아줌마 아름다 (Bibi Cantik) -4-

1.4K 182 19
                                    

Haneul bergegas, berjalan tergesa sambil terus menatap berulang pada jam tangan yang melingkar di pergelangan lengan kanannya.

Masih ada sekitar 45 menit dirinya bisa tepat waktu berada di rumah dan menepati janjinya untuk mengantar sang anak kesekolah.

Tentu, Seolla selalu meminta hal ini pada Haneul dan Daniel, dan sudah semestinya sebagai orangtua yang baik, keduanya akan menepati janjinya walaupun sesibuk apapun jadwal yang keduanya miliki.

Ngomong - ngomong soal Kang Daniel, suami Haneul ini hanya seorang pegawai kantor biasa. Hal ini lah yang menjadi salah satu kendala, kenapa Haneul dan Daniel tidak bisa membiayai kemoterapi Younha sa'at itu.

Untung lah setelah setahun berlalu dari kejadian mengerikan yang menimpa Younha, keada'an ekonomi mereka mulai membaik, dan Haneul baru bisa melaksanakan kemoterapi untuk adiknya beberapa bulan kemudian.

Setelah mendapat bus yang menuju kearah perumahannya, Haneul datang tepat waktu dan memiliki waktu lebih sekitar 15 menit.

Seolla yang sudah menunggu di depan pintu, langsung berlari menghampiri Haneul yang juga merentangkan kedua lengannya. Daniel yang ikut menunggu, tersenyum damai menatap kedua hartanya yang kini saling berbalas peluk.

"Ekhem" setelah menghabiskan 2 menit berpelukan, deheman pelan Daniel mengintrupsi anak dan istrinya.

"Hanya Seolla yang diberikan pelukan?" Haneul tentu tau, suaminya ini sedang menggodanya. Lantas, dengan tersenyum jahil, Haneul berbisik pada sang anak dan keduanya tertawa pelan setelahnya.

Daniel yang merasa tidak dihiraukan merengut sebal, merajuk layaknya anak kecil namun terkejut kala merasakan geli di bagian pinggangnya.

Haneul dan Seolla kini berganti menggelitiki Daniel yang merengek. Hingga intrupsi Daniel sendirilah yang menghentikan kegiatan manis paginya bersama keluarga kecilnya ini.

"Berhenti menggelitiki appa. Seolla nanti akan terlambat"

Seolla mendongak lalu menampilkan sederet gigi timunnya, menghentikan kegiatan menggelitiknya dan beralih mengangkat kedua lengan mungilnya untuk berpose hormat.

"Okey bos. Ayo eomma! Kita lanjutkan nanti"

Sebelum Seolla, menarik lengannya menjauh. Haneul menyempatkan diri untuk merapikan dasi berantakan Daniel dan mengecup bibir suaminya tanpa anak kecilnya sadari, lalu tersenyum manis.

"Kami berangkat"

Daniel balas tersenyum lalu mengecup puncak kepala Haneul lembut "Aku yang akan menjemputnya nanti, jadi kau tidak perlu repot bolak - balik"

Haneul mengangguk paham "Hum, baiklah. Aku pulang malam nanti, jangan menyuruh Seolla menungguku" lalu berjalan menjauh mengikuti sang anak yang sudah berjalan lebih dulu, setelah suaminya itu mengangguk mengiyakan.

"Seolla-ya" si kecil menoleh kala mendengar appa nya memanggil.

"Melupakan sesuatu?"

Si kecil terlihat berpikir sambil mendongak menatap Haneul yang tersenyum usil. Haneul menyentuh bibirnya dan terlihat si kecil baru mengingatnya.

"Aaaaa.. Seolla lupa kasih ciuman pergi kesekolah sama appa" lalu berlari menghempaskan tubuh mungilnya pada pelukan Daniel.

Haneul dan Daniel terkekeh gemas. Setelah acara manis itu selesai, dan memakan waktu lebih dari 15 menit, keduanya kini berjalan bersama menelusuri trotoar menuju sekolah Seolla yang berada tidak jauh dari tempatnya tinggal.

"Appa sudah siapkan bekal?" Di tengah perjalanan, Haneul menanyakan ini pada anak manisnya.

Si kecil Seolla yang berjalan aktif sambil menggenggam lengan kanan eomma nya, mengangguk.

My 7 Daddys •BTS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang