part 31

8.6K 457 4
                                    

noel memasuki ruangan nya kembali setelah memberikan waktu berdua untuk hana dan riana berbicara.
ia memasukan tangan nya kedalam saku celana nya ketika mendapati hana malah tertidur di sofa dengan riana yang mengelus-elus punggung kekasih nya itu.

riana menoleh pada noel saat mendapati atasan nya itu sedang berdiri di depan pintu dan menatap ke arah nya. "dia tertidur sehabis menangis terus menerus. aku tidak menyangka dia semudah ini untuk tertidur.?"

noel berjalan perlahan ke arah riana. tepat nya, ke arah hana yang di peluk perempuan itu, kemudian memindahkan hana perlahan dan menyandarkan kepala kekasihnya itu di bahunya. "saat hamil seperti ini dia memang mudah tertidur. jadi. apa kalian sudah berbaikan lagi,! aku tidak suka melihat hana menangis terus menerus karna merasa bersalah padamu.?"

riana menganggukan kepala. "terimakasih . karna kamu kami bisa berbaikan. tapi memang pada dasar nya aku tidak membenci hana. aku hanya merasa kecewa padanya. " riana melirik laki-laki itu. "aku harap kamu tidak menyakiti nya noel, "

"itu adalah hal terakhir yang akan aku lakukan. kamu tenang saja. aku bahkan lebih mencintai dia di bandingkan diriku sendiri."

riana menatap keseriusan di wajah laki-laki itu. kemudian iya tersenyum.
"baiklah, aku menyerahkan dia padamu noel. aku percaya kamu bisa menjaga nya.".riana menatap hana yang tertidur dengan damai di pelukan atasan nya itu. kemudian melihat laki-laki itu menganggukan kepalanya."pasti..".

riana bangkit dari duduk nya ." kalo begitu aku akan kembali bekerja. terimakasih atas waktu nya noel."

"tidak masalah riana. silahkan. "

setelah pintu tertutup di belakang nya, noel menggendong hana membawa nya masuk ke dalam kamar di ruangan nya. ia mendorong rak buku yang menjadi pintu masuk ke dalam kamar nya menggunakan punggung nya. ia membaring kan hana dengan hati-hati dan melepaskan sepatu yang perempuan itu pakai. kemudian menyelimuti dan mengecup kening hana sebelum ia kembali bekerja di ruangan nya.

******

tok..tok..

"masuk.."

"hai boss..?"

noel mendongkakan wajah nya dari berkas yang ia tandatangani, kemudian menaikan sebelah halisnya melihat deven datang ke kantor nya.
"ga biasa nya lu ke sini..?"

deven hanya meringis mendengarkan ucapan noel. "perlu gue balik arah lagi, kaya nya gue ga di terima di sini deh !"

noel memutar kedua bola matanya."lebay lu, duduk dulu dev." noel menyimpan berkas yang ia tandatangani ,kemudian memutari meja nya dan mengambil minuman di  lemari dingin di ruangan nya dan duduk di sofa di depan meja kerja nya. di ikuti deven setelah nya.

"jadi ada apa.! biasa nya lu tiap ke sini selalu ngasih kabar ke gue ?".tanya noel saat deven sudah meminum minuman nya.

"ini tentang julia..!"

mengernyitkan kening nya bingung.
"kenapa lagi dengan perempuan itu.."

deven menatap noel serius."selama ini yang ngasih tau tentang keberadaan lu di setiap klub malam pada perempuan itu adalah si roland.."

prang..noel menaruh minuman nya cukup keras .den mendengus kasar. "Sialan si bajingan itu. apa-apaan maksud dia nusuk gue dari belakang begitu hah."noel berang dengan kelakukan sahabat nya itu. bisa bisanya dia nusuk sahabatnya sendiri seperti itu.

"tenang noel, ini semua bukan sepenuhnya salah si roland. lu tau sendiri si roland sangat mencintai cewe nya, sedang kan dia tidak sengaja melakukan sex dengan si julia ketika dia mabuk. si julia merekam apa yang sudah mereka lakukan. ia di paksa oleh si julia .untuk memberi tahukan di mana pun lu berada pada cewe itu. kalo tidak, si julia bakalan ngasih tau rekaman itu ke cewe nya si roland. si roland sendiri yang ngomong ke gue, dia ga mau terus menerus ngehianatin persahabatan kita. maka nya dia ngomong ke gue."
jelas deven. ia tau noel pasti akan murka ketika mengetahui itu. tapi itu juga bukan sepenuhnya kesalahan si roland. walaupun tetap saja sahabatnya itu sudah melakukan kesalahan.

noel memijit kening nya, dan kembali meminum minumanya sekali tenggak.
"terus, apa ada kabar lagi tentang perempuan sialan itu!"

deven menggelengkan kepalanya. "sejauh ini gue ga ngeliat itu cewe di manapun. tapi gue hanya merasa, perempuan itu sedang memilih rencana untuk bales perbuatan kita kemarin. "

noel menganggukan kepalanya membenarkan ucapan deven. noel juga yakin perempuan itu tidak akan tinggal diam setelah tau orang tua nya juga hanya pasrah saja ketika mengetahui perbuatan julia ketika di bali. perempuan itu terlalu terobsesi padanya. padahal ia tidak pernah sekalipun meladeni perempuan itu. "gue tau. tapi setidak nya orang tua gue udah tau kebusukan perempuan itu dev."

"benar juga.! jadi bagai mana hubungan lu dengan si hana. lu udah nemuin perempuan itu. "  tanya deven pada noel akhirnya. karna selama lima bulan ini sahabatnya itu seperti orang gila yang menghabiskan waktu nya di kantor untuk bekerja. dan tidak pernah pulang ke apartemennya. hanya sesekali saat akan mengambil sesuatu yang di perlukan laki-laki itu.
deven sendiri prihatin melihat keadaan noel saat itu, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa saat itu juga.

noel selalu mabuk di klub seorang diri setiap malam. dan setiap sahabatnya itu tak sadarkan diri ,ia lah yang di hubungi oleh bartender di klub itu, yang juga adalah kenalan nya. deven tidak bisa membayangkan jika saat mabuk ia malah di bopong oleh perempuan tak di kenal. bukan nya menyelesaikan masalah ,malah bisa-bisa noel membuat masalah baru. makanya setiap noel ke klub ia selalu mengikuti sahabatnya itu. untuk memastikan noel tidak terlalu banyak minum minuman keras.

deven melihat noel merubah raut wajahnya dari kesal menjadi bahagia. ia mengerutkan kening nya.
"apa ada yang gue lewatkan di sini. gue rasa lu udah gila senyum-senyum sendiri seperti itu hah. ?"akhirnya ia bertanya dan ingin mendengarkan jawaban dari pertanya'an nya dengan tidak sabaran.

noel hanya terkekeh mendengarkan ucapan deven. ia bahkan melupakan masalah barusan tentang sahabatnya roland dan juga si julia. "gue bakalan jadi ayah dev.."

deven melotot kan kedua matanya.
kemudian mengumpat kencang .
"Shitt..cewe lu hamil noel. gila lu .di mana cewe itu sekarang ?"

noel menganggukan kepala."gue emang gila, gue sendiri baru tau beberapa hari yang lalu hana hamil. kandungan nya sudah hampir lima bulan. itu berarti semenjak pergi dia sudah hamil anak gue dev. gue memang bajingan beruntung. dan dia ada di sini, di kamar gue, di sana" tunjuk noel pada rak buku yang merupakan pintu masuk ke dalam kamar pribadinya di ruangan itu. noel tersenyum ketika membayangkan hana sedang tertidur lelap di sana ."dia sedang tidur, dia mudah tidur di mana saja dan kapan saja. semenjak kehamilan nya ini dia juga mudah lelah.seperti sekarang. dia bisa tidur dengan lelap ,padahal baru saja bersitegang dengan sahabatnya tadi."

deven tersenyum dan lega melihat noel bisa kembali seperti semula lagi.
ia tidak tau, bahwa mencintai itu bisa memberikan efek sedahsyat itu pada sahabatnya. ia juga tidak pernah merasa rasa nya jatuh cinta. tapi ia bisa merasa kan bahwa mencintai tidak seburuk yang ia lihat selama ini.

"gue bersyukur dia kembali noel, gue bisa gila jika harus setiap malam nemenin lu di klub dan membopong mayat hidup setiap malam nya!" canda nya dan langsung mendapatkan tonjokan kecil di bahu nya. ia terkekeh dan kembali meminum-minuman nya.

"tapi gue serius noel, gue bahagia melihat lu udah kembali seperti semula. dan juga selamat atas kandungan hana dan sudah kembalinya perempuan itu!" ucap nya tulus .

noel menganggukan kepala nya dan tersenyum."thanks, dev. selama ini atas bantuan lu juga. "ucapnya tulus. dan kembali menenggak habis minuman nya setelah mendapatkan anggukan dari deven.






*****************




enibahri
19-9-19


FORBIDDEN LOVE  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang