Sayang, maaf hari ini aku harus ke penerbit pusat jadi ga ke kantor. Bisa kamu yang bareng Nana seharian ini? Maaf ga jadi makan siang bertiga :( Nanti Chan-Hee jemput jam lima kayak biasa. Love u.
Ju-Yeon masih liatin pesan dari Hyun-Jae yang dia terima sepuluh menit lalu. Lima menit lagi kayaknya Nana keluar dari kelasnya jadi Ju-Yeon nunggu dalem mobil.
Hari ini Ju-Yeon ada rapat, makanya dia bingung Nana gimana nanti masa dibawa? Tapi ga mungkin ditinggal di ruang kerjanya sendiri.
Apa minta bantuan salah satu temennya yang nanti nganggur aja kali, ya? Dari tadi Ju-Yeon mikirin itu.
Ju-Yeon nengok ke luar jendela dan pas banget anak-anak di sana udah keliatan keluar kelas dianter gurunya.
Dia keluar mobil, matanya nyariin di mana anaknya kok belum keliatan.
Ternyata lagi ngobrol sama satu bu guru. Cantik banget, kayaknya ada turunan mana gitu ga Korea asli.
"Daddy!!"
Si kecil yang sadar kalau hari ini yang jemput Ju-Yeon loncat-loncat seneng, bikin gurunya berkali-kali tampakin wajah takut.
Takut kesandung ini bocah ga bisa diem.
"Nah, Alyssa udah dijemput, tuh."
Namanya anak kecil, ya. Nanti kalau dipanggilnya Nana temennya pada bingung kata 'Nana' ini dapet dari mana kan namanya Alyssa Jenna. Makanya sama bu guru dipanggil Alyssa aja.
Pikiran anak kecil tuh selucu itu emang.
Nana ngebungkuk hormat buat salam pamit terus nyamperin Ju-Yeon.
Ju-Yeon yang tatapan muka sama si bu guru ikutan ngebungkuk. "Makasih udah nemenin Alyssa sampai depan gerbang," kata Ju-Yeon.
Dia ngomongnya agak santai soalnya kalau diliat bu guru ini pasti masih muda, at least umurnya di bawah Ju-Yeon.
Kata Chan-Hee emang di TK ini banyak guru magangnya yang rata-rata mahasiswa. Buat tambahan uang jajan sama nyari pengalaman.
"Sama-sama, Pak."
Pengen ngakak sih Ju-Yeon dipanggil pak. Tapi berhubung udah biasa di kantor jadi dia senyum aja.
Kamu penuaan dini, Ju. Tampangnya terlalu daddy.
Tapi lucunya, waktu pertama kali banget daftar kan yang dateng Chan-Hee sama Hitomi. Disangkain kakaknya dong dua orang.
Apalagi Hitomi waktu itu genep dua puluh tahun aja belum, masih belasan.
Ditanyain dong orangtuanya mana.
Bikin mereka berdua salting terus ketawa-tawa aja sambil bilang kalo mereka bukan kakaknya Nana.
Pergaulan emang penting, ya. Ju-Yeon gaulnya sama bapak-bapak jadi ikutan tua, Chan-Hee di kampus mainnya sama dede-dede gemes jadi awet muda.
Btw, Nana didaftarinnya tetep pakai surat adopsinya Hyun-Jae.
Selametnya sih, di Korea kan nama orang emang tiga suku kata semua, dan kadang ga bisa bedain mana nama buat laki-laki sama perempuan. Jadi ga ketauan kalau Nana diadopsinya sama dua laki-laki.
Chan-Hee tuh yang sempet panik. Untungnya ga ditanya macem-macem.
"Hati-hati, Sayang."
Ju-Yeon bukain pintu mobilnya buat Nana, tapi dia selalu ngeri tiap liat Nana naik atau turun mobil sendiri. Suka langsung loncat kayak anak kucing.
Tapi Ju-Yeon ga bisa ngapa-ngapain juga.
"Daddy Jae ke mana?" tanya Nana pas udah siap pakai seatbelt-nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Not Only Yours (Book 2) || The Boyz
FanfictionLiving as a normal people isn't important anymore. You should only live your life well, full of love and happiness. The Boyz with other idols. BxB September 5 -