Gloomy

947 128 23
                                    

Sesil melamun, memegang ponselnya sambil sesekali memainkan gantungan ponsel kupu-kupu miliknya. Otaknya mengingat-ingat kejadian tadi siang. Saat dia buru-buru meletakkan ponsel Seungyoun pada tempatnya sebelum pria itu kembali ke meja. Setibanya, Seungyoun mengambil ponselnya dimeja, menekan satu tombol untuk melihat popup notifikasi, kemudian memasukkannya kedalam kantong celana.

"Kamu abis ini kemana?" Tanya Sesil saat keluar dari rumah makan itu.

"Paling ketemu Seungwoo, kelarin projectnya."

"Oh." Sesil mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban Seungyoun.

"Oia-" Sesil mengangguk cepat ketika Seungyoun terdengar seperti habis mengingat sesuatu. Berharap dia akan mengatakan sesuatu tentang pesan yg dibaca Sesil tadi. "Nanti malem aku ke kafe, biasa." Lanjut Seungyoun sambil meringis kearah Sesil.

Setidaknya hanya itu yang dia ingat. Karena setelahnya yang dia ingat adalah pacarnya yang kemungkinan akan bertemu dengan mantan pacarnya yang juga adalah pacar dari mantan pacarnya sendiri. Rumit banget kaya hidup author.

Sebelah hatinya ingin sekali mempercayai Seungyoun begitu saja dan mencoba meyakinkan diri sendiri dengan segala sugesti positif. "Mungkin mereka cuma mau selesaiin apa yang belum selesai."

Tapi sebelah hatinya membantah. "Lah kalo hal yang belum itu cinta? Mau balikan gitu biar selesai? Ha? Gimana-gimana?"

Sesil mengacak rambutnya kesal, lalu beberapa detik kemudian dia mendengus kencang. "Padahal kan tinggal bilang, apa susahnya sih."

Sesil kecewa berat, dia melempar ponselnya asal diatas kasur miliknya dan bertekat untuk tidak memikirkan masalah ini. Tapi dasarnya lagi galaw, semakin dia ingin melupakannya, semakin dia kepikiran. Akhirnya dia memutuskan untuk mematikan sejenak ponselnya untuk menjernihkan fikiran. Dia berjalan menuju dapur, siapa tau ada makanan enak disana.

Tapi nihil, tidak ada apapun didapur. Dia meringis kesal, lalu membanting pintu kulkas begitu saja. Kakinya melangkah kembali kekamar, menyambar hoodie berwarna hitam dan memakainya. Dia berjalan keluar rumah berencana membeli makanan enak di minimarket untuk menemaninya marathon drama korea.

Sesil mengambil keranjang belanja, lalu mulai berkeliling. Dia mengambil beberapa cemilan singkong dan kentang kesukaannya. Meraih 2 botol minuman bercaffein dan tak lupa camilan manis. Setelah dirasa sudah membeli cukup banyak, Sesil berjalan menuju kasir sambil sesekali masih melirik kearah rak yang berisi makanan diskon.

Sesil tersentak saat tubuh besar seseorang menabraknya, hingga membuat dia terhuyung dan sebagian makanan terjatuh dari keranjang belanjaan miliknya. Sesil merutuk dalam hati sambil memungut makanan yang berserakan miliknya, dia sekilas melihat pria memakai hoodie hitam memandanginya tanpa niat membantu. Pria itu bergegas ke kasir dan tak lama menghilang dari pandangannya. Sesil mendengus kesal.

"Gak bisa lebih buruk lagi apa hari ini?" Sesil keluar dari minimarket sambil berlari kecil karena langit mendung. Belum sampai rumah, rintik hujan mulai turun dan beberapa detik kemudian hujan deras membasahi tubuhnya.

"Bangke!!"

--

Sesil menggenggam segelas cokelat panas yang baru saja diseduhnya. Dia duduk dipinggir jendela sambil memandangi rintikan air hujan diluar. Perasaannya makin sendu setelah dia menyalakan ponsel miliknya dan tidak ada notifikasi sama sekali dari kekasihnya.

"Seems like they're having so much fun out there huh." Lagi-lagi Sesil menghela nafasnya. "Sebenernya harusnya gak perlu sekesel ini kalo aja orangnya bukan dia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DON'T SMOKE 🚭 | Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang