[10]

1.1K 143 7
                                    

Sekarang jam dua siang dan Ju-Yeon sama sekali belum ada niatan untuk makan siang.

Bosnya ga setega itu kok untuk nunda karyawannya makan, emang dari Ju-Yeon sendiri yang ga mau. Dia mau sibukin diri sendiri biar ga kepikiran Hyun-Jae terus.

Udah kehitung empat rekannya nengok ke sini buat ngajak Ju-Yeon makan, dari yang temen deketnya dari Amerika sampai bawahannya yang dari Seoul satu pun ga ada yang berhasil ngajak Ju-Yeon makan.

Emang kerjaannya banyak, sih, tapi masa segitunya?

"Heh, kalo mau mati inget-inget dulu lo masih punya anak."

Ju-Yeon refleks noleh denger omelan dengan nada tinggi yang dia hapal banget.

"Lo ngapain ke sini?" Ju-Yeon masih ngeliatin temennya itu yang asal nyelonong aja terus duduk di depannya.

"Ngasih lo makan lah," katanya, terus naruh sekantung makanan buat porsi tiga orang. "Makan dulu, Ju."

"Iya bentar lagi gue kelar, Chan-Hee."

"Sekarang."

Yang namanya Chan-Hee paling ga suka kalau kemauannya ga diturutin.

Jadi Ju-Yeon pasrah aja begitu berkasnya dipinggirin sama Chan-Hee dan digantiin sama berbagai makanan.

"Lo sendirian?" tanya Ju-Yeon, akhirnya bantuin Chan-Hee nata makanan tadi.

"Sama Nana, kurang kerjaan amat gue datengin lo sendirian."

"Ya kali gitu mau ngajak gue jadi selingkuhan."

"Ogah, mending sama Kak Sang-Yeon."

Ju-Yeon ketawa-tawa. Chan-Hee dari dulu ga ada bedanya, masih kayak gitu aja. Udah nikah padahal.

Meanwhile Ju-Yeon ketara banget bedanya dari jaman SMA sampai sekarang.

"Lah terus Nana mana?"

Chan-Hee yang mulai nyumpit makanannya duluan nengok lagi ke Ju-Yeon. "Tadi di lobi ketemu perempuan yang mirip berbi, tuh. Nana juga manggilnya Barbie Aunty. Terus diajak beli es krim, nanti katanya dibalikin lagi kok soalnya gue bilang Nana belum makan nasi baru jajan aja tadi."

Kayaknya Sia, pikir Ju-Yeon.

Akhirnya Ju-Yeon makan. Mereka ngobrol biasa aja. Chan-Hee nanyain Hyun-Jae. Tapi jawaban Ju-Yeon tetep sama, bilangnya Hyun-Jae dinas.

Padahal dia ga tau suaminya di mana, dan ga percaya kalau Hyun-Jae beneran dinas.

"Daddy! Papa!"

Nana yang tadinya digendong Sia minta turun terus lari nyamperin Chan-Hee, meluk kakinya.

"Eh, Ju-Yeon lagi makan sama temennya," kata Sia, senyum ke mereka berdua.

"Iya, Kak. Sini ikut makan," bales Ju-Yeon sambil senyum juga.

"Udah makan gue," Sia dadah-dadah ke Nana terus senyum ke Chan-Hee. "Gue balik kerja, ya. Tadi mau beli kopi eh ngeliat Nana jadi gue ajak jajan."

"Iya, Kak. Makasih ya."

Sia udah keluar ruangan.

Chan-Hee narik kursi satu lagi terus gendong Nana biar duduk di situ. Dia bukain makanan buat Nana dan biarin si kecil makan sendiri.

Nana udah anteng makan. Ju-Yeon jadi cuma ngeliatin anaknya sambil ngelamun.

Chan-Hee nepuk pundaknya. "Kelarin dulu itu makannya," kata Chan-Hee.

Ju-Yeon yang langsung sadar jadi senyum aja dan lanjut makan.

Dia kangen Hyun-Jae, dan ngeliat wajah Nana beneran jadi kayak obat rindunya gitu.

Life Is Not Only Yours (Book 2) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang