19. Tonight

740 44 0
                                    

"Harrold!"

Louis memanggilku. Aku menoleh setelah berhasil membuka pintu mobil.

Mereka.. Liam, Niall, Louis dan Zayn menghampiriku. Ayolah, apalagi?

"Apa?" Ucapku kesal. Lalu Liam menyentuh pundakku. "Kita setuju lo main film. Kita gak mau gagalin mimpi gadis baik-baik." Katanya membuatku kaget tentu saja.

"Terus apa yang buat kalian larang gue?" Tanyaku. Zayn mendongak dan menjawab, "Kita terlalu egois." Disertai anggukkan Niall. "Kita hargai semua perjuangan Red yang benar-benar peduli sama perkembangan dan kemajuan kita. Kayaknya jahat banget kalau kita harus bunuh mimpi Red." Jelas Louis.

"Jadi kalian maafin gue?" Tanyaku. Mereka tertawa. "Jadi lo maafin kita?" Ledek Niall. Aku tersenyum dan memeluk mereka satu per satu.

Waktu yang kurindukan.

Tiba-tiba sesuatu baru saja keluar dari otakku.

"Kenapa kalian gak ikut ambil peran?" Teriakku membuat mereka langsung melepas pelukan mereka dan menjauhiku sambil mengorek-ngorek kuping mereka.

"God! Kenapa gak kepikiran dari awal sih? Kalian kan emang dapet peran di ceritanya Red? Apalagi Zayn!" Ujarku dengan semangat. Mereka saling tatap dan bingung harus menjawab apa.

Aku langsung masuk ke mobil dengan semangat berapi-api.

"Mau ke mana lo?" Tanya Louis. Aku memutar mobil menempatkannya tepat di depan mereka.

"Cepet masuk!" Perintahku sambil mengibas-ngibas tanganku menyuruh mereka masuk. Mereka bertukar tatap lalu dengan cepat menurut.

Red's PoV

Aku langsung melempar tubuhku ke ranjang dengan kasar. Menarik napas begitu dalam lalu menggigit bantalku dengan kesal.

Aubrey menghampiriku dan mengusap punggungku dengan lembut. Aku langsung bersandar di dadanya.

"Udah dong babe. Lo udah ngelakuin hal yang bener kok. Menurut gue lo bijak banget!" Bujuk Aubrey. Aku mengangguk. "Tapi mereka sama sekali gak respect dengan semua pengorbanan yang udah gue lakuin. Mereka gak hargain! Mereka bahkan gak jawab permintaan maaf gue. Mereka semua sialan!!!" Teriakku dengan kesal. Aubrey terus berusaha menenangkanku.

"Iya babe, gue ngerti! Tapi, dengan semua yang udah lo lakuin itu nunjukin ke mereka kalau lo jauh lebih dewasa. Percaya sama gue, nanti juga mereka sadar!" Ucapnya. Aku mengangguk dengan masih manjanya di dekapan Aubrey.

Knock..

Knock..

Tiba-tiba saja ketukan pintu terdengar dengan tidak sabarnya. Siapa?

Aubrey membuka pintu dan menyuruhku untuk istirahat saja.

Tapi, tak lama setelah Aubrey pergi..

"Red? Ada tamu." Serunya. Aku kesal!

Kenapa Aubrey tidak bilang kalau aku sedang tidur atau sedang tidak ada di rumah gitu!

"Red!" Ulangnya. Aku mendengus kesal dan bangkit. "Iya! A second!" Teriakku.

Saat sampai..

Mereka?

Ada apa mereka ke sini? Mau menyalahkanku lebih jauh lagi?

Aku menghampiri mereka dengan langkah bingung tentu saja.

"Ada apa?" Tanyaku. Harry melemparku dengan senyuman manis itu lagi. "Boleh kita masuk?" Tanyanya.

Aku mengerut dahiku dan menatap Aubrey. Dia mengangguk beberapa kali dengan sumringah. Membuatku ikut mengangguk.

Mereka pun masuk.

My Wattpad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang