BAB 14

1.8K 57 0
                                    

Sumpah tindakkan Rey tadi malam itu sangat lah tidak sopan. Setelah menciumnya laki-laki itu lalu pulang, tanpa mengucapkan apapun. Dasar brengsek, itu namanya pelecehan seksual. Ia bukan wanita murahan yang bisa di cium siapa saja. Sungguh ia tidak suka dengan tindakkan Rey. Walaupun dia mempunyai posisi tertinggi diperusahaan, tapi bukan seperti ini dong terhadap bawahan.

Sudah bertahun-tahun bersama Bima. Bima tidak pernah sekalipun dengan lancang mencium bibirnya. Bima hanya sekedar mencium pipi dan keningnya saja. Sekarang Rey, laki-laki yang baru ia kenal, sudah berani mencium seenak jidatnya. Pintu ruangannya terbuka, ia menatap Bima.

"Kanapa wajah lo kusut gitu," ucap Bima, menatap raut wajah Gista yang manyun satu senti.

"Eh enggak kok, biasa aja. Biasa banyak kerjaan," elak Gista.

"Lagi datang bulan," ucap Bima mencoba menyelidiki.

"Ini malah telat seminggu," timpal Gista.

Alis Bima terangkat, ia lalu duduk di hadapan Gista, "Serius telat seminggu,"

"Kalau iya kenapa?,"

"Lo hamil sama siapa? Cerita sama gue," ucap Bima.

Gista ingin sekali membenturkan kepala Bima, enak saja mengatakan dirinya hamil.

"Gila, gue dibilang hamil lagi. Emang kalau telat mesti hamil. Gue punya cowok aja enggak," gerutu Gista.

Gista menarik nafas, ia akan menjelaskan kepada Bima, "Kalau telat datang bulan itu biasa ajalah, karena kecapean, stress, banyak pikiran,"

"Bim, lo balik jam berapa?" Tanya Gista mengalihkan pertanyaan.

Bima melirik jam melingkar di tangannya, dan memperhatikan jam.

"Kenapa?" Tanya Bima, ia membuka map yang di bawanya.

"Balik kerja ke Hard Rock yuk," ucap Gista.

"Gue enggak janji ya, beneran deh kerjaan gue banyak. Kalau kerjaan gue kelar gue WA. Tapi nanti gue ajak Joko sama Iqbal sekalian biar rame," ucap Bima.

"Udah lama kita enggak ngumpul rame-rame. Mumpung service keluar,"

"Ajak Rere juga, Joko pasti semangat," ucap Bima di selingi tawa.

Alis Gista terangkat, "Joko suka sama Rere,"

"Kayaknya sih gitu," ucap Bima.

"Oiya, gue mau minta tanda tangan lo nih," ucap Bima, ia menyerahkan form cuti Joko. Ia ke atas karena ia merindukan sahabatnya ini.

"Cuti kemana dia?" Tanya Gista lalu menandatangai form di hadapannya.

"Katanya mau ke Jogja," ucap Rey,

"Owh gitu,"

Sedetik kemudian pintu terbuka, Gista menatap Rere, wanita muda itu membawa map. Rere memandangnya bingung, mungkin karena ada Bima di sini bersamanya.

"Masuk Re," ucap Gista.

Rere terpana menatap laki-laki tampan di sana. Oh Tuhan, ia tidak menyangka bertemu dengan pak Bima di sini. Biasa ia hanya bisa menatap pak Bima dari kejauhan. Rere masuk ke dalam, lalu menyerahkan map merah di hadapan Gista.

"Ini schedule karyawan untuk bulan depan bu, tolong di tanda tangani," ucap Rere.

Gista lalu membuka map, dan mulai menandatangani semua berkas. Gista melirik Rere, yang mematung di tempat.

"Re, pulang kerja kita mau ke Hard Rock, Kamu mau ikut enggak?" Tanya Gista, ia menutup map itu kembali.

"Hard Rock ..."

FRIEND WITH BENEFIT (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang