"Lo ada hubungan spesial kan sama pak Asatya?" tanya Alex membuat hati Rere serasa dihantam oleh benda keras.
Betul kata orang. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Pun Rere yang berusaha untuk melarang siapapun untuk memberitahukan Alex mengenai hal ini, tapi tetap saja pria itu mengetahuinya.
"Ka-kata siapa?" tanya Rere dengan gugup.
"Gue liat dengan mata dan kepala sendiri," jawabnya.
Rere hanya terdiam. Ia sangatlah malu dengan dirinya dan juga Alex. Di sisi lain, Rere juga merasa sangat bersalah karena jika rahasia ini terbongkar, maka harapan Alex yang ingin menjadikan Rere sebagai miliknya harus pupus.
"Lo kenapa?" tanya Alex ketika melihat Rere yang terus menundukkan kepalanya.
"Ma-maaf lex. Gue gak maksud buat hancurin harapan lo. Gue juga gak maksud buat--"
Alex tiba-tiba saja memeluk erat tubuh Rere. Rere hanya mematung dan bingung mau melakukan apa. Sesekali, Alex mengelus punggungnya dengan lembut dan sedikit menepuk-nepuknya.
"Lo gak salah sama sekali Re," ucap Alex sembari melepas pelukannya.
Kemudian, Alex menggenggam jemari Rere dan mengecupnya dengan lembut. Alex juga menatap mata nya dengan tatapan yang intens.
"Positif thinking aja Re. Mungkin kita emang gak ditakdirkan buat berjodoh. Mungkin pak Asatya memang yang terbaik buat lo. Mungkin, pak Asatya yang dapet ubah sifat kekanak-kanakan dan badung nya lo. Kan lo yang bilang kalo kita harus selalu positif thinking," jelasnya.
"L-lo, gak marah sama gue atau pak Asatya kan lex?" Alex mengangguk.
"Ya gak lah, Revinka. Lagian akhir-akhir ini gue sibuk banget ngurusin kasus kakak gue, pasti dikit banget waktu buat lo. Jadi kan kalo ada pak Asatya bisa jagain lo disaat bonyok atau abang kulkas lo lagi gak ada di rumah," ucapnya dengan senyuman.
"Oh gitu. Pantesan lo jarang masuk. Emang ada apa sama kasus kakak lo?" tanya Rere.
"Tapi, lo gak bakalan ceritain ini ke siapa-siapa. Rahasia ini milik kita berdua aja.Janji?" Alex menyodorkan jari kelingkingnya.
Dengan senyuman yang mengembang, Rere kemudian menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Alex sebagai tradisi janji yang sudah melekat sedari mereka masih kecil.
"Orang kepercayaan gue nemu gelang couplenya kakak gue sama si pelaku.Tim gue lagi berusaha buat selidikin lebih dalam lagi, takutnya salah atau kekeliruan. Soalnya kan menurut pendapat orang kepercayaan gue yang lain, gelang itu lagi hits di masa nya.Bisa jadi gelang itu cuman gelang biasa yang gak ada sangkut-pautnya sama kasus kakak gue. Tapi, semoga aja gelang itu cocok dan bisa dengan segera tangkap pelaku," Rere meng-aminkan doa Alex.
"Yaudah deh Re. Hukuman gue dari orang spesialnya lo belum selesai nih, gue cabut dulu ya! Bye," pamit Alex yang kemudian berlari.
Rere menghembuskan nafasnya lega sembari mengucap syukur pada sang maha kuasa. Untunglah sahabatnya itu tidak marah ataupun melakukan hal buruk padanya.
____________
"Lek, lo tau darimana kalo pak Asatya sama Rere tunangan? Jangan-jangan, lo cenayang ya, atau dukun?" ucap Anton asal. Satu detik kemudian, ia mendapat pukulan ringan di kepalanya.
"Anying. Gak gitu juga kali. Mm.. jadi gini. Waktu tadi pagi, gue kesiangan bangun. Gue yang buru-buru memilih buat naik moge kesayangan gue. Dan ketika di lampu merah, gue gak sengaja liat Rere sama pak Asatya semobil. Gue juga liat gimana pak Asatya yang sesekali ketawa kecil sambil ngacakin rambut Rere. Dari situ gue udah tau kalo Rere sama pak Asatya pasti punya hubungan spesial," jelas Alex.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Guru Killer
Teen FictionApa jadinya kalau seorang Revinka Aditama yang dikenal memiliki sifat badung dan di cap sebagai badgirl dijodohkan dengan guru baru disekolahnya yang dikenal killer dan menyeramkan? _______________________ "Lo boleh jadi calon suami gue, tapi lo gak...