Kamar Cowok

1.1K 155 13
                                    

Enam : Membersihkan Rumah

"Kamu yakin?" Ujar Seungyoun saat memasang seatbelt miliknya. Membuat gadis yang duduk disampingnya langsung menoleh kearahnya.

"Yakin lah. Emang kenapa sih, dari kemaren nanyain yakin gak yakin gak mulu?" Protes Sesil.

"Aneh aja."

"Nih ya kata artikel tuh gini 'Bersihkan rumah dari aroma rokok dan segala hal yang dapat mendukung Anda merokok dalam jumlah banyak. Cuci pakaian, sprai, karpet, atau tirai yang mengandung aroma rokok. Gunakan pengharum ruangan untuk membantu menghilangkan bau asap rokok', gitu."

"Siapa yang bikin artikel?"

"Alodokter, dokter langsung nih yang ngomong, bukan kaleng-kaleng."

"Nanti sekalian bersih-bersih biar kamar kamu gak baru rokok lagi. Ganti suasana baru. Siapa tau kalo bersih, kamu jadi sayang buat ngerokok dikamar."

"Aku kan sayangnya cuma sama kamu." Sesil mendelik kearah Seungyoun dan melihat pria disampingnya itu terkekeh geli.

"Ngalus mulu sih." Protes Sesil yang sekarang sedang sibuk salah tingkah sendiri. Suara kekehan Seungyoun yang sesekali melihat kearah Sesil itu makin jelas terdengar.

"Salting kan." Pertanyaan retorik yang disampaikan Seungyoun makin membuat Sesil salah tingkah. Dia masih belum terbiasa mendapatkan perlakuan manis dari pria itu. Tau sendiri Seungyoun kalo udah suka sama orang pasti jadi keliatan banget bucinnya. Kebayang gak?

"Sengaja ya godain gw?" Tangan Sesil sudah bersiap akan mencubit paha Seungyoun.

"Ampun ampun jangan cubit sih, sakit tau. Susah nanti aku nyetirnya." Ujar Seungyoun masih dengan suara kekehannya.

"Alesan banget. Udah ah pokonya nanti spreinya diganti, trus kita cat ulang kamarnya."

"Sumpah? Emang kamu sanggup? Gak cape?"

"Gak lah. Kan kamu yang ngecat." Seungyoun menoleh kearah Sesil lalu memicingkan matanya.

"Perasaan tadi aku dengernya 'kita' deh, kok jadi aku doang?" Sesil tergelak. Bahkan tawanya jadi membuat pria disampingnya yang protes menjadi ikutan tersenyum.

Akhirnya mereka memutuskan untuk membeli beberapa perlengkapan seperti lampu, bingkai foto, beberapa aksesoris khas pria dan 1 kaleng cat tembok berwarna krem.

"Aku mau bikin kamar aku kaya di cafe-cafe ah, biar keliatan cozy." Senyum Seungyoun antusias saat memilih beberapa aksesoris untuk kamarnya.

Setibanya dirumah, mereka menuju kamar milik Seungyoun, mereka berdua diam sejenak didepan pintu kamarnya yg terbuka. Seungyoun berkacak pinggang sambil menghela nafasnya.

"Ini mesti dimulai dari mana sih? Diliat gimana pun, ini kaya mustahil mau dirapihin." Seungyoun menyisir pandangannya dari ujung kiri sampai ujung kanan kamarnya.

"Keluarin semuanya dulu kali ya, kan mau dicat ulang."

"Trus siapa yang gotongin kasur sama lemari?" Seungyoun menatap Sesil cemas karena sepertinya dirinya yang bakal jadi korban. Lalu dibalas senyuman manis oleh gadis disampingnya itu.

"Yaa kamu dong."

"Kan nambahin kerjaan gw aja. Trus kamu ngapain disini?"

"Kasih semangat." Seungyoun mendelik, sedetik kemudian dia mencibir.

"Semangat mah gak bakal bikin kasur sama lemarinya pindah sendiri."

"Yaudahlah gw pulang aja." Sesil berbalik.

DON'T SMOKE 🚭 | Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang