7||Come back🍂

213 38 0
                                    

Happy reading!!

Jangan lupa votment nya!!!

Hargai penulis!!!

                               ___________

.
.
.


'hidup itu jangan terlalu monoton, sekali-kali keluarlah dari zona nyamanmu'


'hidup itu jangan terlalu monoton, sekali-kali keluarlah dari zona nyamanmu'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gabriel mengumpat kesal karena Kenan sedari tadi tidak berhenti-hentinya mengoceh hal-hal yang dianggapnya tidak bermutu sama sekali.

'yaiyalah toh kenan mengoceh tentang para pacar-pacarnya dan kumpulan gebetannya'.

"beneran deh sumpah, orang gue ganteng kek gini masa disiram sama air. Sialan memang tuh cewek, apalagi pas gue samperin bilangnya gak sengaja padahal gue tau tabiatnya...bla..bla..bla.." Kenan terus mengoceh.

Setidaknya, itulah yang didengarnya. Dilihatnya Dendra dan Sean yang berada disisi lain samping Kenan. Gabriel mengumpat pantas saja mereka tidak menegur Kenan. ditelinga mereka terdapat sebuah erphone dan jarak mereka sedikit menjauh dari mereka, Sialan.

"stopp deh Ken, ngoceh mulu gak tau apa panas banget ini," sahut Gabriel akhirnya.

Saat ini mereka sedang dihukum berdiri didepan tiang bendera  karena ketahuan bolos dan semua itu sebab Kenan yang tak berhenti ngoceh dengan suara keras di koridor saat mereka ingin menuju ke rooftop, alhasil mereka ketahuan dengan guru, mana gurunya killer lagi.

Apes emang.

Kenan mendengus kesal "gue itu mau cur__"

"Stop! stop!, lo dari tadi udah ngomong gak capek apa?!"

"iya juga ya.." Kenan baru menyadari
" haduh capek gue..air...air" Kenan mengaduh saat dirasa tenggorokannya terasa kering.drama mulai kembali.

Geleng-geleng kepala"Woi! Sen,Den temen lo tuh, emang gila emang," timpal Gabriel kakinya bergerak mendekat kearah dua orang tersebut tangannya bergerak  mencabut lepas erphone ditelingga mereka berdua.

"apa?"

"temen lo tuh."Gabriel membuang muka malas,tapi ada perasaan geli.

"kenapa?" Dendra menyahut mengalihkan pandangannya kearah kenan.

"Air.." kenan memasang muka memelas sambil mengelus lehernya,yang membuat Sean dan Dendra mengganguk paham.

"Oh.."

"Oh doang?" sahut Kenan tak percaya.

"terus harus apa?"

"aelah..kantin aja ayo,haus nih," ajaknya, yang diangguki oleh yang lainnya. Baru saja ingin beranjak saat hal mengejutkan terjadi.

SEAN'S(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang