Epilog

206 6 0
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa vote dan comment!

Sean termenung di kamarnya sejak pulang dari bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean termenung di kamarnya sejak pulang dari bandara.berbaring di kasur dengan pikiran yang melayang kemana-mana.

Starla sudah pergi.

Hanya itu yang sekarang dipikirannya, dirinya telat untuk menyadari satu hal dan termasuk menyatakannya.
Karena dia sudah pergi jauh disana.

Sejujurnya Sean cukup kecewa dengan Starla yang baru jujur terhadapnya disaat dia yang sudah ingin pergi, tapi sekecewanya dia...Sean tak bisa melakukan apa-apa karena itu sudah merupakan keputusan sejak awal.

Yah, setidaknya Sean masih bisa bertemu dengan Starla semenjak insiden 'hari itu". Tak dipungkiri bahwa sebelumnya Sean menyimpan rasa bersalah yang amat banyak dan sekarang hatinya lega karena semua urusan di masa lalu bisa selesai sekarang.
Tak akan ada lagi yang mengganjal dibenaknya.

Tapi.

Satu hal yang masih mengganjal dan Sean menyesal karena tidak bisa mengungkapkannya.

Bahwa dirinya, Mencintai cewek itu.

Sean baru sadar bahwa dia mencintai Starla, melihat cewek itu pergi tak dipungkiri sebagian hatinya merasa hampa dan rasa sesak itu mendera.

"arghhhh!!!" Sean mengacak rambutnya frustasi. sekarang dirinya tak tau harus apa, satu-satunya cara yaitu menghubungi cewek itu tapi tak mungkin karena Sean merasa dirinya harus bicara secara langsung.

Mengghembuskan nafas, Sean baru teringat akan kotak yang diberikan oleh Citra sewaktu pulang dari bandara tadi.

"ini kotak dari Starla. Dia tadi nitip ini karena ngira lo gak akan datang."

Tangannya bergerak mengambil kotak tersebut, menimang-nimang sejenak sambil melihat kotak tersebut.

"apa isinya..?"

'srett'

Sean merobek kertas yang membungkus kotak tersebut setelah itu membuka kotaknya.

'baju.

'sepatu.

'jam tangan.

'Topi.

Serta sepucuk surat.

Dahi Sean mengkerut, heran. Hadiah apaan ini? Sepemikiran Sean dirinya tak berulang tahun hari ini.

Lalu untuk apa hadiah ini?

Semua hadiahnya memang cocok untuk cowok itu. Bahkan kebesaran.
Tangan Sean membuka selembar kertas yang dilipat tersebut.

'Dear Sean'

Hai My Best Friends.

Sebelumnya aku ingin minta maaf, karena tidak mengatakan sama kamu tentang kepergianku sebelumnya.

Aku tau aku salah. Kamu boleh marah sama aku. Tapi please maafin aku kalau bisa^_^

Tentang keberangkatan -ku, sebenarnya sebelum aku kembali ke indonesia. Aku sudah terlebih dahulu berjanji bahwa aku akan pulang 'ikut kedua orang tuaku.

So, I have to go.

I'm sorry, I won't forget you.

Oh ya, tentang kotak itu. Isi dalamnya merupakan hadiah dariku.
Itu merupakan kenang-kenangan dariku, sedari dulu aku punya pemikiran untuk serba couple dengan kamu.
Karena itulah aku memberi semua itu jangan lupa untuk dipakai, karena aku juga mempunyai satu set barang yang sama denganmu.

So, saat aku kembali pastikan bahwa barang itu masih ada. Karena aku sangat berharap kita bisa memakainya bersamaan.
Biar terlihat couple -nya.

Satu lagi! JANGAN LUPAKAN AKU!

Ps: Gak usah panjang-panjang ya Sen, capek nulisnya. lagian ini zaman canggih, ada ponsel tinggal kita kotak-katik aja, beres.

Sekian suratku.

Salam sayang
-Ala.

Sean tersenyum bahkan terkekeh geli membaca surat tersebut. Ada-ada saja cewek itu, sudah tau zaman sudah canggih tapi masih memakai surat.
Dan jika Starla memang mengkhawatirkan dirinya yang akan melupakan cewek itu, tentu saja itu tak akan terjadi karena Sean tak akan melupakan Starla.

Matanya beralih ke tumpukan barang tadi, sedikit tersenyum tipis. Sean bergerak menyimpannya.

"pasti! Aku akan memakainya...dan saat itu tiba kita akan memakainya bersama."

Setelah membereskan semuanya, kakinya melangkah ke balkon kamarnya melihat suasana luar. Hidungnya menghirup udara segar.

Mulai hari ini, kehidupan barunya dimulai. Dia sudah tamat dan sebentar lagi akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Masa-masa kuliah akan segera menantinya.

Sayangnya Gabriel tidak bisa ikut bersama mereka. Cowok itu melanjutkan pendidikan ke negara kelahirannya,Spanyol.
Sedangkan Dendra dan Kenan mereka tetap melanjutkan kuliah disini bersama dengan Sean bahkan mereka mendaftar bersama-sama.







'TAMAT'


Cerita ini beneran udah tamat, terimakasih yang selama ini udah baca dan dukung dengan cara vote dan koment....

Terimakasih banyak.

Saya ucapkan selamat tinggal dengan lapak ini karena saya bakalan fokus ke lapak sebelah...

Ehh, sebelum itu saya juga ada pengumuman, bahwa cerita ini bakalan di revisi..

SEAN'S(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang