DGK:17

35.3K 2.1K 37
                                        

"Lo ada apa-apa kan sama pak Asatya?"

"Apa?!"

____________

"Apa?!" kompak mereka ber-enam ketika Rere menjelaskan semua nya. Dari mulai rencana perjodohan kedua orang tuanya hingga acara pertunangannya.

"Ta-tapi, lo pada jangan bilang ke si kelek. Gue gak mau dia sedih gegara gue," ungkap Rere. Untunglah pria paling menjengkelkan di hidup Rere itu hari ini tidak masuk sekolah di karenakan ada suatu urusan.

Hiks

Hiks

Suara itu milik Andin. Rupanya air mata gadis itu keluar dengan sendirinya.

"Loh, ndin lo kenapa?" tanya Rere.

"Tega lo Re. Hiks. Kenapa lo gak bilang ke kita? Kemarin malam juga kenapa lo gak jujur aja pak Asatya itu tunangan lo," jelasnya sembari sesegukan.

"Uhh cup cup cup. Jadi karena itu lo nangis? Biar gue jelasin ya Andinnia Winardi dan sahabat-sahabat gue tercinta. Jadi, sebenernya gue mau jelasin ke kalian. Tapi, gue butuh waktu. Lo liat si kelek makin gencar buat deketin gue. Dia makin semangat dan gigih. Gue gak tega buat bilang itu ke dia. Sama aja gue mutusin usaha yang dia buat mati-matian," jelas Rere.

"Tapi kan Re, kalo lo gak jujur ke dia yang ada lo bikin keadaan tambah parah. Denger ya Re, gue sesama laki-laki pasti gak mau ada di posisi si kelek. Semakin lo ulur waktu buat jelasin ke dia, semakin juga lo bikin harapan palsu buat si kelek. Ngerti?" ujar Leon.

Sandy menepuk bahu Rere pelan "mendingan lo terus terang ke dia. Biar kita bantu jelasin. Apapun hasilnya, kita bakalan selalu ada buat lo Re. Btw selamat ya buat pertunangan lo sama pak Asatya. Gak nyangka gue, si badgirl ini bakalan jodoh sama guru killer kek si pak Asatya"

"Selamat ya Re. Gue doain lo langgeng sama si bapak. Maaf ya, gue pernah suka sama dia. Tapi cuma suka ya.Suka dalam artian mengagumi. Secara kan wajah si bapak mirip aktor India hehe. Dan gak ada niatan gue buat macarin guru dingin kek kulkas gitu. Idih ngebayanginnya aja udah serem," ucap Risya membuat bibir mereka ber-enam mengembangkan senyuman.

"Congrats ya Re. Ntar kalo lo nikah jangan lupa undang kita," ucap Anton yang dihadiahi cubitan kecil di pipi oleh Andin.

"Yee lo mah, kesana cuma numpang makan aja kan? Iya kan? Ngaku dehh," ucap Andin membuat gelak tawa mereka terdengar sampai ke luar kelas.

__________

"Kamu?Kenapa ada disini? " pria berbaju serba hitam itu menoleh ke sumber suara.

"Lah si bapak? Ngapain ada disini juga? Kan biasanya jam segini bapak lagi di sekolah," ujar pria berbaju hitam.

"Saya bertanya, Alexander Junio," ucapnya pada si pria berbaju serba hitam yang ternyata adalah Alex.

"Oh saya mau ziarah ke makam kakak saya pak. Kebetulan hari ini adalah hari kematiannya" jawab Alex "terus, bapak juga ngapaian disini? Jangan-jangan selain ngajar bapak juga jadi tukang bersih-bersih makam. Iya kan pak?"

"Ngaco kamu," ucap Asatya sembari menoyor kepala Alex.

"Saya..mm kebetulan saya juga mau berziarah ke makan keluarga karena kemarin malam saya memimpikan almarhumah," jawab Asatya.

"Kalo gitu, Alex ikut ya pak! Sekalian doain saudara bapak. Kan Alex juga dapat pahala dari allah. Boleh kan pak? Ah pasti boleh lah. Masa gak boleh. Kalo gitu pak, dimana makam nya?"

"Mm di... sini. Ya, disini. Tepat di depan kamu," jawab Asatya. Kemudian kedua pria itu mulai duduk di kursi sebelah makam lalu segera berdoa dan setelahnya menabur bunga.

Dear Guru Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang