.
"Ada apa bu?"
"Ayo cepat nak"
.
.~Tobecontinue~
KAMU SEDANG MEMBACA
CHELSEA [Completed]✔
Teen FictionKatanya sejauh apapun dan diujung dunia manapun mereka berada jika keduanya ditakdirkan bersama maka mereka akan bersama. Seperti itukah? Lalu bagaimana dengan takdir seorang gadis bernama Chelsea yang benar-benar sudah kehilangan segalanya, keluarg...