Sudah berapa lama aku pergi? mengapa semua terlihat berbeda, halaman depan rumah yang penuh rumput kini mengering dan gersang.
Pagar depan rumah yang dulu terpasang rapi kini terlihat tak terurus dan sebagian rapuh dimakan usia.
Dinding rumah yang dulu selalu bersih sekarang terlihat berdebu dan sangat kotor.
Kemana semua orang?
Dimana Chelsea??
Pandangannya melihat kesekeliling rumah dan jalanan yang sepi.
Tatapannya berhenti ketika menangkap sebuah bayangan perempuan yang sedang membelakanginya.
Hatinya mulai berdebar tak karuan. Ia tahu siapa perempuan itu.
Chelsea?
Perempuan itu menoleh ke arah laki-laki yang memanggilnya. Perempuan itu tampil berbeda dari biasanya, baju longgar dengan celana jeans serta rambut yang di kuncir kuda.
"Mengapa semuanya berubah seperti ini?"
Tanya laki-laki itu yang langsung menghampiri Chelsea yang masih membelakanginya.
Alangkah kagetnya ketika melihat perempuan itu semakin memudar "Apakah aku rabun?", sesekali ia mengerjapkan matanya.
"Tidak mungkin"
Keringat dingin menjalar di tubuh laki-laki yang saat ini terbaring di ranjang rumah sakit. Jari-jarinya mulai bergerak.
Matanya terbuka perlahan, Agustin... Suara itu masih terdengar jelas di telinga Agustin.
Agustin menggerakan matanya, mencoba melihat ke sekeliling ruangan. Ia melihat wanita yang terlihat begitu khawatir padanya.
Pikirannya belum sadar ia ada dimana, yang jelas ia mendengar Chelsea memanggil namanya.
"Nak... Ini ibu sayang"
Wanita itu mencoba menyadarkan Agustin yang sedaritadi sudah membuka mata namun pandangannya masih kosong.
Chelsea
Sudah sekian kali Agustin memanggil nama itu bahkan ketika ia belum sadarpun nama itu yang selalu terucap.
Ceklek
Ibunya memeluk Evelin dengan penuh isak tangis bahagia.
"Ada apa bu?"
"Kakakmu sudah sadar"
Dengan cepat Evelin melihat kondisi kakaknya saat ini. Syukurlah kini kau bisa melihatku
"Kau tahu siapa Chelsea?"
"Memangnya kenapa bu?"
"Selama kakakmu tak sadar dia selalu menyebutkan nama itu, dan baru saja dia menyebutkan nama itu lagi"
***
Tok... Tok... Tok
Chelsea membukakan pintu rumah karena baru saja ia mendengar ketukan dari luar.
"Bibi? Paman?" dengan haru serta bahagia ia memeluk kedua orang itu.
"Maaf kami baru mengunjungimu sekarang. Itupun karena Tante Sarah menelepon" ucap bibi Eli dengan nada menyesal bahkan Chelsea bisa melihat bibi Eli mulai berkaca-kaca.
"Aku baik-baik saja, kalian tak perlu khawatir. Lihat.. Aku sudah baik-baik saja, harusnya bibi dan paman tak perlu jauh-jauh kesini"
"Kau mengusir kami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHELSEA [Completed]✔
Teen FictionKatanya sejauh apapun dan diujung dunia manapun mereka berada jika keduanya ditakdirkan bersama maka mereka akan bersama. Seperti itukah? Lalu bagaimana dengan takdir seorang gadis bernama Chelsea yang benar-benar sudah kehilangan segalanya, keluarg...