W A R N I N G !
[Cerita ini merupakan rombakan dari cerita sebelumnya, yaitu Just Friend's]
Jangan lupa vote dan comment.
happy reading
___________
Hembusan nafas itu terdengar jelas entah untuk yang keberapa kalinya, diikuti dengan semilir angin yang berhembus, menyejukkan ruangan yang terbuka itu.
Hening. Yang entah kenapa tidak menyeramkan, ditemani dengan mentari yang masuk melalui celah-celah tapi entah kenapa suasana dua orang yang berada disana tampak cukup menyuramkan, sangat kontras dengan suasana di siang hari itu. Sejenak hening sebelum sebuah suara akhirnya memecahkan kesunyian itu.
"Apa akhirnya lo tetap menetap disatu titik ini?" Suara terdengar datar tapi didalamnya terdapat sebuah pernyataan yang tersirat dengan sedikit kekhawatiran, tapi naasnya seharusnya ia yang bertanya sudah tau jawabannya apa sehingga ia tak akan menimbulkan sesuatu hal yang lainnya
Pria itu mendongak dengan wajah datarnya, menjawab dengan suara yang tak dapat dipahami seakan-akan pria itu tak memiliki suatu maksud lainnya "Bahkan jika tetap berada dititik itu bisa buat suatu keajaiban, maka, gue akan selalu disana." Hingga akhirnya sebuah senyuman tipis itu tercipta dengan apiknya.
Yahh, bahkan jika dia harus bertahan disuatu titik itu dia akan bertahan dengan segala konsekuensinya hingga semua yang tertutup akan terbuka pada akhirnya.
Hingga akhirnya dirinya mencapai apa yang selama ini selalu diinginkannya, dia akan bertahan walaupun suatu saat itu akan menyakitkan.
_________
AUTHOR NOTE(PENTING)
[-- SAAT JUDUL SUDAH ADA TANDA STIKER ( 🍂) SEPERTI ITU ARTINYA CERITA SUDAH DIREVISI!!!]
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN'S(Completed)
Teen Fiction[PROSES REVISI] WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar. Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...