02. Nobody Compares

1.2K 69 3
                                    

Red’s P.O.V

“Udah beres?”

Tanya Aubrey sambil menyetir mobilnya menuju kampus. Aku menggelengkan kepalaku dengan lesu.

“Kenapa?”

“Inspirasi gue habis!”

“Kok bisa?”

Tanyanya mulai bersimpati.

“Ya mana gue tau! Lo punya saran?”

Tanyaku membuatnya terdiam sejenak. Lalu dia terkejat seperti teringat sesuatu.

“Lo tau Wattpad gak?”

Tanyanya membuatku membesarkan mataku ke arahnya. Dan menggeleng polos.

“Lo harus punya akun itu! Di sana banyak penulis dan pembaca! Gue rasa lo bisa tanya-tanya soal apa yang harus lo tulis sama yang lebih berpengalaman. Sekaligus, lo langsung bisa publikasikan tulisan lo! Gimana?”

Sarannya yang cukup membuatku tergugah. Aku mengangguk beberapa kali dan setuju dengan opininya.

**

Semuanya berjalan dengan lancar. Setelah beberapa minggu aku memiliki akun Wattpad, aku menjadi super sibuk dan sangat bersemangat untuk terus menulis. Aubrey tidak lagi menghalang-halangiku untuk menulis. Dan kini semua tugasku ia yang kerjakan dengan imbalan cerita yang menarik perhatiannya. Kadang ia memberi saran dan komentar dari tulisanku. Aku juga menerima masukannya.

Sampai suatu hari aku sedang berkutat dengan laptop-ku melanjutkan tulisan yang belum juga usai meski telah di selang dengan beberapa cerita lain.

Beep.

Suara notifikasi Wattpad-ku berbunyi. Aku langsung membukanya. Dan pesan itu dari follower-ku. Dengan semangat aku membukanya.

‘Can you write fanfiction stories?’

Segera ku membalasnya.

‘What is it?’

‘Fiksi yang di tujukan untuk idola. Kalo lo bikin itu, gue bakal jadi fans lo juga!’

‘Emang lo pengen gue nulis tentang siapa?’

‘Harry Styles. Lo tau kan?’

‘Enggak tau! Siapa tuh?’

‘Personel One Direction yang kecenya gak ada duanya itu loh!’

‘One Direction-nya gue tau. Tapi Harry Styles?’

‘Gue gak masalahin itu kok! Lo bisa kan buatin gue?’

‘Gue coba deh!’

‘Yes! Yang bagus yah? Gue tunggu.’

Baiklah.

Harry’s P.O.V

‘One Direction di kabarkan akan segera bubar karena pasaran yang sudah tak lagi mendukung keberadaan mereka. Di tambah banyaknya band baru yang semakin menggeser dan menguasai pasaran. One Direction harus berbesar hati ketika konsernya di batalkan karena sedikitnya peminat konser mereka yang sudah di langsungkan ratusan kali itu.’

“Udahlah Hazz, gak usah di bacain terus!”

Kritik Liam yang duduk disebelahku sambil memberiku segelas teh. Aku segera menyambar gelas itu dan meneguknya.

“Gue gak habis pikir aja Li!”

“Iya, gue juga! Lagian, semua emang ada zamannya kan? Kita terima aja sih!”

My Wattpad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang