"Jadi lo bawa Na-Kyung ke mana?"
Sun-Woo kebagian tidur di kamar Nana. Tadinya Hitomi yang tidur di sini dan semua yang nginep ngumpul di kamar Chan-Hee. Tapi setelah dapet kabar ga enak dari Young-Hoon, ditambah Hitomi yang mendadak rewel mau bareng Chan-Hee, jadinya yang lain tidur di kamar tamu dan Sun-Woo di sini jagain Nana.
Si cantik asik ngegambar. Tadi sempet datengin Hyun-Jae, minta pilihin warna terus lari lagi ke sini dan gambar bareng Sun-Woo.
Lagi asik-asik gambar juga, Eric nelpon.
Sun-Woo ga kepikiran kalau Young-Hoon kena masalah bakal berimbas ke Na-Kyung.
Tapi masuk akal juga. Secara kan kelemahan terbesar Young-Hoon dari dulu ada di adiknya. Dia sayang banget sama adiknya sampai bisa jadi penurut di depan orangtuanya.
"Gue cuma ngiter-ngiter kota aja naik mobil, ga berani netap di satu tempat."
"Chae sama Seo-Yeon di mana?" tanya Sun-Woo. Khawatir dia itu cewek dua jadi ga ada yang jagain.
Eric kedengeran lagi ngobrol sebentar sama Na-Kyung. "Ada di unit. Gue suruh jangan bukain pintu buat siapa-siapa sampe gue balik. Chae ga apa-apa kok tenang aja, ada Seo-Yeon."
"Syukur deh."
Sun-Woo diem sebentar. Emang kata Eric panggilannya jangan dimatiin walaupun mereka abis bahas obrolan juga, biar saling update masing-masing. Takutnya kenapa-napa di sana.
"Nana belum mau tidur? Udah jam sepuluh loh," kata Sun-Woo.
Dia meluk Nana yang masih asik warnain kuda poninya serupa pelangi.
Nana geleng kepala, bikin rambutnya kekibas kena wajah Sun-Woo. Dia meluknya dari belakang, btw. So sweet banget ya kalah orang pacaran juga.
"Nanti abis ekornya selesai aku baru tidur."
"Oke deh." Sumpah ya Sun-Woo gemes banget sama anak ini ga tau kenapa. Sama semua anak kecil juga.
Mungkin kalau bundanya masih ada dia bakalan minta adek bayi dari dulu, minta lima biji. Asik tuh diajak main futsal.
"Nana ngobrol sama Uncle Eric dulu ya, Uncle Sonu mau keluar sebentar."
"Oke."
Abis itu Sun-Woo naruh ponselnya di sebelah Nana. Dia nitipin Nana ke Eric suruh ajak ngobrol.
Sun-Woo keluar kamar dan jalan ke arah kamar Chan-Hee, mau izin ngambil cemilan di dapur karena pasti bundanya udah tidur.
Gini-gini Sun-Woo tau adab loh, jangan main-main.
Baru juga mau ngetuk, ada suara yang manggil dia.
Kirain setan, taunya Hyun-Jae. "Mau ngapain, Nu?"
"Hm? Mau ijin ngambil makanan di kulkas. Mulut gue gatel Kak mau ngunyah, hehe."
"Ambil aja, ijin segala." Hyun-Jae ketawa-tawa.
Lagi sakit dan pucet gini aja masih ganteng loh heran deh sama Hyun-Jae.
"Lagi pengen jadi sopan aja gue," bales Sun-Woo asal.
Hyun-Jae ngangguk sebagai tanda kalau dia ngerti itikad baiknya Sun-Woo. "Tapi gue serius, Nu. Ambil aja. Chan-Hee lagi bikin anak di dalem."
"Ya kali???" Muka Sun-Woo ga santai ekspresinya. "Lagi hamil juga si Hiichan."
"Iya. Hiichan tadi rewel, bawaan bayi. Udah sana turun ke dapur daripada otak lo mikir ke mana-mana."
Sun-Woo akhirnya cengengesan waktu Hyun-Jae acak-acakin rambutnya. Jadi mirip anak anjing gemesin gitu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Not Only Yours (Book 2) || The Boyz
Fiksyen PeminatLiving as a normal people isn't important anymore. You should only live your life well, full of love and happiness. The Boyz with other idols. BxB September 5 -