"Kemana aja sih Lek. Lo udah buat kita khawatir tau gak?" tanya Risya.
Saat ini, mereka tengah berada di salah satu cafe di jantung kota. Setelah menghilang selama tiga hari, Alex kembali muncul. Itupun berkat Leon. Ia tak sengaja melihat Alex yang sedang berada di taman kompleksnya, dan dengan inisiatif, Leon mengajak Alex untuk menemui para sahabatnya untuk menjelaskan alasannya yang sempat menghilang saat try out.
Untunglah Asatya sedang tidak ada di rumah. Jadi, Rere bisa meng-iyakan ajakan para sahabatanya untuk bertemu di cafe ini. Dan perihal bodyguard, Rere sudah memberi obat tidur berbentuk serbuk pada kopi yang akan mereka minum.
Katakanlah Rere kejam dan licik. Tapi, mau bagaimana lagi? Tiga hari tidak bertemu dengan mereka membuat Rere rindu dengan para sahabat sengkleknya.
"Gue sebenernya bolos. Sebelumnya, gue sama bunda cekcok waktu sebelum berangkat sekolah karena bunda nuntut gue buat dapetin nilai tertinggi tryout. Tentu aja gue gak bisa ngalahin princess Rere. Jadi, gue kabur aja ke taman kompleksnya si singa. Selain aman, tempatnya asri banget, banyak bunga mawar kesukaan gue sama almarhumah kakak. Gue betah disana deh, hehe," Alex mengakhiri ucapannya dengan menunjukkan serentetan gigi rapi nya.
Suasana menjadi hening seketika.
Tak lama, Rere memukul bahu Alex seraya berkata "anj*ng lo! Gue udah khawatir banget sama lo. Takutnya, lo jauhin gue atau mereka karena kejadian di kamar mandi itu lek!" mata Rere mengeluarkan setetes cairan bening secara spontan.
Alex yang melihat air mata yang keluar dari mata Rere sontak saja langsung menghapusnya, "jangan nangis dong. Oke gue minta maaf banget sama lo. Habisnya gimana lagi? Gue gak bisa kalo nurutin permintaan bunda."
"Ck. Dasar ogeb! Lama-lama lo bisa kayak si Andin atau si Anton tau gak," Rere menjeda sejenak ucapannya "lo bisa bicarain baik-baik sama gue. Gue pasti bakal ngalah. Jangan pd dulu, gue lakuin buat bunda, gue pengen bunda tetap bahagia. Walaupun bunda bukan mama kandung gue, tapi gue udah anggap beliau sebagai mama gue sendiri. Lo gak perlu bolos segala. Lo mau ijazah lo ditahan gegara ini huh?"
Alex tersenyum.
"Makasih banget Re. Tapi, lo udah banyak banget berkorban buat gue. Gue gak mau kalo punya hutang budi yang banyak. Takutnya, gue gak bisa balas nya," jawab Alex.
Suasana kembali hening.
"Aelah! Lo suruh gue kesini cuman buat liat drama sedih si Rere sama si kelek aja Yon! Tau gini mendingan gue rebahan di kasur gue lagi dah ah," gerutu Anton.
"Kalo lo gak mau, silakan pulang. Gue gak maksa kok Ton!" jawab Alex.
"Tadinya, gue bakal traktir vodka lagi buat lu pada. Tapi karena si Anton kagak mau, ya jadinya terpaksa gue bata--
"Iya iya, gue bakalan disini. Serius amat sih lo lek!" jawab Anton dengan sensi.
"E-eh, beneran lo bakal traktir kita minum?" tanya Sandy dengan mata yang berbinar.
Alex mengangguk "sebagai tanda maaf gue sama kalian. Habis ini, kita ke bar starlight. Lu pada pasti belum pernah kesana kan?"
"Enak aja. Siapa bilang gue gak pernah? Gue sering kesana tau. Emang dasar kaliannya aja yang kagak tau," ujar Sandy tak terima.
"Yaudah lah lek, cause gue udah gak sabar banget nyicin vodka mehong, mendingan sekarang aja kita kesana nya. Gak usah buang-buang waktu," ucap Leon.
"Gimana, setuju gak gengs?" tawar Alex. Semua mengangguk.
____________
Dentuman musik dj mengaluni malam yang sangat panas di dalam salah satu bar besar di ibukota. Bar starlight namanya, tempat berkumpulnya orang yang membutuhkan kebebasan sama seperti Rere.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Guru Killer
Teen FictionApa jadinya kalau seorang Revinka Aditama yang dikenal memiliki sifat badung dan di cap sebagai badgirl dijodohkan dengan guru baru disekolahnya yang dikenal killer dan menyeramkan? _______________________ "Lo boleh jadi calon suami gue, tapi lo gak...