"Woy, guys! Kita bakalan di grebek sama guru bk ganteng itu! " teriak Risya panik.
Risya dan Andin yang hendak kembali ke basecamp setelah dari kantin melihat Asatya yang melangkahkan kaki nya menuju rooftop.
"Anji*g ,bagong, babi, sialan!"
Sumpah serapah di lontarkan Rere. Ia sangat malas berurusan dengan pria itu. Apalagi hukumannya nanti tak tanggung-tanggung.
Ekspresi ketakutan mulai terpancar dari wajah Anton apalagi Sendi. Dan ekspresi gembira ditunjukan oleh Risya dan Andin.
Tap
Tap
Tap
Benar saja. Asatya kali ini sudah ada di hadapan mereka. Dengan jemari yang sengaja ia masukan kedalam saku celana dengan ekspresi datarnya membuat nyali mereka ciut seketika. Mereka tidak dapat berkutik tiap kali di dekat guru bk nya itu.
"Kalian saya tunggu di ruangan saya setelah kbm selesai. Bila tidak, orang tua kalian akan saya panggil menghadap saya. Mengerti?" ujar Asatya.
"Mau ngapain pak? Lagian kita juga gak punya salah apa-apa sama bapak," ucap Anton membela dirinya.
Asatya tidak menjawab ia lebih memilih untuk meninggalkan para remaja itu.
"Anying, tuh guru stres atau sedeng? Kok aneh bener ya," ucap Leon terheran heran.
Rere sudah terbiasa dengan tingkah aneh Asatya. Terkadang wajahnya sangat serius sampai-sampai melihatnya saja membuat nyali siapapun ciut dan terkadang wajahnya menunjukan ekspresi santai. Memang tidak ada yang bisa menebak ekspresinya kecuali tuhan dan tentu saja dirinya sendiri.
Rere menggedikan bahu nya. Kemudian duduk kembali di sofa tadi dan melanjutkan kegiatannya.
"Eh, lo mau pak Asatya kesini lagi? Terus liat lo yang lagi nge rokok? Gak Re. Lo jangan nge rokok lagi, nanti pak Asatya ngira kita--"
"Banyak bacot lu pada,bukannya lo sama Risya pengen di hukum sama guru bk sialan itu? " Rere membuang dan menginjak rokok itu dengan sekali pijakan.
_________
Rere, Risya, Andin, Anton, Leon dan Sendi kali ini sudah berkumpul di ruangan Asatya setelah KBM selesai dilaksanakan. Sendi dan Anton terlihat sangat tegang, sedangkan Risya dan Andin seperti nya kedua gadis itu tengah merapikan diri agar Asatya meliriknya , sedangkan Leon dan Rere nampak biasa saja.
Asatya berbalik badan.
"Jadi, kalian sudah tau alasan saya mengumpulkan kalian disini?" tanya Asatya berbasa-basi.
Semua menggeleng.
"Oke. Kesalahan kalian yang pertama adalah keluar kelas pada jam KBM berlangsung--
"Tapi kan pak, kelas kita sedang jamkos," potong Leon.
"Meskipun kelas kalian sedang jamkos, tetap saja aturan itu berlaku. Dan kesalahan kalian yang kedua adalah memakai sepatu selain warna hitam. Selanjutnya kesalahan kalian yang terakhir dan yang paling fatal adalah merokok di lingkungan sekolah."
Jelas Asatya disertai seringaian evil. Membuat bulu kuduk Sendi dan Anton semakin meremang.
"Jadi, saya mau, kalian semua bersihkan semua wc sampai bersih. Saya tidak mau setitik noda pun di lantai wc. Mengerti?"
Semua mengangguk.
"Kalian tidak diperbolehkan memakai sepatu karena sepatu kalian berwarna selain hitam--
"Iuh, pak kotor dong," ucap Anton.
"Sepatu di lepas dan dikalungkan seperti biasa. Kaos kaki di oasang di lengan, dan kalian pel dengan kaos kaki. Mengerti kids? "
![](https://img.wattpad.com/cover/199166634-288-k855491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Guru Killer
Novela JuvenilApa jadinya kalau seorang Revinka Aditama yang dikenal memiliki sifat badung dan di cap sebagai badgirl dijodohkan dengan guru baru disekolahnya yang dikenal killer dan menyeramkan? _______________________ "Lo boleh jadi calon suami gue, tapi lo gak...