[24]

971 139 1
                                    

Sementara acara masih berlangsung di hall utama, di sini ada Chang-Min yang ditemenin ngobrol sama Hitomi.

Tadi Hyun-Jae sempet ke sini juga ngasih Nana yang tidur di tengah-tengah acara. Sama Hitomi ditidurin di kasur yang ada di sini.

Ini ruangan khusus buat orang yang nginep tiap ngadain acara di ballroom. Kayak kamar hotel cuma versi lebih sederhana aja.

Udah sekitar sepuluh menit mereka berdua kehabisan bahan obrolan. Padahal tadi seru banget gibahin Chan-Hee jaman-jaman SMA.

Chang-Min lagi chat-an sama Young-Hoon sementara Hitomi ngusap-usap kepala Nana yang tidur.

"Hiichan," panggil Chang-Min. Dia udah naruh ponsel di atas sofa.

Hitomi balik nyamperin Chang-Min. Mereka duduk sebelahan. "Iya, Kak?"

"Kakak mau nanya, boleh?"

Si cantik yang ga tau apa-apa ya ngangguk aja. "Nanya apa, Kak?"

"Kamu sama Chan-Hee ... ga ada rencana mau punya anak gitu? Udah nikah selama ini kan kalian, ga mau dipikirin dulu gitu?"

Chang-Min emang sekarang sibuk tugas akhir, begitu juga dengan Chan-Hee. Tapi mereka berdua kadang telponan, kok. Seringnya sih malem dari Seoul dan siang dari Cambridge.

"Kamu kalo ada yang ganjel boleh kok cerita ke Kakak atau yang lain. Ke Kak Sang-Yeon juga boleh. Kak Hyun-Jae boleh."

Kalau dari penjelasan yang pernah Chan-Hee jabarin ke Chang-Min, Hitomi ini walaupun lupa sama Kevin dan Hyun-Joon tapi masih punya refleks tubuh yang sama, trauma yang sama.

Hitomi masih ga bisa kontak fisik lebih dari ciuman sama Chan-Hee karena badannya inget gimana takutnya dia disentuh Kevin dulu.

Dia masih trauma secara ga sadar.

Bukan Chan-Hee belum mau punya anak, tapi dia ga tega kalau harus maksa istrinya.

Hitomi nunduk. Dia ga bodoh kok, dia sadar kalau Chan-Hee naruh harapan itu. Tapi bahkan Hitomi sendiri ga inget apa yang bikin dia takut.

"Aku masih belum bisa ...."

Chang-Min ngerti banget. Ga tau kenapa Chang-Min jadi jaga jarak lagi sama Young-Hoon sejak kejadian dia kambuh kemarin, tapi ga separah yang dulu. Cuma kaget sebentar.

Dia ngusap kepala Hitomi, nyalurin ketenangan. "Dicoba, ya? Nana mau punya temen main katanya."

Ga bohong, semenjak dikomporin sama Hyun-Jae minta bikinin adik ke Chan-Hee, Nana jadi rewel beneran mau punya dedek bayi dari mamanya.

Makanya tadi Chan-Hee kayak punya hawa-hawa dendam gitu ke Hyun-Jae. Si Hyun-Jae nyengir polos aja, nempel terus ke Ju-Yeon takut diapa-apain dia sama Chan-Hee.

Mau ga mau Hitomi ketawa kecil begitu Nana disebut. "Iya, Nana belakangan ini nanya adek bayi datengnya dari mana, kok Mama ga jemput adek bayi, temennya aja udah punya."

Chang-Min ikutan ketawa. "Terus kamu bilang apa?"

Hitomi nahan-nahan mau ngakak, tapi dia agak sedih di saat bersamaan. "Masih di rumah sakit, belum dijemput. Papanya sibuk di kampus jadi belum sempet."

"Kok ga bilang bayinya dikirimin burung bangau?"

Pecah ngakaknya Hitomi. "Nana pinter, Kak, mana percaya dia kalo anak bayi dianterin bangau."

Mereka jadi balik ngobrol seru lagi kayak sebelumnya.

Pintu kebuka dan ngasih liat keberadaan Young-Hoon di sana. Dia senyum ke Chang-Min dan Hitomi.

Life Is Not Only Yours (Book 2) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang