part 3

15.4K 623 7
                                    

Hana menatap dirinya di depan cermin, ia menggunakan sebuah rok di atas lutut berwarna hijau dan dipadukan dengan kemeja dan jas dengan warna yang senada membalut pas di tubuh rampingnya yang sempurna.

Sebuah senyum indah terukir di bibir pink tipis miliknya. begitu manis.
sebenarnya jika boleh di katakan .
pria mana yang tidak bisa jatuh cinta padanya, banyak pria yang selalu mencoba mendekatinya namun dia menolak halus semua laki-laki itu.

Hanya karna satu nama laki-laki yang selalu ada di hati nya.

Yaitu ...... dia.

Hana hanya meringis dan menggelengkan kepalanya tragis.
Mustahil. Pikirnya.

Tanpa menunggu waktu lama lagi, hana langsung mengambil tas dan turun ke bawah untuk menemui riana. ia melihat riana sudah siap di depan pintu menunggu dirinya.

"Ayo.. aku tidak terlambat bukan.?" Ucap hana menggandeng tangan riana keluar.

"Tidak, andai saja jika kamu seperti ini setiap hari. aku jadi tidak perlu repot-repot membangunkan putri malas seperti kamu ." decak riana sebal tapi tetap menyunggingkan senyum .

Hana tersenyum saja mendengar nya . ia langsung menggandeng tangan riana untuk segera berangkat.



**************************


"Hana Natawijaya."



Aku mengalihkan perhatianku dari komputer dan melihat seseorang yang tadi menyebutkan nama lengkapku.

"Iya saya pak.!". ucapku sambil mengacung kan tanganku ke atas.

laki-laki itu menatap ku lekat dan menyuruh ku untuk mendekat ke arah nya.

Aku pun bangun dari dudukku dan berjalan mendekat ke arahnya.
"ikuti saya,atasan saya ingin menemuimu."

Aku mengerutkan keningku sebentar tapi tetap menganggukan kepala. aku berjalan kembali ke mejaku dan sedikit membereskan pekerjaan ku sebentar kemudian mulai berjalan mengikutinya di belakang punggungnya.

Sebenarnya untuk apa dia memanggil ku di saat masih jam kerja seperti ini. ! apa aku melakukan kesalahan..

Aku mengikuti langkah nya dengan pasti dan mulai masuk ke dalam lift. aku pun mengikutinya saja dan masuk kedalam. tapi saat dia menekan tombol lift . Mata ku langsung melebar sempurna dengan tubuh menegang.

Untuk apa dia membawaku ke lantai itu.

Bukankah itu lantai di mana ruangan dia berada. dan setahu ku, di ruangan itu hanya ada 2 ruangan, yaitu ruangan penyekat sekertaris yang langsung terhubung dengan ruangan dia.

Atau jangan-jangan.

"Tidak . tidak mungkin" bisikku sendiri sambil menggelengkan kepala.

Mana mungkin dia mencariku,?.

Aku berjalan sambil memikirkan hal yang tidak mungkin itu di kepalaku terus menerus.

Hingga lamunanku buyar . saat aku berdiri di depan pintu kayu jati berwarna hitam pekat yang cukup besar. Aku tertegun dengan tubuh yang sudah panas dingin.

Aku bahkan tidak sadar bahwa tadi aku baru saja melewati dua meja sekertaris di depan . astag .


TOK....TOK....TOK....


laki-laki di hadapanku yang tadi memanggilku mengetuk pintu ruangan . otomatis langsung terdengar suara berat yang tegas di sana yang menyuruhnya untuk masuk.

FORBIDDEN LOVE  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang