"Nana, kalo masih ga mau bangun nanti Papa cium loh."
"Biarin aja."
"Apa?? Ga denger??"
Nana akhirnya bangun juga setelah hampir setengah jam dibangunin ga mau. Jadinya dikelitikin dan sekarang lagi teriak-teriak minta ampun.
"MAMA INI PAPA NAKAL."
Suara Nana kan cempreng ya, melengking. Itu penduduk satu rumah jadi langsung nyamperin ke kamarnya.
"Ada apa sih? Chan-Hee anaknya jangan diledekin terus dong."
Yang dateng bukan istrinya, tapi bundanya. Jadilah diomelin.
"Oma ... Papa nakal ...."
Nana kabur dari Chan-Hee, terus lari meluk kaki omanya. Sama beliau digendong.
"Hiichan lagi masak, kamu bukannya bantuin Nana siap-siap sekolah."
"Siapa suruh ga bangun-bangun."
Nana julurin lidahnya ke Chan-Hee. Dibales begitu juga sama Chan-Hee.
Heran ini mah Chan-Hee kayaknya masih belum pantes dipanggil papa. Kelakuan ga ada bedanya sama Nana.
Karena ngambek-ngambekan barusan, jadi Nana diurusin omanya sementara Chan-Hee lebih milih nyamperin istrinya ke dapur.
"Tadi ada apa sih, Kak? Nana kok teriak gitu."
Hitomi noleh sebentar ke Chan-Hee yang masih meluk dia dari belakang. Ini juga, Hitomi tuh masih muda, dia berasanya aneh dipanggil mama.
Ya walaupun bukan anak sendiri, tetep aja rasanya kayak ga biasa.
Jadi setahun belakangan, sesuai rencananya Ju-Yeon, Nana dititip ke Chan-Hee.
Chan-Hee ga bilang Nana anaknya Hyun-Jae, bundanya taunya Nana anak temennya yang nun jauh di negri seberang, dititipin karena ga mungkin dibawa-bawa.
Untungnya bundanya percaya aja, karena emang Nana lucu banget bikin beliau luluh.
Setahun ini pula Chan-Hee bahagia banget bisa hidup bareng Hitomi.
Mereka nikah sebulan setelah Hitomi sadar. Hitomi tetep ngampus di Seoul, jadi kayak Sang-Yeon nanti sidang baru balik ke Tokyo, dan itu masih setahunan lagi.
Chan-Hee lagi nyusun tugas akhir, Chang-Min sama Hak-Nyeon juga.
Mereka berdua tadinya mau tinggal di rumah sendiri tapi bundanya ga mau ditinggal di rumah sendiri.
Nana diajarin banyak hal di sini, bahkan udah mulai lancar ngomong bahasa Korea.
Hyun-Jae tetep ketemu Nana, malah jadi lebih sering.
Hampir tiap hari Nana ke TK dianter Chan-Hee, pulangnya dijemput Hyun-Jae dan bareng dia seharian di kantornya. Baru malem sebelum dinner dijemput Chan-Hee lagi.
Hyun-Jae ga jadi guru, dia sekarang kerja jadi penerjemah di salah satu penerbit besar. Lagi ambil S2 juga, di kampusnya Chan-Hee. Tapi kuliahnya cuma Jumat-Sabtu.
Nana makin seneng ya di sini, jadi punya tiga ayah dan satu mama.
"Mama, aku ga mau duduk samping Papa," kata Nana.
Dia selesai mandi langsung turun ke ruang makan sambil gendong tas, jalannya loncat-loncat.
Gemes.
Hitomi jongkok, samain tingginya kayak Nana. "Mama bilang apa? Jangan suka marahan sama Papa nanti kamu jalan kaki ke sekolah, mau?"
Terus Nana digendong. Chan-Hee yang udah duduk di kursinya pura-pura masih ngambek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Not Only Yours (Book 2) || The Boyz
FanfictionLiving as a normal people isn't important anymore. You should only live your life well, full of love and happiness. The Boyz with other idols. BxB September 5 -