"Yaa trus siapa? Kan lo yang semangat nih." Sesil mengerutkan alisnya, tatapannya makin tajam.
"Y.. ya gw juga semangat. M.. maksudnya kan karena lo juga yang semangat dan gw butuh bantuan. Jadi ya gitu.." Seungyoun memalingkan wajahnya dari Sesil, merutuki diri sendiri. "Ngomong apaan sih gw barusan, bego!" Batin Seungyoun.
"Oke."
"Oke—" Seungyoun mengangguk-anggukan kepalanya. "Haah apaan? Oke apa?" Mata Seungyoun membulat sempurna saat dia menoleh lagi kearah Sesil.
"Em gw juga gak tau harus gimana sih, tapi gw mau bantu." Sesil berucap tanpa satu keraguan pun dalam hatinya dan berhasil membuat Seungyoun terpaku menatap wanita itu.
"Tapi beneran nih yaa? Niatnya harus 100% jangan setengah-setengah. Percuma kan kalo gw nya semangat tapi lo nya ogah-ogahan." Seungyoun mengangguk-angguk seperti puppy sambil tetap memandang Sesil.
"Iyaaa paham gw, tapi ngapain sih lo sampe segininya?" Seungyoun kini bertopang dagu masih memandang Sesil.
"Gw pengen bumi jadi lebih sehat!! Gimana? Keren kan?" Seungyoun hampir saja menyemburkan minuman miliknya yang belum sempat tertelan.
"Gila! Yang bener ?" Seungyoun terkekeh geli melihat Sesil mengangguk mantap.
"Kalo gw berhasil bantu lo nanti gw mau apply buat jadi duta kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup, gimana?" Seungyoun makin tertawa mendengar ucapan Sesil. Entah kenapa dia bisa sesantai ini ngobrol dengan seorang wanita apalagi masih terhitung baru.
"Iya iya bagus tuh."
"Ketawa lo kaya ngeledek gitu yaa?" Sesil mengerutkan alisnya.
"Haha gak lah kok ngeledek sih haha." Tawa Seungyoun terdengar canggung ditelinga Sesil.
"Udah lah lo sendiri aja." Sesil sudah bangun dari tempat duduknya tapi segera ditahan oleh Seungyoun.
"Yailah becanda kali, ngambekan amat mba nya. Duduk lagi atuh." Sesil kembali duduk. "Oke jadi apa yang harus gw lakuin nih buat mulai ngurangin ngerokok?"
Sesil terlihat berfikir. "Kayanya lo mesti kasih tau orang-orang terdekat lo deh kalo lo lagi niat buat gak ngerokok."
"Haah buat apa?" Seungyoun mengerutkan alisnya.
"Biar gak diajak ngerokok dulu, siapa tau mereka malah dukung lo kan, jadi makin semangat."
"Hmm harus banget ngasih tau nih?" Seungyoun terlihat ragu dengan usul Sesil. Pasalnya dia sendiri belum yakin benar dengan niatnya. Ditambah lagi jika dia memberi tau niatnya tersebut, dia masih memikirkan reaksi teman-temannya. "Males banget gw dicengin sama anak-anak." Batin Seungyoun.
—
Ternyata nahan untuk tidak merokok begitu berat dirasakan Seungyoun. Terlebih sesaat setelah makan seperti saat ini, mulutnya terasa masam.
"Mah aku ke kamar dulu ya." Ujarnya. Dijawab dengan anggukan oleh ibunya.
Sesampainya dikamar Seungyoun seperti orang linglung. Mondar-mandir didepan kamar mandi, duduk diatas ranjangnya, lalu berjalan lagi kearah kamar mandi dan terus berulang sampai beberapa lama.
"Anjir ini ngapain sih gw mondar mandir gak jelas." Umpat Seungyoun pada dirinya sendiri. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk dipinggiran ranjangnya. Dia mengepalkan tangannya keras. Menghentak-hentakan kakinya di lantai keras secara tidak sadar. Kegiatannya baru berhenti saat ibunya menegurnya.
"Mas ngapain sih kok suaranya gebuk gebuk begitu?" Protes ibunya dari luar kamarnya.
"Gpp mah gpp." Seungyoun buru-buru membuka pintunya membuat sedikit celah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T SMOKE 🚭 | Cho Seungyoun
FanfictionWhen you have to hurt your self to keep sanity "Sialan.." Seungyoun mengangkat sebelah tangan untuk menutup sebagian wajahnya. "Malu kan lo ditolong sama orang yang hampir lo bikin mati?" ⚠️ Warning ⚠️ Untuk pembaca 17 tahun keatas Mengandung kata...