Yeay publish!
Dengerin mulmed ya sayang - sayang ku :*
Kalo baca offline dengerin lagu BTS - Sea (바다)Selamat membaca~
Hey? Anak manis bangtan selalu exited kalau menyangkut pergi kesekolah apalagi bertemu kembali bersama teman - teman barunya.
Ini, sudah melewati 10 bulan Yora menjalani sekolahnya. Dan anak itu tetap seperti apa yang diharapkan oleh Seokjin dan sisa appa nya yang lain.
Ceria. Banyak bicara. Selalu menanyakan sesuatu hal yang ingin diketahui nya. Aktif mengajak teman - temannya untuk bermain. Dan yah, senang dengan imajinasi yang bermain di dunia anak miliknya sendiri.
Kali ini, kita akan mengikuti kegiatan anak manis ini di sekolah. Yora sa'at ini sedang asik bermain bersama anak perempuan yang seumuran dengannya di meja bundar ruang kelas.
Keduanya sedang menyusun puzzle - puzzle yang bergambar binatang dan juga karakter - karakter kartun yang sering muncul di tv.
Asik. Hanya itu yang ada di pikiran dua gumpalan manis ini. Keduanya khusyuk menyusun dan meletakkan potongan - potongan puzzle pada tempatnya. Hingga semua yang mereka lakukan dengan tenang, berganti dengan mendengar ocehan yang keluar dari mulut teman lelaki mereka yang muncul tiba - tiba di meja keduanya.
"Hei Yora dan Seolla. Coba lihat aku!" ucapnya lantang dengan berbicara lancar tanpa ada cadel sedikit pun. Maklum, anak ini sudah berumur 5 tahun, maka dari itu berbicaranya sangat lancar.
Yora dan temannya yang bernama Seolla itu menatap heran anak laki - laki di hadapannya ini.
"Aku cudah yihat, mangnya apa?" tanya Seolla dan Yora mengangguk mengiyakan pertanyaan yang Seolla katakan.
"Humph.. Napa Juan oppa atang - atang biyang gitu? Ndak ambung cama cekayi.." ucap Yora dan kini kedua gumpalan manis itu saling pandang sambil menutup mulut dengan kedua lengan mungilnya dan terkekeh bersama setelahnya.
Anak lelaki ini, kelas nol besar. Bukan nol kecil seperti kelas yang Yora dan Seolla tempati untuk belajar. Dia salah satu dari sekian banyak yang mengenal Yora dari kelas nol besar sebelah sana. Entah apa yang membuat anak lelaki ini datang kemari dan menitahkan kedua gumpalan manis ini begitu.
Dia merengut, bibir mungilnya sedikit mengkerut "Ish. Kalian tidak memperhatikan ku dengan benar. Ayo coba lihat lagi, dan lihat perbeda'annya" ucapnya sambil bergaya sok keren, dengan kedua alisnya yang dinaik - naikkan.
Oh Tuhan. Kenapa anak ini sejenis Kim Seokjin?
"Apacih?" Yora mengkerutkan kedua alisnya bingung. Mata bulat itu menyipit seiring menatap dengan seksama dari ujung jempol kaki anak lelaki bernama Juan ini yang sebenarnya memang menggunakan kaos kaki -berwarna hijau, dan ada dua mata kodok di ujungnya-, lalu naik ke atas sampai ujung hela rambut lurus yang sebagian berdiri. Dan Yora juga tidak melihat perbeda'annya sama sekali.
"Ndak ada yang beda. Oppa pelgi cana, anggu kita yagi main tauuu" gerutu Seolla dan anak manis berkuncir dua itu beralih untuk kembali meletakan potongan - potongan puzzle yang sedikit lagi selesai.
Juan mendengus sebal, dua anak perempuan manis ini sama sekali tidak tahu perbedaan yang dia miliki apa, padahal itu terlihat sangat jelas. Dan bahkan, menurutnya hal itu sudah membuat dirinya bertambah keren saja.
"Ya. Kalian tidak mengerti" cemberutnya lalu berdiri lebih dekat dengan meja Yora dan Seolla, anak itu kembali bergaya dengan sangat keren.
"Lihat betul - betul" Juan kembali membuat kedua atensi yang sedang asik menyusun puzzle itu, kembali manatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My 7 Daddys •BTS•
Fanfiction#Wattys18 to #Wattys19 🔛 #Wattys2020 (✖S L O W - U P D A T E✖) Apa jadinya ke 7 pria tampan yang masih muda ini tiba - tiba memiliki satu orang anak yang diurus bersama? Apakah Bangtan akan mengakatakan yang sebenarnya, jika sang anak sudah tumbuh...