01. Poor One Direction

2.3K 73 7
                                    

Red’s P.O.V

Dering alarm yang setia membangunkanku dari zaman Dora the Explorer masih jadi tontonanku itu mulai mengganggu tidur cantikku. Aku menampar waker itu hingga deringnya berhenti berbunyi. Membuka mataku dengan perlahan dan mulai mengusap iler terharum sedunia milikku ini dengan perlahan dan malas.

Saat aku melirik jendela, matahari sudah naik tinggi dan membuat langit Birmingham terlihat sangat cerah hari ini. Kalau saja hari ini tidak ada kuliah, aku takkan bangun sepagi ini.

Aku turun tanpa membereskan tempat tidurku dan langsung menyambar handuk merahku yang tergantung. Kenapa aku harus menjelaskan warna handukku yang merah? Semua barangku berwarna merah. Apapun yang melekat di diriku ya warna merah. Terus?

*1 jam kemudian.*

“Stoner!!! Bisa cepetan gak? Dosen botak kita galak banget nih!”

Teriak Aubrey, temanku sambil mengetuk pintu kamar dengan tidak sabar.

“Bentar!”

Balasku.

“Lama ah! Sini! Gue yang pasangin bracelet murahannya!”

Desaknya sangat tahu apa yang sedang aku lakukan di dalam kamar. Aku pun keluar dari kamar dan langsung menyerahkan tangan kiriku untuk di pasanginya bracelet merahku. kenapa aku jelaskan lagi warnanya merah?

Setelah selesai, belum sempat aku menarik kembali tanganku, Aubrey sudah menariknya duluan dengan setengah berlari.

Setiap hari aku menumpang mobil Aubrey, karena tidak memiliki banyak Dollar tentu saja. Ia sangat baik dan pengertian. Satu lagi, dia cantik. Aku tak pernah tahu apa alasan gadis kaya sepertinya bersedia bersahabat dengan upik abu sepertiku ini, yang pasti aku sangat bahagia memilikinya di setiap langkah transisi kedewasaanku saat ini.

*Setelah beberapa saat..

“Deskripsi kerja dalam tim produksi, dan menajemen produksi… bla bla bla..”

Bacotan Mr. Cliff yang sama sekali tak kusimak dengan baik itu. Aku malah sedang membayangkan satu kapal laut yang tenggelam dan hancur terbawa ombak di angan-anganku. Semua orang berteriak berebut pelampung dan berdesakan satu sama lain. Aku membayangkan diriku ada di sana dengan satu pemuda yang ingin sekali menyelamatkanku.

Aku senyum-senyum sendiri membayangkan mana ada lelaki yang mau menyelamatkan gadis bau sepertiku?

“Red Stoner!!!”

Mr. Cliff berteriak tepat di depan wajahku membuatku terkesiap kaget dan membalas.

“Pelampung! Aku butuh pelampung!!!”

Kataku dengan keras membuat semua teman-temanku tertawa. Kecuali Aubrey yang menatapku dengan aneh lalu membanting kepalanya ke atas meja. Gak sakit?

**

“Ini udah ke seratus kalinya lo ngelakuin hal bodoh seperti tadi di kelas itu!”

Gerutu Aubrey ketika aku sedang sibuk dengan laptop ku menulis semua yang baru saja kupikirkan di kelas tadi. Dentingan sendoknya menyita perhatianku.

“Bagi dong!”

Aku langsung merebutnya dan menyantap Pie hangat dan manis miliknya. Dia mendengus kesal dan mendorong kepalaku.

“Lo serius kuliah gak sih?”

“Enggak!”

“Tapi gak gitu juga Red! Lo adalah orang yang beruntung bisa masuk sini tanpa satu sen pun!”

My Wattpad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang