42|| teman

49 6 0
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa vote dan comment!

Jangan lupa vote dan comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Starla menggerutu sedari tadi, Sean yang tepat berada didepannya meringis apalagi saat tangan Starla dengan sengaja menekan beberapa lebam yang terdapat dimukanya hasil dari tawuran kemarin.

Saat ini mereka tepat duduk dikantin dengan Starla yang bertanya seperti mengintrogasi seorang penjahat.

"lo tuhh ya Sen, ngapain sih ikut tawuran segala!"

Sean baru ingin membuka mulutnya saat Starla tiba-tiba melotot.

"Diem! Gak usah banyak alasan!" Muka Starla tampak kesal.

Serba salah, kata itu tepat untuk mengambarkan posisinya sekarang, jadi Sean lebih memilih bungkam.

"sejak kapan lo ikutan yang kek gitu Sen!? Dulu lo gak pernah ikutan, gue juga udah ngelarang lo dari dulu!"

Ini salah satu alasan yang membuat Sean dulu tak pernah mau ikutan dalam suatu geng padahal jika ditelusur lebih jauh banyak geng-geng motor yang mengajak Sean untuk bergabung tapi semuanya berakhir dengan tolakan.

"Sen, lo denger gak sih!"

Salah lagi, memang yah cowok itu serba salah semua. Disahutin malah disuruh diem, sekalinya diem disuruh ngomong.

Sean mendengkus "iya."

Bagian ini tidak termasuk didalam impian Starla dalam rangka dua hari dirinya masuk sekolah, ditambah hari pertama dirinya sudah dibuat gondok setengah mati karena Sean yang bolos dengan tiba-tiba ditambah chat-nya tak berbalas apapun. Dan dihari keduanya Starla harus mati-matian untuk tidak memaki cowok itu. Hari kedua dirinya bersekolah dan langsung mendapat kejutan?! Hell, Sean memang menjengkelkan.

Sedari dulu dirinya lah yang selalu menjadi penghalang Sean untuk ikut geng-geng motor karena baginya perkumpulan sejenis itu membawa pengaruh yang tak baik. Dan melihat Muka Sean yang tak baik-baik saja ditambah rumor yang mengatakan bahwa ada tawuran antar geng dan Sean dkk termasuk kedalamnya. Starla mulai percaya akan rumor tersebut. Tak mungkin muka Sean bonyok hanya karena terantuk meja, jelas itu alasan yang paling tak logis menurutnya.

"Sen, jangan ikutan lagi ya," sahut Starla dengan nada yang kali ini dilembutkan.

Sean diam, menatap datar cewek itu "lihat nanti." ucapnya asal.

Starla mendengkus "benerann lo Sen, jangan ikutan lagi ya! Lagian lo tuh bentar lagi udah mau lulus. Gimana kalau ada apa-apa sama lo entar, gue bisa jantungan entar."

Sean menatap Starla "ini yang terakhir." sebenarnya tanpa disuruh oleh Starla, dia memang sudah bertekad bahwa ini merupakan tawuran terakhirnya.

Starla mengghembuskan nafas, dengan sudut bibir yang membentuk lengkungan lebar, yang menciptkan senyuman manis.
"syukur deh."

SEAN'S(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang