Denger mulmed ya💕
🔊Ailee - Tears Stole The Heart"Eomma pelgi kalena ndak cayang Yola.. Hiks.. Eomma ndak ada kal-"
"Jangan bicara seperti itu lagi!"
Yora tersentak. Dia mendongak lalu menatap sendu pada Namjoon. Mata sembab yang tadinya sedikit mengering, menatap bergetar pada wajah di hadapannya. Suara meninggi itu kembali tertangkap oleh gendang telinganya.
Appa nya kembali membentaknya.
Bibir anak itu mengerucut kebawah dengan diiringi air bening yang mengalir dipipi.
Anak itu menangis. Lagi.
Namjoon menutup sejenak matanya sambil menarik nafas panjang, lalu membuangnya dengan berat.
Cukup. Dia memang ayah yang buruk.
Namjoon mengusap wajahnya gusar lalu memeluk erat tubuh anaknya yang kini bergetar hebat. Dia tidak bisa berkata - kata lagi selain melantunkan kata 'ma'af'.
Jika tadi sa'at Namjoon meminta ma'af dan memeluk erat Yora, anaknya itu akan membalasnya. Kali ini tidak. Anak itu tidak membalas pelukannya.
Semua kejadian itu, membuat Namjoon memutar otaknya lebih keras lagi. Bagaimana dia akan mengatakan hal ini jika Seokjin hyung nya saja tidak ada disini? Semuanya memang butuh proses, namun tidak disangka akan secepat ini. Dia juga masih tidak ingin anak nya itu cepat mengetahui perihal sebenarnya. Tentang siapa eomma nya, dan mengetahui ke tujuh appa yang bersamanya selama ini adalah bukan appa kandungnya.
Namjoon benar - benar belum siap.
Namjoon menenangkan kembali Yora yang menangis hampir beberapa menit terjadi, namun sayangnya anak itu tidak kunjung menghentikan tangisnya dan malah bertambah kencang. Hal itu menambah frustasi pada pikiran Namjoon yang sekarang ini sudah meluap kemana - mana.
Hingga akhirnya Hoseok datang ke ruangan Namjoon dan terkejut bukan main melihat Yora yang menangis hebat di pelukan teman seumurannya itu.
"Astaga! Ada apa ini? Kenapa dengan Yora, Namjoon-ah?" Hoseok panik, dia langsung melempar berkas yang ada di genggamannya ke sembarang arah sambil berlari menghampiri Namjoon yang terduduk di dekat sofa.
Namjoon tertunduk, lengan kekarnya masih mengusap punggung bergetar Yora di dekapannya. Anak itu kembali sesugukkan dan Namjoon benar - benar benci akan dirinya yang telah membuat anaknya begini.
"Bisa kau membawa Yora bersama mu dulu? Aku perlu menjernih kan otak ku" Namjoon berdiri, nadanya seolah tidak bersemangat, matanya juga sudah terlihat memerah dan sedikit berair. Dia mengakui bahwa dirinya memang ayah yang buruk.
"Kenapa.. Ada apa ini? Kenapa kau kacau begini?"
Namjoon menghela nafas pendek. Sebelum dirinya menyerahkan Yora pada Hoseok, dia mencium lamat pucuk kepala sang anak lalu berbisik 'ma'afkan appa' pada daun telinga memerah Yora. Namjoon keluar dari ruangannya sendiri dengan menyisakan Hoseok yang diam mematung, memandang bingung pada punggung teman nya itu.
"Sayang~ Hey?" Hoseok sedikit menunduk agar wajahnya sejajar dengan sang anak yang sekarang ini memeluknya sangat erat. Atensi mata yang sembab itu memandang berbinar pada Hoseok.
"Ada apa hum? Anak appa yang cantik ini kenapa menangis?" dia menghapus pelan jejak bening yang turun dari mata bersih anaknya dengan satu jempolnya.
"Nanti jelek loh.."
Hoseok memang selalu begini jika menenangkan sang anak. Selalu diselingi dengan canda namun perhatiannya tetap tidak luntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My 7 Daddys •BTS•
Fanfiction#Wattys18 to #Wattys19 🔛 #Wattys2020 (✖S L O W - U P D A T E✖) Apa jadinya ke 7 pria tampan yang masih muda ini tiba - tiba memiliki satu orang anak yang diurus bersama? Apakah Bangtan akan mengakatakan yang sebenarnya, jika sang anak sudah tumbuh...