BAB 21

1.7K 53 1
                                    

Gista berjalan menuju pintu lobby. Ia tidak tahu kenapa semua serba mendadak seperti ini. Ia pikir penolakkanya kemarin, Rey membatalkan niatnya ke Bali. Ternyata rencana sesuai rencana. Gista melirik Rey, sudah duduk di kursi tengah. Rey memandangnya, seolah berkata "Masuklah," Sepanjang perjalanan menuju bandara hanya diam, tidak ada yang memulai percakapan.

Gista berjalan mengikuti langkah Rey, Ia dan Rey duduk di salah satu sofa dilantai dua. Sambil menunggu keberangkatan, yang setengah jam lagi. Rey melirik Gista yang masih di sampingnya. Wanita itu masih mengenakan pakaian kerja. Sama sekali bukan untuk pergi ke Bali menurutnya.

"Setibanya di Bali, sebaiknya kita singgah ke butik. Beli beberapa pakaian ganti untuk kamu," ucap Rey.

"Iya, tadi aku juga berpikiran seperti itu,"

"Kamu mau minum atau mau makan sesuatu?," Ucap Rey mencoba menawarkan.

"Enggak, aku sudah kenyang. Atau kamu mau minum kopi, akan aku belikan," Gista, melirik Rey.

"Tidak usah, saya sudah minum kopi tadi dikantor,"

"Kalau boleh tau, tempat karaokenya di mana?" Tanya Gista, penasaran.

"Denpasar,"

"Besar mana dengan Karaoke di Grand Hotel?" Ucap Gista lagi

"Sama saja, hanya saja lounge nya dua kali lipat lebih besar dari di Grand Hotel," ucap Rey.

"Wah besar dong,"

"Lumayan," ucap Rey lagi.

"Kapan mulai di buka?," Tanya Gista.

"Secepatnya, ini sudah tahap finishing. Aku ingin tahu perkembangannya seperti apa. Setelah administrasi, ijin, selesai, kita langsung buka,"

"Siapa yang akan mengurus di Bali?" Tanya Gista penasaran.

"Kita sudah mencari orang yang dapat dipercaya,"

"Owh gitu, bukannya sudah banyak hiburan malam di Bali. Kamu tidak takut bersaing dengan lainnya?," Tanya Gista lagi.

"Kenapa tidak, Bali itu merupakan tujuan kelas dunia untuk kehidupan malam. Bali tempat yang terkenal untuk bersantai. Turis Australia, Jepang, Singapura, dan pengunjung dari Eropa menyukai hal seperti itu. Bar, klub, lounge, musik, tempat ngumpul merupakan hal yang biasa bagi mereka. Mereka untuk melepas penat seharian di pantai dan malamnya mereka bersenang senang. Kenapa mesti takut, bersaing dengan klub klub besar yang ada di Seminyak, Kuta. Hiburan malam kita juga lumayan besar, berada di tengah kota,"

"Begitu rupanya,"

"Bukankah kamu dari Bali juga?" Ucap Gista lagi.

"Iya," Rey lalu menoleh ke arah Gista.

"Jadi bisa bahasa Bali?" Tanya Gista penasaran.

"Ya tentu saja Gista, kamu ini gimana sih," ucap Rey di selingi tawa.

"Jadi, keluarga kamu banyak di sana?," Tanya Gista lagi.

"Hampir semunya di sana, rencanya aku akan singgah ke sana sebentar. Mau menemaniku?,"

"Eh,"

"Hanya sebentar saja,"

"Depature announcement at soekarno-hatta airport,"

"Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA349 to Bali please bording from door A11, Thank You,"

Pengumuman keberangkatan di Bandara Seokarno-Hatta.

Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA349 tujuan Bali, dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A11.

FRIEND WITH BENEFIT (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang