⚠️ WARNING⚠️
CERITA INI DIBUAT HANYA FIKSI DAN UNTUK HIBURAN BELAKA. TIDAK ADA MAKSUD MENGHASUT ATAU MENGAJAK SESEORANG AGAR MENGIKUTI BEBERAPA ALUR DI CERITA INI
Note:masih berantakan. Mohon dimaklum jika banyak typo, atau kesalahan dari cerita ini🙏
***
Mall Venus kali ini kedatangan seorang penyanyi yang sedang naik daun. Tentu saja hal itu membuat para penggemarnya mengunjungi mall tersebut. Dari mulai anak-anak, remaja, ibu-ibu bahkan mungkin nenek-nenek pun berebutan kursi yang disediakan di ballroom mall. Apalagi acara ini gratis tanpa dipungut biaya.
Tak terkecuali seorang gadis dengan rok abu-abu yang tengah berlarian menuju ballroom di lantai lima diikuti dengan kedua gadis dan ketiga laki-laki yang merupakan sahabatnya disekolah.
Gadis itu bernama Revinka Aditama. Bungsu dari keluarga Aditama yang merupakan keluarga pengusaha sukses. Bahkan sang kakak, Revano merupakan CEO di perusahaan yang ia rintis sendiri selama 7 tahun.
Revinka merupakan putri dari Gumilar Aditama dan Fenita Aditama. Gumilar adalah pendiri brand mobil terkenal dan sang ibu, Fenita adalah pendiri brand make-up yang kini menjadi trending topic dikalangan masyarakat karena harga nya yang terjangkau dan kualitasnya sangatlah luar biasa.
Revinka menghentikan langkahnya ketika panggung megah itu sudah dihadapannya. Tinggal beberapa meter lagi. Ia harus melewati beberapa orang yang mengerumuni tempat itu. Ia tidak peduli. Yang ia prioritaskan hanya melihat sang idola dari dekat.
"Ya ampun Rere!" pekik kelima temannya yang terlihat sangat kelelahan karena mengejar gadis itu.
Kelima temannya mau tidak mau harus mengejarnya lagi. Mereka tidak ingin temannya itu menghilang. Bisa habis dimarahi oleh ayah Revinka kalau begitu.
Revinka yang dikenal gesit akhirnya mendapatkan kursi di deretan pertama setelah perdebatan kecil bersama penggemar lain. Tapi ia masih tidak peduli pada apapun saat ini.
"Rere. Lo buat kita ngos-ngosan tau gak?! hah~hah."
Gadis yang dipanggil dengan sebutan Rere itu hanya mengangkat bahunya acuh sembari menyilangkan kaki nya, membuat temannya itu menggeram kesal.
"Re, kita duduk dimana?" tanya salah satu teman laki-lakinya ketika melihat kursi disebelah Rere yang sudah terisi.
"Urusan gampang. Lo bisa usir mereka," bisik Rere membuat temannya itu mengangguk.
"Woy pindah. Kita mau duduk deket sahabat kita!" sarkas teman lelakinya itu pada beberapa orang yang duduk di barisan pertama.
"Enak aja. Saya dari sini udah dari pagi. Situ dengan entengnya ngusir kita."
"Iya, lagian ini kan jamnya kalian sekolah. Haa kalian bolos ya? Ckckck mau jadi apa bangsa ini kalau murid-murid nya kayak gini, miris!"
Sindiran ibu-ibu bertubuh gempal itu membuat Revinka naik pitam. Wajahnya memerah, bola matanya melotot seperti hendak keluar dan tangannya mencengkram kuat.
"Bacot lo pada! Temen gue bilang pergi ya pergi! Kita punya tiket VIP. Jadi berhak buat duduk di barisan pertama!" bentak Rere dengan nada emosi sambil memeperlihatkan tiket VIP berwarna emas pada ibu-ibu itu.
Sontak saja semua orang yang berada di deretan pertama terkejut dan dengan terpaksa mereka mengalah membuat kelima temannya itu menduduki kursi di deretan pertama dengan senyum sumringah.
"Hebat lo, itukan bukannya tiket konser minggu lalu?" bisik salah satu temannya pada Rere sambil menepuk bahunya.
"Hahaha Revinka Aditama," jawab Rere sambil menepuk dadanya membuat kelimanya tertawa.
"Dasar gadis licik!" umpat seorang pria lalu pergi meninggalkannya.
Revinka menoleh. Namun, ia hanya melihat punggung pria itu yang terbalut jas berwarna hitam. Revinka lagi-lagi mengepalkan tangannya. Ia tidak suka terhadap orang yang menghina dirinya, teman ataupun keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Guru Killer
Teen FictionApa jadinya kalau seorang Revinka Aditama yang dikenal memiliki sifat badung dan di cap sebagai badgirl dijodohkan dengan guru baru disekolahnya yang dikenal killer dan menyeramkan? _______________________ "Lo boleh jadi calon suami gue, tapi lo gak...