Berdua

1.3K 210 9
                                    

"Jadi cewek yang selama ini bikin lo galaw tuh yang tadi?" Ujar Byungchan sambil mengunyah cemilan ditangannya.

"Ngasih-ngasih permen segala anjir, manis banget." Tanbah Kookheon. "Lu liat gak tadi mukanya dia gimana?" Ujarnya sambil menunjuk wajah Seungyoun.

"Jiji banget najis. Mesam mesem gitu aduh pengen gw tonjok rasanya." Byungchan mendorong dahi Seungyoun.

"Pengen banget gw pentokin palanya di tembok kalo gak ada cewenya tuh." Tambah Byungchan sambil terkekeh.

"Bangsat." Tukas Seungyoun.

"Udeh ngaku aja napa sih elah, kemaren juga dicafe ngapain tuh bahagia banget gw liat?" Kookheon terkekeh lalu melakukan tos dengan Byungchan.

"Hah kok lo pada tau."

"Yailaah kaya gitu doang mah gampang. Masalahnya ini jawab dulu bener apa gak?" Kookheon sambil berjalan menuju tv didalam kamar Seungyoun, lalu menyalakan playstation nya.

"Gak galaw lah, gw tuh Cuma—"

"Resah? Gelisah? Tak berdaya?" Potong Byungchan sambil terkekeh. Tak lama kemudian pintu kamar Seungyoun terbuka. Ternyata ibunya datang untuk membawakan minum.

"Siapa yang resah gelisah?" Tanya ibunya saat meletakkan minuman dibawah.

"Ini tante anaknya lagi kasmaran." Celetuk kookheon.

"Jangan ngaco."

"Emang iya mas?" Ibunya menatap Seungyoun.

"Gak eh belum.. ehh apa sih. Gak kok mah." Tiba-tiba Seungyoun terbata. Dia menatap Byungchan dan Kookheon tajam.

"Belum berarti akan tuh tante." Lagi-lagi mulut ember kookheon mengeluarkan sabda. Hingga ibu Seungyoun memicingkan mata kearah anaknya.

"Utang cerita yaa kamu." Ujarnya seraya keluar dari kamar Seungyoun.

"Babi nih punya temen lambe semua." Protes Seungyoun kemudian ikut bergabung dengan temannya yang sedang main pes.

"Cantik sih dia." Seungyoun mendorong dahi Byungchan.

"Jangan macem-macem." Ancam Seungyoun. Dia menarik stik dari tangan Byungchan. "Lagian kemaren tuh gw lagi minta maaf sama dia, seminggu masuk rs tuh dia gara-gara gw."

Kedua temannya kaget. "Serius? Emang lo apain anak orang, gila yaa!" Ujar kookheon.

"Yaah gitu deh males gw ceritanya."







Yena dan Hyeop langsung mengerubungi Sesil seketika saat dia masuk kedalam ruang latihan. Yena mengambil posisi disamping Sesil sambil mengaitkan tangannya pada lengan Sesil, sedangkan Hyeop antusias didepannya. Sesil memicingkan matanya mencari kacamata didalam tasnya.

"Cil.."

"Bentar gw suka gak paham orang ngomong kalo gak liat mulutnya gerak-gerak." Sesil segera memposisikan kacatamanya. "Dah sok mau ngomong apaan."

"Ciilllll." Ujar Yena sambil menggoyang-goyangkan tangan Sesil.

"Apa? Kenapa? Masih siang nih."

"Kemaren yang nyamperin lo kesini—"

"Bukan. Bukan pacar gw!!" Potong Sesil sebelum Yena menyelesaikan pertanyaannya.

"Haah masa? Bukan pacar kok pegangan tangan gitu kemaren?" Hyeop menyela.

"Mana ada!! Dia tuh narik tangan gw bukan pegangan tangan yaa!"

"Santuy napa , ngegas banget. Lagian kalo beneran pacaran juga gpp kali." Yena menyenggol lengan Sesil. "Tapi bukan itu yang mau gw tanya. Gw tuh denger gosip katanya sebenernya kating yang kemaren tuh anak padus juga."

DON'T SMOKE 🚭 | Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang