P A R T - 26

63 4 0
                                    

Note : Part ini diketik sambil nonton NCTdream di Transtv :D gagal fokus lihat Jeno Jisung

Selamat membaca~

..............................

Agustin!

Siska mencoba memanggil Agustin dari luar kamar, bahkan ia juga membawa makanan kesukaan Agustin.

Agustin!

10 menit berlalu Siska masih menunggunya tepat di depan pintu Agustin "Agustin tolong buka pintunya" pinta Siska.

Sementara di dalam kamar Agustin merasa risih dengan suara Siska yang terus menerus memanggilnya membuatnya merasa terganggu, Agustin langsung membuka pintu dengan kasar.

"Gue bawa makanan kesukaan lo, lo harus makan" ucap Siska

Agustin menghela nafas panjang dan memalingkan wajahnya dari Siska.

"Gue kira lo Chelsea" tegas Agustin, yang mana Agustin sengaja berkata seperti itu.

Wajah Siska tiba-tiba berubah saat Agustin menyebutkan nama Chelsea, ia melangkah perlahan meninggalkan Agustin dan duduk di sofa ruang tamu. Melihat Siska seperti itu, Agustin mengikutinya dan duduk di depannya.

"Kemana yang lain, ko sepi?" Agustin heran saat melihat sekeliling ruangan begitu sepi.

"Radit tadi keluar"

"Lalu Chelsea?

"Kayaknya lo gak akan suka kalau gue kasih tahu dia kemana" akal-akalan Siska memang tidak pernah ada habisnya.

"Apa?" tanya Agustin dengan raut wajah penuh rasa penasaran.

Siska menunduk dan memperlihatkan wajahnya yang terlihat sedih dan kecewa.

"Kenapa lo?"

"Agustin lo harus sadar, lo cuma di manfaatin sama dia" Siska mulai menjalankan rencananya.

"Maksud lo?" Agustin benar-benar tak paham apa maksud perkataan Siska.

Siska menghela nafas panjang dan mengambil beberapa tissue yang terletak di tengah meja.

"Lo gak tahu kan? Chelsea tinggalin Radit, dan sekarang dia dekat sama Rio, gue lihat pake mata kepala gue sendiri. Tadi pagi mereka keluar bareng. Lo harus sadar Agustin" jelas Siska dengan mimik wajah yang menjiwai.

"Lo ngomong apa sih" antara percaya dan tak percaya, itulah yang sedang Agustin rasakan saat ini.

"Agustin buka mata lo, kalo lo gak percaya, lo tunggu dia sampe dia pulang dan lihat dia pulang sama siapa" tegas Siska.

***

Seorang laki-laki dan seorang perempuan terlihat sedang berjalan santai di trotoar. Mereka terlihat begitu akrab bahkan laki-laki itu tak sungkan tertawa lepas di dekat perempuan yang saat ini sedang berjalan bersamanya.

"Radit"

"Ya?" Radit menoleh melihat perempuan yang memanggilnya.

"Makasih yah"

Radit tertawa ketika mendengar ucapan terimakasih yang sudah beribu kali Evelin ucapkan padanya. "Lo udah bilang itu daritadi Evelin" melihat Radit tertawa, Evelin pun cengengesan dan membalasnya dengan tawaan pula.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan sebuah rumah besar dan tingkat dengan perpaduan cat berwarna putih dan abu. Evelin mengajak Radit untuk masuk ke dalam rumahnya, ia ingin memperkenalkan Radit pada ayah dan ibunya, bagaimanapun juga Radit sudah menyelamatkan Evelin.

CHELSEA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang