Red’s P.O.V
Beep.
Suara notifikasi Wattpad-ku yang entah berapa kali berbunyi dalam seharian ini.
Disana tertera.
‘Harry Styles Commented your stories.’
Aku langsung terkejat dan berteriak kegirangan. Lalu membuka komentar dari orang yang selama ini kucari. Meski orangnya agak nyebelin, tapi jujur aku senang sekali mendapat komentar darinya. Mudah-mudahan saja ini bukan akun palsu.
‘Cerita lo bagus. Udah gue baca habis. Keren banget! Kalau bisa sih lo ke sini lagi biar kita obrolin masalah ini lebih serius.’
‘Makasih. Tapi gue gak mau ke sana lagi.’
Balasku. Dengan cepat ia membalasnya.
‘Gue serius! Gue mau legalisir maksud lo. Lo boleh terbitin tulisan lo!’
Setelah itu, segera aku melihat profil-nya. Disana memang tertera akun ini langsung terhubung dengan akun Twitter miliknya. Tapi aku enggan membalasnya dan langsung memperlihatkan ini pada Aubrey.
“Lo liat akun Wattpad gue sekarang!”
Perintahku pada Aubrey yang sedang kutelepon ini.
“Kenapa emang?”
“Alah. Liat aja sih! Cepet yah? Penting loh!”
“Okay!”
Aku menutup telepon dan terus melihat layar laptop-ku tak percaya baru saja tulisanku dikomentari oleh Harry Styles.
Tak lama setelah itu, Aubrey meneleponku.
“Gila!!!!! Keren banget lo! Kita harus ke London lagi!”
“Aubrey!! Tiga ratus kilometer. Capek gue! Mana harus ketemu cowok sialan itu lagi.”
“Terus? Lo udah punya peluang biar tulisan lo bisa di terbitin sayang!”
“Gue tinggal kasiin aja komentarnya Harry Styles ke Mr. Carter.”
“Lo yakin gak mau yang lebih resmi?”
“Gak usahlah! Males gue ketemu si Harry lagi. Anter gue yah besok cantik?”
“Siap bu Negara!”
Katanya. Aku menutup telepon dan meneruskan cerita yang belum sempat kutulis. Rencananya besok aku dan Aubrey akan mengunjungi penerbit Shinscience lagi.
Harry’’s P.O.V
Akhirnya aku membuat akun itu sebelum membaca karya Red. Belum genap satu hari, followers ku sudah memuncak. Karena aku langsung menghubungkan akun Wattpad dengan Twitter ku dan sudah dipastikan keasliannya.
Selama membaca, aku selalu dikejutkan dan dibuat penasaran. Entah apa yang membuat cerita ini begitu menyita perhatianku. Mungkin alasan paling akuratnya karena aku sedang tidak ada kerjaan saja.
Aku selalu memberi vote sesaat setelah aku membaca bagian-bagian yang dipublikasikannya.
Hingga diakhir cerita, akhirnya aku mendapat cinta dari gadis itu. Dan bagian akhirnya masih saja mengundang penasaran, aku dan the boys mendapat tugas dari Kate Middleton. Itu saja?
‘Cerita lo bagus. Udah gue baca habis. Keren banget! Kalau bisa sih lo kesini lagi biar kita obrolin masalah ini lebih serius.’
Komentarku. Aku tahu. Ia pasti langsung teriak kegirangan menerimanya.
‘Makasih. Tapi gue gak mau kesana lagi.’
Cetusnya.
‘Gue serius! Gue mau legalisir maksud lo. Lo boleh terbitin tulisan lo!’
