Happy Reading!!
Jangan lupa vote dan comment!!
Sorenya orang tua Starla dan Vano datang dengan wajah khawatir yang tercetak jelas.
"apa yang terjadi sama adik kamu bang"ucap Mamanya menuntut penjelasan saat melihat anak bungsunya yang tebaring dibrangkar dengan segala alat-alat.
Vano terdiam "Starla kecelakaan ma, Starla ketabrak mobil"ucapnya lemah, tubuh Mamanya melorot kebawah dengan isakan kencang.
Papanya mengangkat tubuh Viona--istrinya, memeluk menenangkan. Vano hanya bisa menunduk, tak sanggup melihat muka Papanya yang kecewa terhadapnya
"Vano"
"iya pa"Vano hanya menunduk
"muka Papa disini, bukan dibawah" ucapan tegas itu terlontar dari Papany "angkat muka kamu"tegasnya
Vano mendongak, dan menemukan Papanya dengan tangan yang terentang kepadanya, mata Vano berkaca-kaca, setelah itu memeluk Papanya
"Maafin Vano pah"ucapnya bergetar ,menahan tangis "maafin Vano yang gak bisa jaga Ala"
Papanya menghembuskan nafas "ini bukan salah kamu, ini takdir. Ya meskipun Papa jujur sedikit kecewa sama kamu"
"maafin Vano, mah, pah"ujarnya
"udah, gak papa, mamah gak nyalahin abang"ucap Mamanya dengan suara lembutnya meskipun agak serak karena habis nangis tadi.
Semuanya diam menatap keluarga tersebut, disini masih ada Deon, Dendra,Kenan,Gabriel, dan Sean.
Citra dan orang tua Sean sudah pulang duluan, karena ini memang sudah sore. Sedangkan Citra Dendra yang memaksanya pulang karena ini juga sudah sore, kalau kenan dan Gabriel sehabis dihubungi oleh Dendra mereka berdua serempak keRumah Sakit.
***
Sean masih didalam menjenguk Starla, memandangi wajah pucat tersebut, mengenggam tangannya berharap Starla membuka matanya
"La, ini gue Sean"ujarnya
"lo gak kangen gue gitu, ayo lah buka mata lo"
"disini banyak orang yang nungguin lo sadar, sebentar lagi ujian masa lo gak ikut ujian"
Sean terkekeh akan ucapannya sendiri, dia berbicara sendiri, tertawa sendiri, seperti orang gila.
"lo sih bandel, coba aja lo tunggu gue tadi, gak akan kejadian nya bakalan kek gini. Lo buat gue mau mati rasanya la saking terkejutnya gue dengan berita lo yang tiba-tiba ini" sahutnya
"plisss la, cepat bangun, disini juga ada orang tua lo, pasti lo kangen kan sama mereka"
Sean mengacak rambutnya frustasi,setelah itu menangis dalam diam
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN'S(Completed)
Teen Fiction[PROSES REVISI] WARNING: Typo bertebaran,bahasa tidak baku,banyak bahasa kasar yang keluar. Menjadi cowok yang memiliki wajah tampan ditambah kapten bola basket menjadikannya most wanted sekolah, jajaran para cowok2 yang suka diincar oleh banyak kau...