17. One Direction Break Up

704 45 2
                                    

"Kenapa sih Red?" Tanya Aubrey yang melihat kepanikanku. Aku menoleh ke arahnya sambil berdiri. "Harry gak boleh jadi aktor film-nya Aubrey!". "Ya, tapi kenapa?" Tanyanya benar-benar penasaran.

"Karena dia itu penyanyi, bukan aktor! Gue gak mau Harry jadi jauh sama temen-temennya dan gak mau One Direction bubar gara-gara ini! Gara-gara gue!" Jelasku. Aubrey terdiam melihat reaksiku.

"Gue gak bisa biarin ini!" Ucapku. Aubrey menenangkanku. "Tenang dulu Red. Kita belum tau kan respon temen-temennya nanti gimana?" Bujuk Aubrey. "Mereka pasti marah sama Harry! Karena Harry ninggalin mereka yang sedang terpuruk dan tenar sendiri." Jelasku. Aubrey mengusap punggungku mencoba menenangkanku. "Gue kira pemikiran lo pendek Red, ternyata pemikiran lo jauh! Gue aja gak kepikiran." Katanya. Aku tersenyum lalu mulai melirik kunci mobil Aubrey.

"Kenapa?" Ledeknya yang sudah mulai menebak apa yang sedang berkeliaran di otakku. Aku lalu menatapnya penuh harap. "Gak usah Red. Lo telepon aja dia!" Sarannya. "Gue belum punya nomor-nya." Keluhku. Aubrey membesarkan matanya.

"Haa? Terus kalian ngapain aja berduaan seharian ini?"

"Ngobrol!" Jawabku simpel. Aubrey menggelengkan kepalanya lalu mengambil iPhone-nya.

"Nih! Telepon Harry!" Suruh Aubrey sambil menyodorkanku iPhone-nya. "Lo punya nomer Harry dari siapa?"

"Dari dia!"

"Kok bisa?"

"Nanti aja deh jealous-nya! Sekarang telepon dulu!" Suruh Aubrey. Aku mengiyakan.

Saat aku memanggil Harry..

"Love letters straight from your heart keep us so near while apart I'm not alone in the night when I can have all the love you write."

Lagu Elvis Presley?

Masih menggenggam iPhone Aubrey, aku mengikuti sumber suara itu.

Suara itu ada di kamarku.

Dan..

Benar saja!

Itu iPhone Harry.

Dasar lelaki sembrono!

"Aubrey?" Aku memanggilnya. Aubrey menghampiriku sambil tertawa jahat.

"Sengaja kali tuh anak ninggalin iPhone-nya di sini! Biar bisa alesan kalau mau ke sini lagi!" Goda Aubrey padaku yang sedang kesal ini.

"Mau gak mau gue harus nyusul Harry dan maksa dia buat batalin semuanya sama Mr. Howard!" Kataku sambil berjalan cepat ke ruang tengah untuk mencuri kunci mobil Aubrey.

Tapi Aubrey mengejarku lalu tiba-tiba menghentikan langkahku.

"Gue anter! Gue takut lo kenapa-napa kalo nyetir sambil gelisah gini!" Katanya. "Gue gak apa-apa Aubrey sayang! Justru lo yang harusnya istirahat. Dari kemaren lo belum sama sekali bernapas lega kan?" Simpatiku. Aubrey tersenyum. "Ya udah kalau gitu kita gantian nyetir oke?" Tawarnya. Aku mengangguk dan langsung merangkulnya.

Kami pergi.

Harry's PoV

"I'm home!!!"

Setelah masuk, the boys menatapku dengan sinis. Kenapa dengan mereka?

"Here he is." Sambut Niall dengan nada yang kurang enak didengar kurasa.

"Whats wrong guys?" Tanyaku innocence. Liam lalu berdiri dan memberiku selembar kertas.

Meski masih bingung aku mengambil kertas itu dan membacanya.

My Wattpad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang