Sahabat

1.3K 203 14
                                    

"Sibuk banget sih temen gw satu ini. Sampe susah banget ngajak main." Sesil hanya menyengir ketika Yeri bicara.

"Sobat misqueen harus kerja keras buat jajan." Keluh Sesil sambil melengkungkan bibirnya kebawah. Lalu Yeri merentangkan tangannya, membawa Sesil kedalam pelukannya.

"Kaciaan sobi acuu." Ucar Yeri.

"Jijik Yer." Protes Yuvin, sedangkan Yohan malah tertawa awokwkwkwk melihatnya.

"Kemaren padus, trus jadi asslab, nanti apa lagi cil? Gak capek apa? Lo kan pp Jakarta-Depok!" Yeri makin mengeratkan pelukannya.

"Gw ada rencana mau ikutan hima trus mau cari sampingan." Sesil terlihat mengandai.

"Jangan gila deh." Kompak ketiga temannya.

"Abis kelas kita karaokean yok. Suntuk banget." Ujar Yeri.

"Nah gw tuh butuh duit buat yang kaya gini-gini nih." Teriak Sesil.

Setelah kelas selesai, mereka berempat berniat pergi ke mall terdekat dari kampus. Kebetulan hari ini Sesil sedang tidak ada jadwal tutor dan padus. Saat hendak menuju parkiran, tak sengaja mereka bertemu Wooseok, seorang diri. Yeri dengan sok akrab nya menyapa Wooseok terlebih dulu.

"Ehh kak mau kemana?" Ujar Yeri.

"Mau balik sih, udah gak ada kelas hari ini."

"Cil, Yer, gw sama Yuvin duluan yaa ngambil motor. Kalian tunggu sini aja. Oia bang kita duluan yaa." Ujar Yohan kemudian berlalu menuju parkiran. Jadi saat ini hanya ada Sesil, Yeri dan Wooseok.

"Emang kalian mau kemana?" Tanya Wooseok. Mereka bertiga sambil berjalan kearah parkiran. Ditengah jalan seperti biasa Sesil mencium aroma asap rokok. Dia mengedarkan pandangan ke kanan dan ke kiri.

"Sil kenapa?" Tanya Wooseok. Sesil memicingkan pandangannya dan mendapati beberapa orang sedang berjongkok menikmati rokoknya. Tidak menjawab pertanyaan Wooseok, Sesil berjalan menuju kerumunan itu.

"Sil mau kemana, hei?" Wooseok dan Yeri saling pandang. Wooseok langsung mengikuti langkah Sesil sedangkan Yeri diam menghela nafas ditempat.

"Mulai lagi deh dia." Yeri menggelengkan kepalanya.

Sesil mengenali salah satu dari pria itu siapalagi kalau bukan Seungyoun. Pria tersebut cepat-cepat berdiri saat mendapati Sesil mendekat, buru-buru dia membuang rokoknya. Sesaat dia bingung kenapa dia membuang rokoknya saat melihat Sesil, padahalkan tidak harus. Sekarang sesil sudah berada tepat didepannya, tersenyum.

"L..lo ngapain kesini? Banyak asep rokok." Ujar Seungyoun. Sesil meraih pertelangan tangan Seungyoun dan membuka telapak tangannya.

"Cuma mau kasih ini." Sesil meletakkan permen lolipop rasa anggur dan strawberry ditangan Seungyoun. Dia menarik salah satu ujung bibirnya, lalu menatap Sesil.

Wooseok yang baru saja tiba juga tak kalah terkejut dengan pemandangan didepannya. Dia menatap Seungyoun yang saat ini sedang menatap Sesil.

"Duluan." Sesil melambaikan tangannya pada Seungyoun, kemudian meninggalkannya. Seungyoun masih menatap punggung Sesil dari kejauhan sebelum dia benar-benar menghilang. Dia melupakan fakta bahwa Wooseok masih disana.

"Jangan gangguin dia lagi." Wooseok menatap Seungyoun. Sedangkan Seungyoun hanya terkekeh mendengar ucapan Wooseok.

"Lah emang lo siapa haa?" Tantang Seungyoun.

"Dia punya gw. Lo cari yang lain aja."

"Susah yaa orang ambis kaya situ. Dulu mungkin gw mau ngalah gitu aja, kalo sekarang jangan harap." Senyuman mengerikan dari Seungyoun sukses membuat teman-temannya yang ada disana merinding.

DON'T SMOKE 🚭 | Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang