hana menghela nafas ny dengan berat, ia lagi-lagi hampir saja mengalami keguguran, karena kecerobohan nya sendiri. padahal ia sudah sangat berhati hati saat bekerja. tapi tetap saja ia melakukan kecerobohan. ini bukan pertama kali hana terjatuh saat bekerja. ia kemarin juga terpeleset dan jatuh ketika sedang mencuci piring. tapi , untung nya anak nya kuat. iya mendengarkan ibunya untuk tetap kuat dan bertahan di rahimnya.
bahkan .ia harus bedrest untuk sementara waktu. hana melengguh panjang mengingat kecerobohanya.
ia membuka lukanya sendiri sekarang. ia tidak bisa kabur lagi kali ini. lirih hana di dalam hati.****
noel memasuki kamar rawat hana. kekasihnya itu sudah di pindahkan ke ruangan kamar kelas VIP. dan hanya itu kamar yang paling bagus di rumah sakit itu . ia langsung duduk di tepi ranjang. melihat wajah pucat kekasihnya. noel meremas tangan hana. dan sentuhan itu membuat kelopak mata kekasihnya perlahan terbuka.
hana perlahan membuka matanya, ketika merasakan gerakan lembut di atas punggung tangan nya. sebenar nya ia tidak tidur. sejak awal pintu terbuka dia hanya pura-pura memejam kan mata.
ia perlahan menatap sayu pada mata itu, mata yang sudah sangat lama hana rindukan. ia terisak tanpa suara.
"terimakasih noel.!"
noel tidak membalas ucapan hana. pandangan nya berubah muram. ia benci ini. tapi ia juga sangat merindukan hana. bahkan ia mati-matian untuk tidak menarik tangan hana dan memeluk nya dengan sangat erat.
tapi masih ada yang harus ia tanyakan terlebih dahulu sekarang..
"kenapa hana.?" tanya nya parau,
mendapati hana hanya tertunduk sambil terdiam noel menambahkan. "kenapa kamu merahasiakan kehamilan kamu.?.dia anak ku. aku berhak tahu keberadaan nya.." ia tidak tahan dan mengeluarkan setitik air mata dan lolos melewati pipinya. "sebegitu benci kah kamu padaku, sebegitu tidak percaya, kamu padaku hana?"
mata hana memanas, ia terisak dan menggelengkan kepala nya kuat. ia tidak bermaksud menyembunyikan kehamilan nya pada noel .hana hanya butuh waktu saat itu. "bukan begitu noel.."ujar hana lirih.
"lalu kenapa? kapan kamu akan memberitahukan aku soal kehamilan kamu !" sentak noel keras.
cara hana menghindari tatapan nya, sudah merupakan sebuah jawaban untuk nya. noel tersenyum pahit. "serapat apapun kamu menyembunyikan kehamilan kamu dari ku. tidak akan pernah merubah statusnya, bahwa dia anakku. ia butuh figur seorang ayah untuk perkembangan psikologis nya. apa kamu pernah berfikir sampai sejauh itu. ketika kamu berniat menjauhkan dia dariku hana."
deg-.tubuh hana menegang. mata nya menatap mata itu tidak percaya. tidak ,bukan seperti itu maksud hana. ia menundukan kepalanya dan menangis terisak. hana menggeleng-gelengkan kepalanya ."bukan, bukan seperti itu noel, maafkan aku.". hana terus terisak dan menunduk. tak sanggup lagi membalas tatapan noel yang dingin padanya.
noel menatap lekat pada hana dan tersenyum lega di sana. ia sungguh tidak berniat untuk membuat kekasihnya bersedih seperti ini. tapi ia harus melakukan nya, ia harus membuat hana mengerti tentang keberadaan nya yang sangat penting untuk anak mereka.
"kamu mencintainya. dan aku pun menginginkan kehadiran nya hana .kembalilah padaku!.kita mulai semuanya dari awal lagi. beri aku kesempatan sekali lagi. aku janji tidak akan pernah menghianati kamu seumur hidup aku hana.."
hana menggelengkan kepala nya. "kamu milik orang lain noe-mmph"
ucapan hana tiba-tiba saja terputus akibat noel mencium bibirnya kasar. tangan kiri pria itu bahkan menycengkram belakang kepala hana. dan memperdalam ciumanya. itu bukan ciuman yang di dasari nafsu. tapi itu ciuman keputus asa'an.
noel melumat dan menyecap bibir itu sebelum melepas kan pangutan nya pada bibir hana. ia menempel kan kening nya ke kening hana .
nafas nya masih terengah-engah, "aku tidak pernah merasa diriku di miliki orang lain selain kamu. tidak ada perempuan lain, selain kamu, ibu dari anakku hana, aku tidak pernah mencintai perempuan lain selain kamu."hana menatap mata noel dan mencari kebohongan di sana. tapi ia tidak dapat menemukan apa-apa selain keseriusan yang noel ucapakan di sana. hana menundukan lagi kepalanya "la..lu siapa perempuan itu..?" .
noel mendekap hana dan menyandarkan kepala kekasihnya itu di dadanya. "dia julia, mantan tunangan ku." ia merasakan tubuh hana menegang dan hendak menjauh darinya. tapi noel lebih dulu mengeratkan pelukannya. "dengarkan dulu sebelum kamu menyimpulkan suatu masalah tanpa mendengarkan akhir cerita itu"
setelah hana mulai kembali rilex. noel kembali melanjutkan jawaban dari pertanyaan hana tadi. "julia memang pernah bertunangan dengan ku. tapi selepas dari pertunangan itu aku tidak pernah sekalipun menemui dan bertemu lagi dengan nya, walau pun kadang dia suka ke kantor, tapi aku selalu bersembunyi di dalam kamar yang berada di ruang kerja pribadiku .dan tidak ada yang tahu kamar itu selain aku dan kamu. selebihnya, mungkin hanya saat acara makan malam ketika ibuku menyuruhku untuk makan malam di rumah .dan julia pasti ada di sana. aku tidak pernah menemui nya. dan aku tidak pernah tertarik pada seorang perempuan seperti aku tertarik padamu. pertunangan itu di kehendaki oleh kedua orang tua ku hana. sedang kan aku sendiri tidak menginginkan adanya pertunangan itu. kami di jodohkan. intinya aku tidak pernah mencintai perempuan itu " noel terdiam beberapa saat.
"dan mungkin kamu tahu, tentang kebrengsekan aku saat awal mula mendekati kamu untuk apa. aku memang bajingan. tapi aku tidak ada niatan sama sekali untuk menyakiti kamu hana. itu adalah hal terakhir yang akan aku lakukan di dunia ini. karna jika memang itu adalah pilihan terakhir, maka aku lebih memilih untuk bunuh diri .dari pada harus menyakitimu. dan aku tidak pernah berbohong, bahwa aku benar-benar sudah mencintai kamu sejak awal..sejak pertama kali kita bertemu hana."
********************
enibahri
18-9-19
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE (COMPLETED)
Любовные романыWARNING....[21+] Aku tidak bisa membenci mu sebesar Aku mencintaimu... Aku tidak bisa pergi jauh dari mu. Walaupun aku tau . Kamu hanya menjadikan ku taruhan . _HANA NATAWIJAYA_. Luka yang aku berikan mungkin sangat dalam untukmu.bahkan luka yang ak...