[11]

1.1K 137 4
                                    

Chan-Hee baru keluar dari kamar Nana, abis selesai bacain dongeng. Badannya Nana tadi abis mandi agak anget, sama bundanya dikasih obat terus ditimang dulu sebentar sebelum dioper ke Chan-Hee.

Mau jalan masuk ke kamarnya, taunya ada yang manggil dia dari arah tangga.

"Kak Ren??"

Jadilah Chan-Hee nyamperin kakaknya. Mereka pelukan kayak orang udah lama ga ketemu.

"Inget pulang lo tumbenan," kata Chan-Hee.

Ren jitak pelan kepala adeknya, tapi ikutan ketawa juga. "Disuruh Ayah pulang."

"Lah, Ayah kan masih di Belanda?"

"Ngaco," sekarang jidat Chan-Hee yang disentil. "Udah pulang dia, ini gue yang jemput barusan. Gue udah dari kemaren di sini tapi nginep di hotel."

Ren ngajak Chan-Hee turun, tapi Chan-Hee bilang mau ke Hitomi dulu biar nyapa ayahnya.

"Duh udah punya istri mah beda," Ren ketawa iseng, bikin Chan-Hee pengen nabok mukanya.

"Makanya nikah sana!"

Teriakan Chan-Hee ga digubris. Ren langsung turun tangga dan Chan-Hee jalan ke kamarnya.

"Sayang?"

Ternyata Hitomi udah tidur pules.

Chan-Hee senyum dan nyamperin istrinya itu sebentar.

Dia duduk di pinggir kasur, liatin Hitomi tidur.

Kayak bayi. Hitomi emang sebocah itu sebenernya.

Tapi Chan-Hee ga bisa ngelakuin hal lain selain nikah supaya bisa terus lindungin dia.

Apalagi kalau sampai ketauan Hitomi masih hidup, ga ngerti lagi bakal kayak gimana teror yang mereka dapet.

Peter bilang sih sama dia ditutup kontak dan koordinatnya plus dimanipulasi juga. Jadi walaupun ada data-data kampus tapi dari pihak ayahnya Kevin ga bisa nemu itu.

Chan-Hee karena belum sempet diincar jadinya masih aman. Karena itulah Chan-Hee bisa ceritain kenapa Hitomi ketembak waktu itu ke bundanya.

Rambut pirang itu Chan-Hee usap pelan-pelan. Hitomi selalu pirangin rambutnya lagi setahunan ini, ga ganti warna lain. Ga tau juga kenapa.

Chan-Hee juga balik pirang lagi, tapi sama dia akhirnya diwarnain pink biar ga terlalu pucet.

Ya karena istrinya udah tidur jadi Chan-Hee keluar kamar lagi, turun tangga ke ruang tengah untuk nyamperin ayahnya.

"Chan-Hee."

"Ayah!"

Mau udah gede sekalipun, udah nikah sekalipun, Chan-Hee tetep jadi anak kesayangan ayahnya yang paling manja.

Soalnya Ren nakal dari dulu jadi kalau sama ayahnya lebih sering diomelin.

"Masih aja kayak bocah." Siapa lagi yang ngomong kalau bukan Ren?

Chan-Hee bodo amat sama Kakaknya. Dia duduk samping ayahnya sedangkan Ren di sofa samping kanan.

Bundanya mungkin lagi bikin minuman di dapur.

"Kamu sehat, Nak?" tanya ayahnya ke Chan-Hee.

"Sehat, Yah."

"Hitomi gimana?"

Pokoknya sekeluarganya udah tau Hitomi sakit apa, traumanya kayak gimana. Tapi ga bilang kalau itu semua asalnya dari Kevin.

Kecuali Ren, dia tau semua.

Life Is Not Only Yours (Book 2) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang